BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil Penelitian 4.1.1. Deskriptif Objek Penelitian
4.1.1.1. Gambaran Umum PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I
PT  PLN  Persero  Unit  Induk  Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  PLN UIP  RING  SUM  I  adalah  Unit  Usaha  yang  dinaungi  PT  PLN  Persero.
Organisasi  ini  berdiri  sejak  tahun  1976.  Saling  Percaya,  Integritas,  Peduli  dan Pembelajar SIPP merupakan nilai-nilai yang mendasari Budaya perusahaan yang
dibangun  melalui  proses  co-creation  yang  melibatkan  perwakilan  manajemen PLN UIP RING SUM I di semua tingkatan diawali dengan visioning peninjauan
dan penetapan visi serta penetapan tata nilai. Budaya Perusahaan dibangun untuk mendukung  pencapaian  tujuan  dan  strategi  bisnis  sesuai  dengan  Visi  dan  Misi
yang telah ditetapkan yaitu: Menyelenggarakan
manajemen, pengawasan
dan pengendalian
pembangunan  sarana  dan  prasaranan  ketenagalistrikan  sehingga  proyek pembangunan  tersebut  dapat  diselesaikan  sesuai  dengan  lingkup  pekerjaan  yang
ditetapkan,  jadwal  yang  telah  direncanakan  dan  dengan  kualitas  pekerjaan terpasang yang memenuhi spesifikasi kontrak dan atau standar yang berlaku serta
menyelenggarakan tertib
administrasi dan
sistem pelaporan
kegiatan pembangunan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.2.  Visi dan Misi 4.1.1.2.1. Visi
”Menjadikan PLN UIP RING SUM I sebagai terbaik di Indonesia”
4.1.1.2.2. Misi
1.  Melaksanakan  proyek  pembangunan  kelistrikan  yang  berorientasi  kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2.  Membangun  sarana  dan  prasarana  ketenagalistrikan  sebagai  media  untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3.  Mengupayakan  pembangunan  ketenaga-listrikan  yang  dapat  menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4.  Menjalankan kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
4.1.1.2.3. Motto
”Membangun ketenagalistrikan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di
wilayah Sumatera Utara, Aceh dan Riau.”
Universitas Sumatera Utara
45
4.1.1.3. Struktur Organisasi
PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I
Sumber: Bagian Sumber DayaManusia
PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I
Gambar 4.1. Struktur Organisasi GENERAL
MANAGER
Audit Internal
Bidang Keuangan, SDM,
danAdministrasi Bidang
Operasi Konstruksi
Bidang Perencanaan
` Unit
Pelaksana Konstruksi
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.4. Uraian Tugas Pokok
Adapun  uraian  tugas    pokok  dari  PT  PLN  Persero  Unit  Induk  Pembangunan Jaringan Sumatera I adalah:
1. General Manager
Bertanggung  jawab  dan  memastikan  terselenggaranya  pengolahan  kegiatan pembangunan jaringan tenaga listrik sesuai yang tercantum dalam Daftar Isian
Proyek  DIP,  Petunjuk  Operasional  PO,  dan  Anggaran  Investasi  AI  serta bertanggung  jawab  terhadap  biaya  jadwal  dan  mutu  sesuai  target  kinerja  Unit
Induk  Pembangunan  yang  ditetapkan  oleh  Direksi  dengan  mengoptimalkan sumber  daya  yang  tersedia,  serta  memastikan  bahwa  semua  program
pembangunan  yang  dilaksanakan  oleh  Unit  Induk  Pembangunan  dengan menggunakan  sumber  dana  APBN,  LOAN  dan  APLN  telah  diketahui  oleh
Direksi, dengan tugas pokok meliputi: a.  Mengembangkan  strategi  dan  kebijakan  pokok  untuk  peningkatan  kerja
Unit Induk Pembangunan; b.  Memastikan  kelancaran  kooordinasi  dan  Service  Level  Agreement  SLA
dengan pihak supervisi konstruksi dan supervisi desain; c.  Menetapkan  Rencana  Kerja  Anggaran  Perusahaan  RKAP  Unit  Induk
Pembangunan; d.  Mengelola  dan  mengendalikan  kegiatan  pembangunan  dan  bertindak
sebagai wakil pemilik owner; e.  Menetapkan sistem manajemen kinerja dan sistem  manajemen mutu  Unit
Induk Pembangunan serta pengendaliannya;
Universitas Sumatera Utara
f.  Mengembangkan  hubungan  kerja  sama  dengan  pihak  lain  untuk kelancaran dan keberhasilan penyelesaian pembangunan;
g.  Mengembangkan  dan  memelihara  kompetensi  organisasi  dan  kompetensi anggota organisasi Unit Induk Pembangunan;
h.  Menetapkan Laporan Manajemen Unit Induk Pembangunan.
2. Audit Internal
Bertanggung jawab  dan  memastikan terselenggaranya audit manajemen untuk menjamin pencapaian target kinerja Unit Induk Pembangunan sesuai penetapan
Direksi,  dengan  ketentuan  dan  kebijakan  proses  manajemen  sesuai  peraturan dan perundangan yang berlaku, dengan tugas pokok meliputi:
a.  Merumuskan  program  kerja  pemeriksaan  tahunan,  sesuai  program  kerja Unit Induk Pembangunan;
b.  Melaksanakan  audit  internal,  meliputi  pelaksanaan  kegiatan  Unit  Induk Pembangunan, keuangan, sistem sumber daya manusia dan administrasi;
c.  Merumuskan  masukan  dan  rekomendasi  yang  menyangkut  proses manajemen dan operasional;
d.  Memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal; e.  Menetapkan laporan hasil audit internal.
3.  Bidang Perencanaan
Bertanggung  jawab  dan  memastikan  tersedianya  perencanaan  kerja  atas pelaksanaan  kegiatan  perencanaan  umum  dan  lingkungan  hidup  serta
perencanaan  konstruksi  pembangunan,  penetapan  kebijakan  manajemen  yang strategis  dalam  rangka  pencapaian  target  kinerja  Unit  Induk  Pembangunan,
Universitas Sumatera Utara
serta  mendukung  restrukturisasi  organisasi  Unit  Induk  Pembangunan,  dengan tugas pokok meliputi:
a.  Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran RKA Unit Induk Pembangunan Tahunan;
b.  Mengelola kegiatan survey dan soil investigation; c.  Menyiapkan  analisa  dampak  lingkungan  dan  pengelolaan  lingkungan
hidup  serta  perijinan  yang  berkaitan  dengan  fasilitas  proyek  dan pertanahan;
d.  Merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pembebasan tanah; e.  Melaksanakan perencanaan pembangunan yang sinergi dengan koordinasi
bersama  pihak  supervisi  konstruksi  dan  supervisi  desain  antara  lain Approval Drawing dan Spesifikasi;
f.  Mengkoordinir  persiapan  dan  pelaksanaan  kegiatan  pengadaan  termasuk menyiapkan dokumen pelelangan;
g.  Merencanakan dan mengelola implementasi Sistem Teknologi Informasi.
4. Bidang Operasi Konstruksi
Bertanggung  jawab  dan  memastikan  terlaksananya  pekerjaan  konstruksi pembangunan,  konsolidasi  Unit  Pelaksana  Konstruksi  sesuai  dengan  jadwal,
biaya,  dan  kualitas  pekerja  melalui  pemantauan  hasil  kerja,  untuk  pencapaian target kinerja Unit Induk Pembangunan, dengan tugas pokok meliputi:
a.  Mengkoordinasikan  secara  keseluruhan  pengendalian  pembangunan  agar pelaksana pembangunan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, biaya dan
mutu;
Universitas Sumatera Utara
b.  Menyusun  Basic  Communication  internal  dan  eksternal  dengan  pihak ketiga terkait dengan kelancaran pelaksanaan pembangunan;
c.  Mengkoordinasikan  kegiatan  pelaksanaan  administrasi  teknik,  meliputi administrasi  tenaga  kerja  asing,  administrasi  kontrak  penanganan  klaim
kontrak, amandemen kontrak, berita acara pembayaran dan pengendalian TKDN;
d.  Mengelola persetujuan Master List dan kegiatan kepabeanan; e.  Mengelola  pengendalian  logistik  dan  administrasi  monitoring  terkait
dengan pekerjaan pembangunan; f.  Mengelola program Keselamatan Ketenagalistrikan;
g.  Mengelola  dan  mengkoordinir  Serah  Terima  Proyek  dan  Laporan  Proyek Selesai di lingkungan Unit Induk Pembangunan.
5. Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Administrasi
Bertanggung  jawab  dan  memastikan  terselenggaranya  pengelolaanKeuangan, Sumber  Daya  Manusia  dan  Administrasi  untuk  mendukung  pelaksanaan
pekerja kegiatan Unit Induk Pembangunan dalam mencapai target kinerja Unit Induk Pembangunan sesuai penetapan Direksi, dengan tugas pokok meliputi:
a.  Menyusun  perencanaan  alokasi  pendanaan  dan  realisasi  pembayaran terkait dengan progres pembangunan;
b.  Melaksanakan  proses  pembayaran  sesuai  dengan  kewajiban  dan komitmen, serta proses pembayaran sesuai dengan ketentuan kontrak;
c.  Mengelola  akuntansi  biaya,  PDP,  aktiva  tetap,  serta  perpajakan  dan asuransi;
d.  Merencanakan dan mengelola pengembangan kompetensi dan karir SDM;
Universitas Sumatera Utara
e.  Mengelola Administrasi SDM di Unit Induk dan Pelaksana; f.  Mengelola administrasi kesekretariatan dan umum;
g.  Mengelola manajemen mutu; h.  Melaksanakan  konsultasi  dan  penanganan  permasalahan  hukum  serta
pembebasan tanah.
6. Unit Pelaksana Konstruksi
Bertanggung jawab
dan memastikan
terselenggaranya pengelolaan
pembangunan  sesuai  kontrak  dengan  pihak  supervisi  konstruksi  dan  supervisi desain sebagai bagian pencapaian target kinerja pembangunan yang ditetapkan
perusahaan, dengan tugas pokok meliputi: a.  Melaksanakan  pengawasan,  pengendalian  teknik  dan  administrasi
konstruksi; b.  Melaksanakan  proses  perijinan  yang  terkait  dengan  pelaksanaan
pekerjaannya; c.  Melaksanakan  sosialisasi,  inventarisasi,  dan  menyusun  daftar  nominatif
terkait kegiatan pembebasan tanah; d.  Melaksanakan  pembayaran  pembebasan  tanah  untuk  luasan  tertentu,
pengurasan pelepasan hak, dan sertifikat; e.  Mendukung  pelaksanaan  survey  di  lapangan  serta  pelaksanaan  analisa
dampak lingkungan dan pengelolaan lingkungan hidup; f.  Melaksanakan
pemantauan dan
pengendalian kemajuan
fisik pembangunan  secara  berkala,  melalui  sinergi  dengan  pihak  supervisi
konstruksi  dan  supervisi  desain  jika  ada,  serta  menyusun  laporan kemajuan pekerjaan pembangunan;
Universitas Sumatera Utara
g.  Mengelola logistik, tata usaha gudang serta administrasi dan umum; h.  Mengkoordinasi pelaksanaan test komisioning, penyelesaian pending item,
dan  penyampaian  Serah  Terima  Proyek  di  lingkungan  Unit  Pelaksana Konstruksi dengan Unit Pengusaha;
i.  Mengembangkan  hubungan  kerja  sama  dengan  pihak  lain  meliputi koordinasi  dengan  stakeholder  untuk  kelancaran  dan  keberhasilan
penyelesaian pembangunan.
4.1.2.  Karakteristik Responden 4.1.2.1.  Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakterisitik responden berdasarkan usia dapat di lihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia
Jumlah Orang
1. 21-29 Tahun
23 17,42
2. 30-38 Tahun
20 15,15
3. 39-47 Tahun
29 21,97
4. 48-55 Tahun
60 45,45
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Pada Tabel  4.1. hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan usia,
untuk  usia 20-29 tahun sebanyak 23 orang 17,42, usia  30-38 tahun sebanyak 20 orang 15,15, usia 39-47 tahun sebanyak 29 orang 21,97, dan usia 48-55
tahun  sebanyak  60  orang  45,45.  Berdasarkan  usia,  mayoritas  responden berusia 48-55 tahun sebanyak  60 orang 45,45. Hal ini menunjukkan pegawai
Universitas Sumatera Utara
sudah  mendakati  masa  pensiun,  sehingga  PT  PLN  Persero  Unit  Induk Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  sudah  dapat  merencanakan  SDM  dalam
mencapai tujuan organisasi.
4.1.2.2.  KarakteristikResponden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakterisitik  responden  berdasarkan  jenis  kelamin  dapat  di  lihat  pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah Orang
1. Laki-laki
108 81,82
2. Perempuan
24 18,18
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dapat  di  lihat,  responden  laki-laki  sebanyak  108  orang  81,82  sedangkan responden  berjenis  kelamin  perempuan  sebanyak  24  orang  18,18.    Hal  ini
menunjukkan  bahwa  jenis  kelamin  laki-laki  sebagai  proporsi  yang  lebih  besar dibanding  pegawai  perempuan  yang  bekerja  pada  PT  PLN  Persero  Unit  Induk
Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  bergerak  dalam  bidang  pembangunan konstruksi  jaringan yang membutuhkan fisik yang kuat karena lebih di fokuskan
dilapangan dalam bidang pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.3.  Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakterisitik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.3:
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja
Jumlah Orang
1. 1-6 Tahun
29 21,97
2. 7-13 Tahun
16 12,12
3. 14-20 Tahun
9 6,82
4. 21-27 Tahun
42 31,82
5. 28-34 Tahun
36 27,27
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan  Tabel  4.3  karakteristik  responden  berdasarkan  masa  kerja,
responden  yang  memiliki  masa  kerja  1-6  tahun  sebanyak  29  orang  21,97, pegawai  yang  bekerja  belum  memiliki  pengalaman  yang  baik  sehingga
dibutuhkan pendidikan dan pelatihan agar pegawai lebih memahami tugas pokok serta tujuan organisasi, masa kerja 7-13 tahun sebanyak 16 orang 12,12,  masa
kerja 14-20  sebanyak 9 orang  6,82 dan yang memiliki masa kerja terbanyak yaitu  21-27  tahun  sebanyak  42  orang  31,82  menunjukkan  pegawai  lebih
berpengalaman  dan  menguasai  bidang  pekerjaannya,  untuk  masa  kerja  28-34 tahun sebanyak 36 orang 27,27.
4.1.2.4.  Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik  responden  berdasarkan  tingkat  pendidikan  dapat  dilihat pada Tabel 4.4.:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
1. SLTASederajat
42 31,82
2. D1
19 14,39
3. Diploma D3
19 14,39
4. Sarjana S1
43 32,58
5. Master S2
9 6,82
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Dari  Tabel  4.4.  dapat  dilihat  dari  tingkat  pendidikan  responden  yang
memiliki  tingkat  pendidikan  tamatan  SLTASederajat  sebanyak    42  orang 31,82,    tamatan  D1sebanyak  19  orang  14,39,  Diploma  D3  sebanyak  19
orang  14,39,  Sarjana  S1  sebanyak  43  orang  32,58  dan  Master  S2 sebanyak 9 orang 6,82. Mayoritas responden berdasarkan  tingkat pendidikan
adalah  tamatan  dari  Sarjana  S1  dan  SLTASederajat.  Responden  tingkat pendidikan  tamatan  Sarjana  S1  tugas  dan  fungsinya  sebagai  merencanakan,
mengawasi  dan  menyusun  project  plan  sesuai  dengan  bidang  dalam  pekerjaan yang awal masuk posisi  jabatan sebagai  assistant engineerofficer dan responden
tamatan SLTA dimana tugas dan  fungsinya sebagai pelaksana teknisoperasional yang awal masuk posisi jabatan sebagai junior engineerofficer,sesuai dengan job
description pada proses waktu penerimaan pegawai PLN.
4.1.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian
Pada penelitian ini variabel bebas independent variable yang diamati ada dua  yaitu  Disiplin  Kerja  X
1
,  Pendidikan  dan  Pelatihan  X
2
sedangkan  varibel terikat dependent variable yang diamati  yaitu Kinerja Pegawai Y.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Disiplin Kerja X
1
Disiplin  kerja  adalah  kesadaran  sikap  dan  kesediaan  masing-masing pegawai untuk menaati peraturan-peraturan atau ketentuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan  penjelasan  responden  atas  variabel  disiplin  kerja  dapat  dilihat  pada Tabel 4.5 :
Tabel 4.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Disiplin Kerja
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
1. Saya
datang tepat
waktu  di  kantor  setiap hari jam kerja.
11 8
47  36  60  45  14  11 132
100 2.
Saya  melakukan  absen finger scan tepat pada
waktu. 12
9 49  37  55  42  16  12
132 100
3. Saya
bersedia dikenakan sanksi sesuai
dengan  peraturan  yang ada
jika melanggar
peraturan tersebut. 35  27  63  48  16  12  18  14
132 100
4. Saya
mengenakan kelengkapan
pakaian seragam  kerja  sesuai
dengan  ketentuan  yang berlaku.
34  26  61  46  15  11  22  17 132
100
5. Saya
melaksanakan tugas-tugas
dengan tanggung  jawab  sesuai
dengan  waktu  yang telah ditentukan.
39  30  56  42  20  15  17  13 132
100
6. Saya
menggunakan perlengkapan
kantor sesuai  prosedur  kerja
yang telah ditentukan. 17  13  52  39  58  44
5 4
132 100
7. Saya selalu memelihara
fasilitas  perlengkapan kantor.
32  24  69  52  10  8 21  16  0
132 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden
cenderung  menjawab  tidak  setuju  datang  tepat  waktu  di  kantor  setiap  hari  jam kerja,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menjawab  kurang  setuju  dan  tidak
setuju sebanyak 74 orang 56. Hal ini disebabkan  masih banyak pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
terlambat  masuk  kerja  dan  melanggar  disiplin  yang  telah  ditetapkan  perusahaan dan  tidak  diterapkannya  sanksi  disiplin  oleh  perusahaan,      sedangkan  responden
yang  menjawab  sangat  setuju  11  orang  8,  setuju  47  orang  36  pegawai masih  mematuhi  disiplin  dengan  datang  tepat  waktu  di  kantor  setiap  hari  jam
kerja. Mayoritas responden  cenderung menjawab  tidak  setuju   harus melakukan
absen    finger  scan  tepat  pada  waktu,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang menjawab  kurang  setuju  dan  tidak  setuju  sebanyak  71  orang  54.  Hal  ini
disebabkan  pimpipinan  tidak  pernah  memperhatikan  hasil  laporan  finger  scan sehingga  pegawai  yang  terlambat  tidak  diberi  pengarahaan  dan  sanksi  disiplin.
sedangkan  responden  yang  menjawab  sangat  setuju  12  orang  9,  setuju  49 orang  37  pegawai  masih    butuh  melakukan  absen    finger  scan  tepat  pada
waktu sebagai salah satu dalam menegakkan disiplin. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  bersedia
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang ada jika melanggar peraturan dan tata  tertib  tersebut,  terlihat  dari  responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  63
orang  48,    sangat  setuju  35  orang  27,  sedangkan  responden  yang cenderung  menjawab  tidak  setuju  sebanyak  34  orang  26.  Hal  ini  disebabkan
kuranganya  konsisten  dari  perusahaan  dalam  penegakan  disiplin,  mengakibatkan sebagian  pegawai  tidak  bersedia  dikenakan  sanksi  sesuai  dengan  peraturan  yang
ada. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  mengenakan
kelengkapan pakaian seragam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 61 orang 46, sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju  34  orang  26  ,    sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak setuju  sebanyak  37  orang  28.  Hal  ini  disebabkan  responden  yang  masih
banyak  tidak  mengenakan  kelengkapan  pakaian  seragam  kerja  sesuai  dengan ketentuan yang berlaku.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  melaksanakan tugas-tugas  dengan  tanggung  jawab  sesuai  dengan  waktu  yang  telah  ditentukan,
terlihat dari responden yang menyatakan setuju sebanyak 56 orang 42, sangat setuju  39  orang  30,    sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak
setuju  sebanyak  37  orang  28.  Hal  ini  disebabkan  responden  selama  ini melakukan pekerjaan diluar dari job description pegawai sehingga pegawai tidak
melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan perusahaan.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  menggunakan perlengkapan  kantor  sesuai  prosedur  kerja  yang  telah  ditentukan,  terlihat  dari
jumlah  responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  52  orang  39,  sangat setuju  17  orang  13,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak
setuju  sebanyak  63  orang  48.  Hal  ini  disebabkan  responden    tidak memanfaatkan  menggunakan  perlengkapan  kantor  sesuai  prosedur  kerja  yang
telah ditentukan seperti menggunakan kendaraan kantor diluar jam kerja. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk memelihara
fasilitas  perlengkapan  kantor,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menjawab setuju  sebanyak  69  orang  52,  sangat  setuju  32  orang  24,  sedangkan
responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 31 orang 23. Hal ini disebabkan responden tidak memelihara fasilitas perlengkapan kantor.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2. Penjelasan Responden atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan X
2
Pendidikan  dan  Pelatihan  adalah  program  yang  mempunyai  peranan penting  dalam  memperoleh  dan  meningkatkan  kualitas  kemampuan  profesional
individu  untuk  dipersiapkan  dalam    mengenal  dan  mengembangkan  metode berfikir secara sistematik dalam  memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam
kehidupan  di  kemudian  hari.  Berdasarkan  penjelasan  responden  atas  variabel pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Penjelasan Responden Atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
1. Jenis
pendidikan dan
pelatihan  dan  pelatihan sesuai  dengan  kebutuhan
saya. 15
11 56
42  52  39 9
7 132
100
2. Materi
pendidikan dan
pelatihan  yang  diberikan selalu up to  date  sehingga
bermanfaat  bagi  pekerjaan saya.
21 16
81 61  16  12  14  11
132 100
3. Metode  pendidikan  dan
pelatihan  yang  diberikan sudah
sesuai dengan
kemampuan penalaran
pegawai. 16
12 74
56  26  20  16  12 132
100
4. Metode  pendidikan  dan
pelatihan    telah  sesuai dengan
sasaran pencapaian
Standar Operasional
Perusahaan SOP.
24 18
80 61  16  12  12
9 132
100
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.6
Penjelasan Responden Atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
5. Instruktur
mampu menyampaikan
materi sehingga  saya  termotivasi
untuk belajar. 29
22 70
53  17  13  16  12 132
100
6. Keahlian
instruktur menambah
keterampilan bagi
saya dalam
memecahkan masalah
pekerjaan. 22
17 84
64  11 8
15  11 132
100
7. Waktu
pendidikan terjadwal
dengan baik
sehingga tidak
membosankan. 28
21 61
46  30  23  13  10 132
100
8. Waktu
penyampaian materi
yang diberikan
sudah sesuai
dengan jadwal
yang telah
ditentukan 32
24 62
47  22  17  16  12 132
100
9. Fasilitas
pendidikan memberikan
kemudahan kepada
saya selama
mengikuti proses
pendidikan. 31
23 66
50  21  16  14  11 132
100
10. Fasilitas
pendukung selama
pendidikan berfungsi dengan baik.
34 26
64 48  22  17  12
9 132
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju,  Jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kebutuhan  responden,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menyatakan  setuju sebanyak  56 orang 42,  sangat  setuju 15  orang 11,  sedangkan responden
yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju  sebanyak  61  orang  46.  Hal  ini disebabkan responden menganggap pendidikan dan pelatihan yang di ikuti belum
tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan pegawai. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju,  materi
pendidikan dan pelatihan yang diberikan selalu  up to  date  sehingga bermanfaat
Universitas Sumatera Utara
bagi pekerjaan, terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 81 orang 61, sangat setuju 21 orang 16, sedangkan responden yang cenderung
menjawab  tidak  setuju  30  orang  23.  Hal  ini  disebabkan  responden menganggap  materi  pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan  belum  up  to  date
sehingga kurang memberikan manfaat bagi pegawai. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju,  metode
pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan  sudah  sesuai  dengan  kemampuan penalaran  pegawai,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menyatakan  setuju
sebanyak  74  orang  56,  sangat  setuju  16  orang  12,  sedangkan  responden yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju  42  orang  32.  Hal  ini  disebabkan
responden  menganggap  metode  pendidikan  dan  pelatihan  yang  diberikan  belum sesuai  dengan  kemampuan  penalaran  pegawai  selama  mengikuti  pendidikan  dan
pelatihan. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju,  metode
pendidikan  dan  pelatihan  telah  sesuai  dengan    sasaran    pencapaian  Standart Operasional  Perusahaan  SOP,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menyatakan
setuju  sebanyak  80  orang  61,  sangat  setuju  24  orang  18,  sedangkan sebagian  kecil  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju  sebanyak  28
orang  21.    Hal  ini  responden  menganggap  metode  pendidikan  dan  pelatihan kurang  difokuskan  sesuai  dengan    sasaran    pencapaian  Standart  Operasional
Perusahaan SOP. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju instruktur mampu
menyampaikan  materi  sehingga  saya  termotivasi  untuk  belajar,  terlihat  dari jumlah  responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  70  orang  53,    sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju  29  orang  22    ,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak setuju  sebanyak  33  orang  25.  Hal  ini  disebabkan  responden  menganggap
Instruktur  belum  mampu  menyampaikan  materi  secara  sistematis  sehingga pegawai tidak termotivasi untuk belajar.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  keahlian instruktur  menambah  keterampilan  pegawai  dalam  memecahkan  masalah
pekerjaan,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menjawab  setuju  sebanyak  84 orang  64,  sangat  setuju  22  orang  17,    sedangkan  responden  yang
cenderung  menjawabtidak  setuju  26  orang  19.  Hal  ini  disebabkan  responden menganggap  belum  terlihat  keahlian  instruktur  dalam  menambah  keterampilan
pegawai  sehingga pegawai tidak dapat memecahkan masalah pekerjaan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju waktu pendidikan
dan  pelatihan  terjadwal  dengan  baik  sehingga  tidak  membosankan.  Terlihat  dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 61 orang 46, sangat setuju
28  orang  21,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju sebanyak  43  orang  33.  Hal  ini  disebabkan    responden  menganggap  waktu
pendidikan dan pelatihan belum terjadwal dengan baik sehingga pegawai  merasa bosan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  waktu penyampaian  materi  yang  diberikan    sudah  sesuai  dengan  jadwal  yang  telah
ditentukan,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menjawab  setuju  sebanyak  62 orang  47,  sangat  setuju  32  orang  24,    sedangkan  responden  yang
cenderung  menjawab  tidak  setuju  sebanyak  38  orang  29.  Hal  ini  responden selama  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan  menganggap  penyampaian    materi
Universitas Sumatera Utara
tidak sesuai dengan jadwal  yang telah tentukan karena penyampaian materi yang sangat singkat  sehingga penjelasannya mengenai materi pendidikan dan pelatihan
tidak terselesaikan. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  fasilitas
pendidikan dan pelatihan memberikan kemudahan kepada saya selama mengikuti proses  pendidikan  dan  pelatihan,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menjawab
setuju  sebanyak  66  orang  50,  sangat  setuju  31  orang  23,    sedangkan responden  yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju  sebanyak  35  orang  27,
dikarenakan  responden  menganggap  fasilitas  pendidikan  dan  pelatihan  belum memberikan  kemudahan  selama  mengikuti  proses  pendidikan  dan  pelatihan.  Hal
ini  disebabkan  karena  pegawai  kurang  menguasai  dalam  menggunakan  fasilitas pendidikan dan pelatihan sehingga pegawai kurang trampil menggunakan fasilitas
tersebut. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  fasilitas
pendukung    selama  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan  berfungsi  dengan  baik, terlihat  dari  jumlah  responden  yang  menjawab  setuju  sebanyak  48  orang  64,
sangat  setuju  34  orang  26,    sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab tidak  setuju  sebanyak  34  orang  26.  Hal  ini  responden  menganggap  selama
mengikuti pendidikan dan pelatihan fasilitas pendukung  belum berfungsi dengan baik karena fasilitas pendukung tidak terawat dengan baik sehingga banyak yang
tidak bisa digunakan.
4.1.3.3. Penjelasan Responden AtasVariabel Kinerja Pegawai  Y
Kinerja  pegawai  adalah  hasil  kerja  secara  kualitas  dan  kuantitas  yang dicapai  oleh  seseorang  pegawai  dalam  melaksanakan  tugasnya  sesuai  dengan
Universitas Sumatera Utara
tanggung  jawab  yang  diberikan  kepadanya.  Berdasarkan  penjelasan  responden atas variabel kinerjapegawai dapat dilihat pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja Pegawai
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
1. Saya  menyelesaikan  banyaknya
pekerjaan  sesuai  dengan  waktu yang telah ditentukan.
34 26
73 55
11 8
14 11
132 100
2. Saya  berusaha  mencapai  target
yang  telah  ditentukan  sesuai dengan
diinginkan oleh
perusahaan. 40
30 55
42 17
13 20
15 132
100
3. Saya    menyelesaikan  pekerjaan
dengan teliti
sehinga jarang
terjadi kesalahan. 30
23 74
56 16
12 12
9 132
100 4.
Saya  mampu    menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki. 35
27 72
55 15
11 10
8 132
100 5.
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh atasan.
44 33
66 50
13 10
9 7
132 100
6. Saya  selalu  memberikan  ide-ide
terobosan dalam
mengatasi masalah pekerjaan.
19 14
42 32
55 42
16 12
132 100
7. Saya
lebih mengutamakan
pekerjaan kantor
dari pada
kepentingan pribadi. 9
7 59
45 51
39 13
10 132
100 8.
Saya bersedia
bekerja sama
dengan  tim  dalam  menyelesaikan pekerjaan.
47 36
60 45
15 11
10 8
132 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012  data diolah
Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, pegawai menyelesaikan banyaknya pekerjaan
sesuai  dengan  waktu  yang  telah  ditentukan,  terlihat  dari  jumlah  responden  yang menyatakan  setuju  sebanyak  73  orang  55,  sangat  setuju  34  orang  26,
sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak  25 orang 19.  Hal  ini  responden  menganggap  apabila  banyak  penugasan  kesamping
pekerjaan  tambahan  diluar  dari  job  description  yang  dilakukan    tidak  harus diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju pegawai berusaha mencapai target yang telah ditentukan sesuai dengan diinginkan oleh perusahaan,
terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 55 orang 42 , sangat  setuju  40  orang  30,    sedangkan  responden  yangcenderung  menjawab
tidak  setuju  sebanyak  37  orang  28.  Hal  ini  responden  menganggap  pegawai telah bekerja secara maksimal namun pegawai belum dapat mencapai target sesuai
dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju,  menyelesaikan
pekerjaan  dengan  teliti  sehinga  jarang  terjadi  kesalahan,  terlihat  dari  jumlah responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  74  orang  56,  sangat  setuju  30
orang  23,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju sebanyak  28  orang  21.  Hal  ini  responden  menganggap  masih  banyak  tidak
teliti dalam bekerja sehingga sering terjadi kesalahan dalam pekerjaan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat  setuju pegawai  mampu
menyelesaikan  pekerjaan  sesuai  dengan  keterampilan  yang  dimiliki,  terlihat  dari jumlah  responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  72  orang  55,  sangat
setuju  35  orang  27,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak setuju  sebanyak  25  orang  19.  Hal  ini  disebabkan  responden  belum  mampu
menyelesaikan  pekerjaan  sesuai  dengan  keterampilan  yang  dimiliki  akibat  dari pendidikan yang diberikan kurang tepat sasaran.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  mampu menyelesaikan  pekerjaan  tanpa  disuruh  atasan,  terlihat  dari  jumlah  responden
yang menyatakan setuju sebanyak 66 orang 50, sangat setuju 44 orang 33 sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju  sebanyak  22  orang
Universitas Sumatera Utara
17.  Hal  ini  disebabkan  pegawai  selalu  menunggu  instruksi  dari  atasa  selama ini  sehingga  pegawai  belum  mampu  menyelesaikan  pekerjaaan  kecuali  disuruh
atasan. Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  untuk  selalu
memberikan  ide-ide  terobosan  dalam  mengatasi  masalah  pekerjaan,  ini  terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 42 orang 32, sangat
setuju  19  orang  14,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak setuju  sebanyak  71  orang  54.  Karena  selama  ini  responden  bekerja  atas
perintah atasan sehingga menyebabkan responden belum mampu memberikan ide- ide terobosan dalam mengatasi masalah pekerjaan.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  lebih mengutamakan  pekerjaan  kantor  dari  pada  kepentingan  pribadi,  ini  terlihat  dari
jumlah  responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  59  orang  45,  sangat setuju 9 orang 7, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju
sebanyak  64  orang  49.  Hal  ini  disebabkan  responden  selama  bekerja  hanya mementingkan urusan yang berhubungan dengan keluarganya sehingga responden
lebih  mengutamakan  kepentingan  pribadi  dari  pada  mengutamakan  pekerjaan kantor.
Mayoritas  responden  menjawab  setuju  dan  sangat  setuju  untuk  bersedia bekerja sama dengan tim dalam menyelesaikan pekerjaan, ini terlihat dari jumlah
responden  yang  menyatakan  setuju  sebanyak  60  orang  45,  sangat  setuju  47 orang  36,  sedangkan  responden  yang  cenderung  menjawab  tidak  setuju
sebanyak 25 orang 19. Hal ini disebabkan responden selama ini bekerja tanpa
Universitas Sumatera Utara
ada  kerjasama  sehingga  responden  merasa  tidak  harus  bekerja  sama  dengan  tim dalam menyelesaikan pekerjaan.
4.1.4. Analisis Statistik Inferential 4.1.4.1 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian  asumsi  klasik  dilakukan  untuk  mengetahui  model  dapat digunakan  atau  tidak.  Apabila  uji  ini  terpenuhi  maka  alat  uji  dimaksud  dapat
dipergunakan untuk menguji model, pengujian asumsi klasik terdiri dari :
4.1.4.1.1. Uji Normalitas
Uji  normalitas  dilakukan  untuk  mengetahui  sebuah  regresi  telah berdistribusi  normal  atau  tidak  dapat  di  lihat  pada  analisis  grafik  dan  analisis
statistik berikut ini: 1.  Analisis grafik
Pada  diagram  pencar  hasil  olah  data  SPSS  dengan  kesimpulan  bahwa apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka  model  tersebut  memenuhi  asumsi  normalitas  dan  sebaliknya  jika  data menyebar  jauh  dari  garis  diagonal  maka  model  tidak  memenuhi  asumsi
normalitas. Hasil pengujian normalitas dapat di lihat pada Gambar 4.2:
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Gambar 4.2. Diagram Pencar Hasil SPSS
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
2.  Analisis statistik Uji normalitas dengan analisis statistik dapat dilihat dari Kolmogrov-
Sumirnov K-S pada Tabel 4.8 :
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogrov-Sumirnov K-S
Unstandardized Residual N
132 Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.66375196
Most Extreme Differences
Absolute .079
Positive .079
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z
.908
Asymp. Sig. 2- tailed
.382
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada  Tabel  4.8  hasil  uji  kolmogrov-sumirnov  yakni  nilai  signifikansi
diatas  0,05  dengan  nilai  Asymp.  Sig.  2-tailed  sebesar  0,382  bahwa  data penelitian ini menunjukkan berdistribusi normal.
4.1.4.1.2 Uji Multikolonieritas
Uji  multikolonieritas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  ada  korelasi antar  variabel  independen.  Dan  ini  dapat  dilihat  dari  Variance  Inflation  Factor
VIF  dengan  catatan  apabila  VIF ≥  10  dan  VIF    1  maka  diduga  mempunyai
persoalan  multikolinieritas,  dan  apabila  VIF    10  dan  Tolerance  mendekati  1 satu  maka  tidak  terjadi  multikolinieritas.  Berdasarkan  hasil  pengolahan  SPSS
versi 16.00 di lihat pada Tabel 4.9:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DisiplinKerja
.547 1.828
PendidikanDanPelatihan .547
1.828 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada  Tabel  4.9  menunjukkan  variabel  disiplin  kerja,  pendidikan  dan
pelatihan nilai  VIF lebih kecil dari  10 dan nilai Tolerance mendekati 1  maka ini menunjukkan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
4.1.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah  dalam sebuah regresi  terjadi  kesamaan  varians  residual,  dimana  jika  varians  pengamatan  tetap
maka  disebut  homokedasitas,  dan  jika  berbeda  disebut  heteroskedastisitas,  dan model yang baik tentunya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan
dengan  menggunakan  SPSS  hasil  pengolahan  data  penelitian  untuk  scatter  plot dengan Regression Studentized Residual dapat di lihat pada Gambar 4.2.:
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.3 terlihat titik yang menyebar yang tidak membentuk pola- pola tertentu dan tersebar baik diatas angka 0 pada sumbu Regression Studentized
Residual  y  dan  berdasarkan gambar  tersebut
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas  sehingga  model  regresi  layak  dipakai  untuk  memprediksi
kinerja pegawai berdasarkan variabel independent. Pada uji Glejser dapat dilihat jika variabel independen singnifikan dibawah
5  secara  statistik,  maka  di  indikasikan  terjadi  heteroskedastisitas.  Jika probabilitas  signifikannya  diatas  tingkat  kepercayaan  5  maka  model  regresi
tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.10:
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
2.022 1.026
1.972 .051
DisiplinKerja -.032
.047 -.082
-.687 .493
Pendidikandan Pelatihan
.022 .034
.077 .650
.517 a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada  Tabel  4.10 dapat  di lihat  bahwa  tingkat  signifikansi  pada uji-glejser
diatas 5 atau 0,05 menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas.
4.1.4.2. Pengujian Hipotesis 4.1.4.2.1. Hasil Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sesuai pada Tabel 4.11:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
3.309 1.582
2.092 .038
DisiplinKerja .295
.073 .259
4.046 .000
PendidikanDan Pelatihan
.526 .052
.647 10.128
.000 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada  Tabel  4.11  tersebut  di  atas  maka  persamaan  regresi  linier  berganda
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = 3,309+ 0,295X
1
+0,526X
2
Pada  model  regresi  ini,  nilai  konstanta  diperoleh  sebesar  3,309 menunjukkan  nilai  konstanta  berpengaruh  positif  terhadap  kinerja  pegawai  Y
dengan  adanya  variabel  disiplin  kerja  X
1
dan  pendidikan  dan  pelatihan  X
2
. Koefisien disiplin kerja menunjukkan bernilai positif dengan asumsi variabel lain
tetap maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,295. Koefisien pendidikan  bernilai  positif  yang  berarti  bahwa  jika  pendidikan  dan  pelatihan
semakin  tinggi  dengan  asumsi  variabel  lain  tetap  maka  kinerja  pegawai  akan mengalami  peningkatan  sebesar  0,526.  Koefisien  regresi  menunjukkan  adanya
hubungan linier disiplin kerja X
1
, pendidikan dan pelatihan X
2
terhadap kinerja pegawai  Y  artinya  jika  disiplin  kerja,  pendidikan  dan  pelatihan  ditingkatkan
maka kinerja pegawai juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2.2. Koefisien Determinasi R
2
Hasil analisis koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel  disiplin  kerja  dan  pendidikan  dapat  menjelaskan  pengaruhnya  terhadap
variabel kinerja pegawai dapat di lihat pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12 Nilai Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .844
a
.711 .707
2.68432 a. Predictors: Constant, PendidikanDanPelatihan, DisiplinKerja
b. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Pada  Tabel  4.12  nilai  R  Square  adalah  0,711  yang  artinya  bahwa kemampuan  variabel  disiplin  kerja  X
1
,  pendidikan  dan  pelatihan  X
2
dapat menjelaskan  variabel  kinerja  pegawai  Y  adalah  sebesar  71,1  dan  sisanya
28,9 dijelaskan oleh variabel independen yang tidak diteliti.
4.1.4.2.3. Uji Secara Serempak Uji-F
Uji  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  tingkat  signifikansi  dari  seluruh variabel  independen  terhadap  variabel  dependen  dan  lebih  lanjut  berdasarkan
Tabel 4.13:
Tabel 4.13 Hasil Uji Serempak Hipotesis
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 2292.359
2 1146.179  159.068
.000
a
Residual 929.520
129 7.206
Total 3221.879
131 a. Predictors: Constant, PendidikanDanPelatihan, DisiplinKerja
b. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  Tabel  4.13  diperoleh  hasil  F
hitung
159,068    sedangkan  F
tabel
pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan  derajat penyebut  129   diperoleh F
tabel
3,07 dari hasil ini diketahui F
hitung
F
tabel,
dan signifikansi 0,000 atau ≤ α = 0,05 dengan demikian posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan
H .  Dapat  disimpulkan  H
ditolak  dan  H
a
diterima  yang  artinya  bahwa  terdapat pengaruh  positif  yang  signifikan  dari  seluruh  variabel  independen  yaitu  variabel
disiplin  kerja,  pendidikan  dan  pelatihan  secara  bersama-sama  terhadap  variabel dependen kinerja pegawai.
4.1.4.2.4. Uji Secara Parsial Uji-t
Hasil pengujian secara parsial dapat di lihat pada Tabel 4.14:
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
3.309 1.582
2.092 .038
DisiplinKerja .295
.073 .259
4.046 .000
PendidikanDan Pelatihan
.526 .052
.647  10.128 .000
a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Pada Tabel 4.14.diperoleh hasil sebagai berikut: 1.  Nilai  t
hitung
untuk  variabel  disiplin  kerja  4,046  lebih  besar  dibandingkan dengan  nilai  t
tabel
1,980,  atau  nilai  sig  t  untuk  variabel  disiplin  kerja 0,000 ≤ dari α 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak
H dan menerima H
a
. Dengan demikian disiplin kerja berpengaruh positif dan  signifikan  terhadap  kinerja  pegawai.  Memberi  arti  bahwa  dengan
ditegakkankan  disiplin  kerja  bagi  setiap  pegawai    dapat  memberikan dampak pada peningkatan kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
2.  Nilai  t
hitung
untuk  variabel  pendidikan  dan  pelatihan  10,128  lebih  besar dibandingkan  dengan  nilai  t
tabel
1,980,  atau  nilai  sig  t  untuk  variabel pendidikan  dan  pelatihan  0
,000  ≤  α  0,05.  Berdasarkan  hasil  yang diperoleh  maka  menolak  H
menerima  H
a
.  Dengan  demikian  pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Memberi  arti  bahwa  dengan  diadakannya  pendidikan  dan  pelatihan  bagi setiap  pegawai  dapat  memberikan  dampak  pada  peningkatan  kinerja
pegawai, dimana variabel pendidikan dan pelatihan yang dominan. Hal ini menunjukkan  variabel  pendidikan  dan  pelatihan  X
2
lebih  menentukan dalam meningkatkan  kinerja pegawai Y.
4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Variabel Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Pegawai
Hasil  analisis  data  yang  telah  dilakukan  pada  PT  PLN  Persero  Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I, secara simultan variabel disiplin kerja,
pendidikan  dan  pelatihan  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kinerja pegawai. Disiplin kerja sebagai alat yang digunakan PT PLN Pesero Unit Induk
Pembangunan Jaringan Sumatera I, untuk mengubah perilaku serta sebagai suatu upaya  untuk  meningkatkan  kesadaran  dan  kesediaan  pegawai  untuk  mentaati
semua  peraturan  dan  norma-norma  sosial  yang  berlaku.  Tingginya  tingkat keterlambatan jam kerja sesuai dengan penjelasan latar belakang sebelumnya  PT
PLN  Pesero  Unit  Induk  Pembangunan  Jaringan  Sumatera  I  harus  dapat memperhatikannya karena target yang diharapkan sulit tercapai dan kemungkinan
kinerja pegawai juga rendah.
Universitas Sumatera Utara