Uji Reliabilitas Hasil Validitas Instrumen Variabel Kinerja Pegawai

3.7.1.3. Hasil Validitas Instrumen Variabel Kinerja Pegawai

Hasil validitas instrumen variable kinerja pegawai dapat di lihat pada Tabel 3.5: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai No Butir Pernyataan Corrected Item-Total Correlation r tabel Keterangan 1 Saya menyelesaikan banyaknya pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 0,475 0,374 Valid 2 Saya berusaha mencapai target yang telah ditentukan sesuai dengan diinginkan oleh perusahaan. 0,650 0,374 Valid 3 Saya menyelesaikan pekerjaan dengan teliti sehinga jarang terjadi kesalahan. 0,660 0,374 Valid 4 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. 0,670 0,374 Valid 5 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh atasan. 0,655 0,374 Valid 6 Saya lebih mengutamakan pekerjaan kantor dari pada kepentingan pribadi. 0,516 0,374 Valid 7 Saya selalu memberikan ide-ide terobosan dalam mengatasi masalah pekerjaan. 0,670 0,374 Valid 8 Saya bersedia bekerja sama dengan tim dalam menyelesaikan pekerjaan. 0,601 0,374 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Pada Tabel 3.5hasil Corrected Item-Total Correlation skor peryataan 1 sampai dengan skor peryataan 8 nilai r hitung 0,374 maka dapat disimpulkan semua butir peryataan tersebut valid.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan keterandalan alat pengumpul data instrumen yang digunakan. Jumlah varian butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan Universitas Sumatera Utara adalah teknik Cronbach Alpha á. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2011. 3.7.2.1. Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Hasil uji reabilitas instrumen variabel disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan serta kinerja pegawai dapat di lihat pada Tabel 3.6: Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Cronbachs Alpha Keterangan Disiplin Kerja 0,781 Reliabel Pendidikan dan Pelatihan 0.761 Reliabel Kinerja Pegawai 0,765 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Pada Tabel 3.6. dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha 0,60. Hal ini menunnjukkan setiap variabel dinyatakan bersifat reliable dan hasilnya dapat dianalisis dalam penelitian selanjutnya. 3.8. Metode Analisis Data 3.8.1. Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun, mengklarifikasikan data yang diperoleh dan selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai objek penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.8.2. Metode Analisis Data Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan terhadap variabel terikat kinerja pegawai akan digunakan metode analisis regresi linier berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program Statistic Product and Service Solution SPSS versi 16.00 Model regresi linier berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan : Y = Kinerja Pegawai a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien Regresi X 1 = Disiplin Kerja X 2 = Pendidikan dan Pelatihan e = Variabel yang tidak diteliti Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Analisis Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2011. Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan dalam menjelaskan variasi variabel terikat kinerja pegawai amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang Universitas Sumatera Utara mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. b. Uji secara SimultanSerempak Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = 0, Disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan tidak berpengaruh secara serempak terhadap kinerja pegawai pada PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh secara serempak terhadap kinerja pegawai pada PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I. Pengaruh variabel independen terhadap dependen di uji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau pada alpha  = 5. Untuk menguji apakah hipotesis ditolak atau diterima digunakan statistik uji F : Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak, dan Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. c. Uji secara ParsialIndividual Uji-t Uji parsial atau uji-t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara H : b i = 0, Disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai pada PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I. H a : b i ≠ 0, Disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai pada PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I. Selanjutnya akan dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan tingkat signifikansi alpha  = 5 dan derajat kebebasan n-k dengan t hitung yang diperoleh dengan kriteria uji yang digunakan adalah : Terima H bila t hitung t tabel Tolak H Terima H a bila t hitung t tabel

3.9 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untu menguji model dari sebuah hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi pengujian: 1 Normalitas, 2 Multikolinieritas, 3 Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Cara untuk melihat normalitas residual adalah melalui grafik Normal P-Plot dan analisis statistik sebagai berikut: a. Analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik normal P-Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Jika data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan garis miring atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis statistik, yakni dengan melihat uji statistik Non-Parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Apabila hasil atau nilai Kolmogrov-Smirnov K-S dan nilai Asymp.sig 2-tailed atau probabilitasnya di atas 0,05, maka data telah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi diantara variabel bebas independent variabel. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Gejala ini dapat di deteksi dengan nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Nilai Tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi VIF = 1Tolerance. Nilai Cutoff atau batas yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah variabel model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut Universitas Sumatera Utara homoskedatisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedatisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas yang dapat dilakukan dengan melihat grafik plot, dan uji Glejser. Uji Glejser dapat dilihat jika variabel independen singnifikan dibawah 5 secara statistik, maka di indikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Cara menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatter plot, analisis data sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik meyebar di atas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskriptif Objek Penelitian

4.1.1.1. Gambaran Umum PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I

Dokumen yang terkait

Pengaruh Disiplin Dan Imbalan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pt. Pln (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera I Medan

1 34 102

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai (Pada Kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I)

3 53 121

Pengaruh Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I

31 221 126

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN.

1 6 33

Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I

0 0 8

PENGARUH DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JARINGAN SUMATERA I TESIS

0 0 17

Pengaruh Disiplin Dan Imbalan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pt. Pln (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera I Medan

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I

0 0 7