penelitian menunjukan  secara serempak pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja pegawai.
Secara  parsial  variabel  motivasi  merupakan  faktor  yang  dominan  mempengaruhi kinerja pegawai.
Yuni  2011 melakukan  penelitian  dengan  judul  ”Pengaruh  Pendidikan
dan Pelatihan Terhadap  Kinerja Pegawai  Pada PT PLN Persero P3B Jawa Bali di  Surabaya
”.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  menganalisis pengaruh  pendidikan  dan  pelatihan  terhadap  kinerja  pegawai  pada  PT    PLN
Persero  P3B  Jawa  Bali  di  Surabaya.  Metode  analisis  data  yang  dipergunakan dengan  menggunakan  uji  statistik  regresi  linier  berganda.  Hasil  penelitian
menunjukkan  bahwa    pendidikan  dan  pelatihan  berpengaruh  secara  serempak terhadap  kinerja  pegawai  Pada  PT  PLN  Persero  P3B  Jawa  Bali  di  Surabaya,
sedangkan  secara  parsial  bahwa  pelatihan  merupakan  dominan  yang mempengaruhi  kinerja  pegawai  Pada  PT  PLN  Persero  P3B  Jawa  Bali  di
Surabaya.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Disiplin Kerja
2.2.1.1. Pengertian Disiplin Kerja
Menurut  Handoko  2008  Disiplin  adalah  kegiatan  manajemen  untuk menjalankan  standar-standart  organisasi.  Dalam  kaitannya  dengan  pekerjaan
Menurut  Tohardi  2002  Disiplin  kerja  adalah  perilaku  seseorang  yang  sesuai
dengan peraturan prosedur kerja yang ada .
Universitas Sumatera Utara
Menurut Siswanto 2003 Disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis  maupun  yang  tidak  tertulis  serta  sanggup  menjalankannya  dan  tidak mengelak  untuk  menerima  sanksi-sanksinya  apabila  ia  melanggar  tugas  dan
wewenang yang diberikan kepadanya. Rivai  2011  menyatakan  bahwa  Disiplin  kerja  adalah  suatu  alat  yang
digunakan  para  manajer  untuk  berkomunikasi  dengan  pegawai  agar  mereka bersedia  untuk  mengubah  suatu  perilaku  serta  sebagai  suatu  upaya  untuk
meningkatkan  kesadaran  dan  kesediaan  seseorang  menaati  semua  peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Berdasarkan  definisi-definisi  sebelumnya  diketahui  bahwa  disiplin  kerja adalah  suatu  kegiatan  manajemen  untuk  menegakkan  peraturan  perusahaan.
Disiplin  dalam  suatu  kegiatan  apapun  itu  bentuknya  sudah  pasti  dibutuhkan, karena  dengan  disiplin  apa  yang  menjadi  tujuan  yang  diinginkan  akan  lebih
mudah  dicapai  dikarenakan  segala  sesuatu  yang  dilaksanakan  dengan  disiplin akan berakibat baik karena lebih efektif dan efisien.
2.2.1.2 Jenis-Jenis Disiplin Kerja
Disiplin kerja dapat timbul dalam diri sendiri dan karena adanya perintah, G. R.Terry membagi jenis disiplin menjadi 2, yaitu :
b.  Disiplin  yang  ditimbulkan  dari  diri  sendiri  self  imposed  disipline Disiplin  yang  timbul  dari  diri  sendiri  merupakan  disiplin  yang  timbul
atas  dasar  kerelaan,  kesadaran,  dan  bukan  timbul  atas  dasar  paksaan atau  atas  ambisi  tertentu.  Disiplin  ini  timbul  karena  seseorang  merasa
terpenuhi  kebutuhannya  dan  merasa  lebih  menjadi  bagian  perusahaan
Universitas Sumatera Utara
sehingga  orang  akan  tergugah  hatinya  untuk  sadar  dan  secara  sukarela mematuhi peraturan yang berlaku.
c.  Disiplin  berdasarkan  perintah  command  disipline.  Disiplin  ini  timbul dan  tumbuh  disebabkan  karena  paksaan,  perintah    dan  hukuman  serta
kekuasaan.  Jadi  disiplin  ini  tumbuh  bukan  atas  perasaan  yang  ikhlas akan tetapi timbul karena adanya paksaan atau ancaman yang lain.
Para ahli menyebutkan beberapa pendekatan untuk meningkatkan disiplin yang meliputi  disiplin preventif, disiplin korektif dan disiplin progresif. Menurut
Hariandja 2002, yakni : a  Disiplin Preventif adalah tindakan  yang dilakukan untuk  mendorong
pegawai  menaati  standar  dan  peraturan  sehingga  tidak  terjadi pelanggaran,  atau  bersifat  mencegah  tanpa  ada  yang  memaksakan
yang pada akhirnya akan menciptakan disiplin diri. b  Disiplin  Korektif  adalah  tindakan  yang  dilakukan  untuk  mencegah
supaya  tidak  terulang  kembali  sehingga  tidak  terjadi  pelanggaran pada hari-hari selanjutnya.
c  Disiplin  Progresif  yaitu  tindakan  memberikan  kesempatan  untuk memperbaiki  kesalahan  yang  sama  akan  mengakibatkan  hukuman-
hukuman  yang  lebih  berat.  Tindakan  indisipliner  bisa  dilakukan melalui  proses:  1  teguran  lisan,  kalau  masih  terulang,  2  teguran
tertulis  yang  menjadi  catatan  negatif  bagi  pegawai,  kalau  masih terulang,  3  skorsing  satu  minggu,  kalau  masih  terulang,  4  skorsing
satu bulan, kalau masih terulang, dan 5 memecat pegawai tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja