2.  Nilai  t
hitung
untuk  variabel  pendidikan  dan  pelatihan  10,128  lebih  besar dibandingkan  dengan  nilai  t
tabel
1,980,  atau  nilai  sig  t  untuk  variabel pendidikan  dan  pelatihan  0
,000  ≤  α  0,05.  Berdasarkan  hasil  yang diperoleh  maka  menolak  H
menerima  H
a
.  Dengan  demikian  pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Memberi  arti  bahwa  dengan  diadakannya  pendidikan  dan  pelatihan  bagi setiap  pegawai  dapat  memberikan  dampak  pada  peningkatan  kinerja
pegawai, dimana variabel pendidikan dan pelatihan yang dominan. Hal ini menunjukkan  variabel  pendidikan  dan  pelatihan  X
2
lebih  menentukan dalam meningkatkan  kinerja pegawai Y.
4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Variabel Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Pegawai
Hasil  analisis  data  yang  telah  dilakukan  pada  PT  PLN  Persero  Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I, secara simultan variabel disiplin kerja,
pendidikan  dan  pelatihan  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kinerja pegawai. Disiplin kerja sebagai alat yang digunakan PT PLN Pesero Unit Induk
Pembangunan Jaringan Sumatera I, untuk mengubah perilaku serta sebagai suatu upaya  untuk  meningkatkan  kesadaran  dan  kesediaan  pegawai  untuk  mentaati
semua  peraturan  dan  norma-norma  sosial  yang  berlaku.  Tingginya  tingkat keterlambatan jam kerja sesuai dengan penjelasan latar belakang sebelumnya  PT
PLN  Pesero  Unit  Induk  Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  harus  dapat memperhatikannya karena target yang diharapkan sulit tercapai dan kemungkinan
kinerja pegawai juga rendah.
Universitas Sumatera Utara
Disiplin  kerja  yang  baik  dari  pegawai  akan  dapat  meningkatkan  kinerja dalam  mencapai  tujuan    organisasi.  Hal  tersebut  dikarenakan  disiplin  kerja  dan
kinerja pegawai memiliki keterhubungan, sesuai dengan penjelasan Leiden 2001 yang mengemukakan bahwa dengan ditegakkannya disiplin maka dapat mengatasi
masalah  kinerja  yang  buruk  dan  memperkuat  pengaruh  prilaku  kerja  pegawai dalam kelompok atau organisasi.
Mengingat  perkembangan teknologi  yang cepat  dan akurat  diperlukannya pendidikan  dan  pelatihan  yang  membantu  menunjang  perkembangan  tersebut.
Pendidikan  dan  pelatihan  yang  dilaksanakan  pada  PT  PLN  Persero  Unit  Induk Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  yaitu  berupa  diklat.  Diklat  merupakan  suatu
upaya  untuk  meningkatkan  kemampuan  dan  keterampilan  pegawai  agar  pegawai lebih  kreatif,  inovatif  yang  harus  diimbangi  dengan  kecakapan  pegawai  dalam
menjalankan tugas organisasi yang diembannya. Faktor  pendidikan  dan  pelatihan  sebagai  gambaran  utama  dalam
mempengaruhi  kinerja  pegawai.  Menurut  Simamora  2004  pendidikan  dan pelatihan  pegawai  adalah  suatu  persyaratan  pekerjaan  yang  dapat  ditentukan
dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya  dilaksanakan  pada  pekerjaan.    Perusahaan  PT  PLN  Persero  Unit
Induk  Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  memberikan  sarana  berupa  kegiatan pendidikan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan.
Menurut  Robbins  dan  Judge  2006  tingkat  kinerja  pegawai  akan  sangat tergantung  pada  faktor  kemampuan  pegawai  itu  sendiri  seperti  pendidikan,
pelatihan,  pengetahuan  dan  disiplin,  dengan  kemampuan  yang  semakin  tinggi akan  mempunyai  kinerja  semakin  tinggi  pula.  Sebaliknya  jika  pendidikan  dan
Universitas Sumatera Utara
pelatihan yang tidak sesuai dengan pekerjaan dan pengetahuan  yang rendah serta disiplin  yang  tidak  ditegakkan  akan  berdampak  negatif  pada  kinerja  pegawai
tersebut.  Hasil  penelitian  ini  juga  didukung  penelitian  terdahulu  oleh  Marlingga 2009 melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Garuda Indonesia Branch Office Semarang”.
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  explanatory  research.  Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa  motivasi  dan  disiplin  kerja  berpengaruh  secara  serempak
terhadap  kinerja  karyawan  di  PT.  Garuda  Indonesia  Branch  Office  Semarang, sedangkan  secara  parsial  bahwa  disiplin  kerja  merupakan  yang  dominan
mempengaruhi  kinerja  karyawan  di  PT.  Garuda  Indonesia  Branch  Office Semarang.  Dan  Yuni  2011
melakukan  penelitian  dengan  judul  ”Pengaruh Pendidikan dan PelatihanTerhadap Kinerja Pegawai Pada PT PLN Persero P3B
Jawa  Bali  di  Surabaya ”.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pendidikan  dan
pelatihan  berpengaruh  secara  serempak  terhadap  kinerja  pegawai  Pada  PT  PLN Persero  P3B  Jawa  Bali  di  Surabaya,  sedangkan  secara  parsial  bahwa  pelatihan
merupakan yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai Pada PT PLN Persero P3B Jawa Bali di Surabaya.
Koefisien  determinasi  R  square  menunjukan  bahwa  variabel  disiplin kerja,  pendidikan  dan  pelatihan  mampu  menjelaskan  variabel  kinerja  pegawai
sebesar 71,1  dan sisanya sebesar 28,9  dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang belum diteliti.
4.2.2. Pengaruh Variabel Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil  hipotesis  penelitian  variabel  disiplin  kerja  diperoleh  bahwa  disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai PT PLN
Universitas Sumatera Utara
Persero  Unit  Induk  Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I.  Disiplin  kerja  sebagai kesadaran sikap dan kesediaan masing-masing pegawai untuk menaati peraturan-
peraturan  atau  ketentuan  yang  telah  ditetapkan.  Disiplin  kerja  diterapkan  agar pegawai  datang  ke  kantor  tepat  waktu  dan  teratur,  mampu  menggunakan
perlengkapan  kantor  dengan  hati-hati.  Sikap  hati-hati  dapat  menunjukkan  bahwa seseorang  memiliki  sikap  disiplin  kerja  yang  baik  karena  apabila  tidak  hati-hati
dalam  menggunakan  perlengkapan  kantor  maka  dapat  menunjukkan  bahwa disiplin  kerjanya  kurang.  Menurut  Siswanto  2003  Disiplin  kerja  sebagai  suatu
sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku,  baik  yang  tertulis  maupun  yang  tidak  tertulis  serta  sanggup
menjalankannya  dan  tidak  mengelak  untuk  menerima  sanksi-sanksinya  apabila pegawai melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Hasil  penelitian  ini  juga  didukung  penelitian  terdahulu  oleh  Marlingga 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Garuda Indonesia Branch Office Semarang”. Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  explanatory  research.Hasil  penelitian
menunjukkan  bahwa  motivasi  dan  disiplin  kerja  berpengaruh  secara  serempak terhadap  kinerja  karyawan  di  PT.  Garuda  Indonesia  Branch  Office  Semarang,
sedangkan  secara  parsial  bahwa  disiplin  kerja  merupakan  yang  dominan mempengaruhi  kinerja  karyawan  di  PT.  Garuda  Indonesia  Branch  Office
Semarang. Disiplin kerja pada  PT PLN Persero  Unit  Induk Pembangunan Jaringan
Sumatera  I  sebagai  suatu  kegiatan  manajemen  untuk  menegakkan  peraturan perusahaan.  Disiplin  dalam  suatu  kegiatan  apapun  itu  bentuknya  sudah  pasti
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan, karena dengan disiplin apa yang menjadi tujuan yang diinginkan akan lebih  mudah  dicapai  dikarenakan  segala  sesuatu  yang  dilaksanakan  dengan
disiplin akan berakibat baik karena lebih efektif dan efisien, terlihat dari jawaban responden  yang  menyatakan  setuju  dan  sangat  setuju  bahwa  responden    masih
mematuhi disiplin dengan datang tepat waktu di kantor setiap hari jam kerja, tepat pada waktu sebagai salah satu dalam menegakkan disiplin, pegawai masih  butuh
melakukan  absen    finger  scan,  bersedia  dikenakan  sanksi  sesuai  dengan peraturan  yang  ada  jika  melanggar  peraturan  dan  tata  tertib,  mengenakan
kelengkapan  pakaian  seragam  kerja  sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku, melaksanakan  tugas-tugas  dengan  tanggung  jawab  sesuai  dengan  waktu  yang
telah  ditentukan,  menggunakan  perlengkapan  kantor  sesuai  prosedur  kerja  yang telah ditentukan dan memelihara fasilitas perlengkapan kantor.
Bagi  responden  yang  cenderung  tidak  setuju  terhadap  disiplin  kerja dihubungkan  dengan  fenomena  di  latar  belakang  sebelumnya  yaitu:  masih
terdapat beberapa pegawai yang datang terlambat dan pulang lebih awal, terdapat beberapa  pegawai  datang  ke  kantor  hanya  untuk  melakukan  finger  scan  tanpa
memenuhi  kewajibannya  untuk  bekerja  serta  kurangnya  pengawasan  dari pimpinan  sehingga  pegawai  malas  bekerja  dan  kerap  menunda-nunda  pekerjaan.
Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang masih terdapat pegawai melanggar disiplin kerja  yang telah ditetapkan perusahaan, tidak diterapknya sanksi  disiplin
oleh perusahaan, pimpinan tidak pernah memperhatikan hasil laporan finger scan sehingga  pegawai  yang  terlambat  tidak  diberi  pengarahaan  dan  sanksi  disiplin,
kuranganya  konsisten  dari  perusahaan  dalam  penegakan  disiplin,  mengakibatkan sebagian  pegawai  tidak  bersedia  dikenakan  sanksi  sesuai  dengan  peraturan  yang
Universitas Sumatera Utara
ada,  responden  yang  masih  banyak  tidak  mengenakan  kelengkapan  pakaian seragam  kerja  sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku,  responden  selama  ini
melakukan pekerjaan diluar dari job description pegawai sehingga pegawai tidak melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan perusahaan, responden  tidak memanfaatkan menggunakan perlengkapan  kantor  sesuai  prosedur  kerja  yang  telah  ditentukan  seperti
menggunakan  kendaraan  kantor  diluar  jam  kerja  dan  tidak  memelihara  fasilitas perlengkapan kantor.
4.2.3.  Pengaruh  Variabel  Pendidikan  dan  Pelatihan  Terhadap  Kinerja Pegawai
Hasil hipotesis penelitian variabel pendidikan dan pelatihan menunjukkan bahwa  pendidikan  dan  pelatihan  mempunyai  pengaruh  positif  dan  siginifikan
terhadap  kinerja  pegawai  PT  PLN  Persero  Unit  Induk  Pembangunan  Jaringan Sumatera I. Pendidikan dan pelatihan sebagai program  yang mempunyai peranan
penting  dalam  memperoleh  dan  meningkatkan  kualitas  kemampuan  profesional individu  untuk  dipersiapkan  dalam  mengenal  dan  mengembangkan  metode
berfikir secara sistematik dalam  memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan di kemudian hari.
Hasil  penelitian  yang  dilakukan  pada  pegawai  PT  PLN  Persero  Unit Induk  Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I,  mayoritas  responden  menjawab  setuju
dan  sangat  setuju,  bahwa  pendidikan  dan  pelatihan  sesuai  dengan  kebutuhan, materi  pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan    selalu  up  to    date    sehingga
bermanfaat  bagi  pekerjaan,  metode  pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan sudah sesuai dengan kemampuan penalaran pegawai serta metode pendidikan dan
Universitas Sumatera Utara
pelatihan    sesuai  dengan    sasaran    pencapaian  Standar  Operasional  Perusahaan SOP.
Menurut Simamora 2004 pendidikan dan pelatihan pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian
dan  pengetahuan  berdasarkan  aktivitas  yang  sesungguhnya  dilaksanakan  pada pekerjaan.  Hasil  penelitian  ini  juga  didukung  penelitian  terdahulu  oleh
Simanungkalit  2009,  melakukan  penelitian  dengan  judul  ”Analisis  Pengaruh Pendidikan  dan  Pelatihan  Teknis    Serta    Motivasi    Terhadap    Kinerja  Alumni
Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Regional I di Medan”. Dalam penelitian ini  bertujuan  untuk  melihat  variabel  yang  dominan  mempengaruhi  kinerja
pegawai  Alumni  Balai  Pendidikan  dan  Pelatihan  Industri  Regional  I  di  Medan. Metode  analisis  data  menggunakan  analisis  regresi  linier.  Hasil  analisis
menunjukkan  bahwa  Diklat  Teknis  dan  motivasi,  secara  simultan  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja alumni Balai Diklat Industri Regional I
Medan  dan  hasil  uji  t  secara  parsial  terlihat  bahwa  setiap  variabel  bebas  yang digunakan berpengaruh nyata terhadap variabel terikatnya.
Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai pada PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan  Sumatera  I sebagai  proses mengajarkan pengetahuan dan
keahlian  tertentu  serta  sikap  agar  pegawai  semakin  trampil  dan  mampu melaksanakan  tanggung  jawabnya  dengan  semakin  baik,  sesuai  dengan  standar,
terlihat  dari  jawaban  responden  yang  menyatakan  setuju  dan  sangat  setuju  jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan responden, materi pendidikan
dan  pelatihan  yang  diberikan    up  to    date    sehingga  bermanfaat  bagi  pekerjaan, metode pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
penalaran pegawai, metode pendidikan dan pelatihan telah sesuai dengan  sasaran pencapaian  Standar  Operasional  Perusahaan  SOP,  instruktur  mampu
menyampaikan materi sehingga saya termotivasi untuk belajar, keahlian instruktur menambah  keterampilan  pegawai  dalam  memecahkan  masalah  pekerjaan,
pendidikan  dan  pelatihan  terjadwal  dengan  baik  sehingga  tidak  membosankan, waktu penyampaian materi yang diberikan  sudah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dan fasilitas pendidikan dan pelatihan memberikan kemudahan kepada pegawai  selama  mengikuti  proses  pendidikan  dan  pelatihan,  fasilitas  pendukung
selama mengikuti pendidikan berfungsi dengan baik. Bagi  responden  yang  cenderung  tidak  setuju  terhadap  pendidikan  dan
pelatihan  sesuai  dengan  permasalahan  yang  ada  dilatar  belakang  tentang permintaan pendidikan dan pelatihan  yang belum terpenuhi  selama periode 2010
sampai  dengan  sekarang  2012  terhadap  Diklat  elektrikal  karena  materi  diklat belum  sesuai  dan  instruktur  tidak  ada  serta  alasan  lain  seperti  responden
menganggap  pendidikan  dan  pelatihan  yang  diikuti  belum  tepat  sasaran  sesuai dengan  kebutuhan  pegawai,  materi  pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan
belum  up  to    date  sehingga  kurang  memberikan  manfaat  bagi  pegawai,  metode pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan  belum  sesuai  dengan  kemampuan
penalaran  pegawai  selama  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan,  metode pendidikan  dan  pelatihan  kurang  difokuskan  sesuai  dengan    sasaran    pencapaian
Standar Operasional Perusahaan  SOP, instruktur  belum  mampu menyampaikan materi secara sistematis sehingga pegawai tidak termotivasi untuk belajar, belum
terlihat  keahlian  instruktur  dalam  menambah  keterampilan  pegawai    sehingga pegawai  tidak  dapat  memecahkan  masalah  pekerjaan,  waktu  pendidikan  dan
Universitas Sumatera Utara
pelatihan  belum  terjadwal  dengan  baik  sehingga  pegawai  merasa  bosan  dalam mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan,  selama  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan
penyampaian    materi  tidak  sesuai  dengan  jadwal  yang  telah  ditentukan  karena penyampaian materi yang sangat singkat sehingga penjelasannya mengenai materi
pendidikan dan pelatihan tidak terselesaikan dan menganggap fasilitas pendidikan dan pelatihan belum memberikan kemudahan selama mengikuti proses pendidikan
dan  pelatihan,  pegawai  kurang  menguasai  dalam  menggunakan  fasilitas pendidikan dan pelatihan sehingga pegawai kurang trampil menggunakan fasilitas
tersebut  dan  selama  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan,  fasilitas  pendukung belum  berfungsi  dengan  baik  karena  fasilitas  pendukung  tidak  terawat  dengan
baik sehingga banyak yang tidak bisa digunakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan