BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskriptif Objek Penelitian
4.1.1.1. Gambaran Umum PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I
PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I PLN UIP RING SUM I adalah Unit Usaha yang dinaungi PT PLN Persero.
Organisasi ini berdiri sejak tahun 1976. Saling Percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar SIPP merupakan nilai-nilai yang mendasari Budaya perusahaan yang
dibangun melalui proses co-creation yang melibatkan perwakilan manajemen PLN UIP RING SUM I di semua tingkatan diawali dengan visioning peninjauan
dan penetapan visi serta penetapan tata nilai. Budaya Perusahaan dibangun untuk mendukung pencapaian tujuan dan strategi bisnis sesuai dengan Visi dan Misi
yang telah ditetapkan yaitu: Menyelenggarakan
manajemen, pengawasan
dan pengendalian
pembangunan sarana dan prasaranan ketenagalistrikan sehingga proyek pembangunan tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang
ditetapkan, jadwal yang telah direncanakan dan dengan kualitas pekerjaan terpasang yang memenuhi spesifikasi kontrak dan atau standar yang berlaku serta
menyelenggarakan tertib
administrasi dan
sistem pelaporan
kegiatan pembangunan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.2. Visi dan Misi 4.1.1.2.1. Visi
”Menjadikan PLN UIP RING SUM I sebagai terbaik di Indonesia”
4.1.1.2.2. Misi
1. Melaksanakan proyek pembangunan kelistrikan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
2. Membangun sarana dan prasarana ketenagalistrikan sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan pembangunan ketenaga-listrikan yang dapat menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
4.1.1.2.3. Motto
”Membangun ketenagalistrikan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di
wilayah Sumatera Utara, Aceh dan Riau.”
Universitas Sumatera Utara
45
4.1.1.3. Struktur Organisasi
PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I
Sumber: Bagian Sumber DayaManusia
PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I
Gambar 4.1. Struktur Organisasi GENERAL
MANAGER
Audit Internal
Bidang Keuangan, SDM,
danAdministrasi Bidang
Operasi Konstruksi
Bidang Perencanaan
` Unit
Pelaksana Konstruksi
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.4. Uraian Tugas Pokok
Adapun uraian tugas pokok dari PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I adalah:
1. General Manager
Bertanggung jawab dan memastikan terselenggaranya pengolahan kegiatan pembangunan jaringan tenaga listrik sesuai yang tercantum dalam Daftar Isian
Proyek DIP, Petunjuk Operasional PO, dan Anggaran Investasi AI serta bertanggung jawab terhadap biaya jadwal dan mutu sesuai target kinerja Unit
Induk Pembangunan yang ditetapkan oleh Direksi dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, serta memastikan bahwa semua program
pembangunan yang dilaksanakan oleh Unit Induk Pembangunan dengan menggunakan sumber dana APBN, LOAN dan APLN telah diketahui oleh
Direksi, dengan tugas pokok meliputi: a. Mengembangkan strategi dan kebijakan pokok untuk peningkatan kerja
Unit Induk Pembangunan; b. Memastikan kelancaran kooordinasi dan Service Level Agreement SLA
dengan pihak supervisi konstruksi dan supervisi desain; c. Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP Unit Induk
Pembangunan; d. Mengelola dan mengendalikan kegiatan pembangunan dan bertindak
sebagai wakil pemilik owner; e. Menetapkan sistem manajemen kinerja dan sistem manajemen mutu Unit
Induk Pembangunan serta pengendaliannya;
Universitas Sumatera Utara
f. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk kelancaran dan keberhasilan penyelesaian pembangunan;
g. Mengembangkan dan memelihara kompetensi organisasi dan kompetensi anggota organisasi Unit Induk Pembangunan;
h. Menetapkan Laporan Manajemen Unit Induk Pembangunan.
2. Audit Internal
Bertanggung jawab dan memastikan terselenggaranya audit manajemen untuk menjamin pencapaian target kinerja Unit Induk Pembangunan sesuai penetapan
Direksi, dengan ketentuan dan kebijakan proses manajemen sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku, dengan tugas pokok meliputi:
a. Merumuskan program kerja pemeriksaan tahunan, sesuai program kerja Unit Induk Pembangunan;
b. Melaksanakan audit internal, meliputi pelaksanaan kegiatan Unit Induk Pembangunan, keuangan, sistem sumber daya manusia dan administrasi;
c. Merumuskan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional;
d. Memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal; e. Menetapkan laporan hasil audit internal.
3. Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab dan memastikan tersedianya perencanaan kerja atas pelaksanaan kegiatan perencanaan umum dan lingkungan hidup serta
perencanaan konstruksi pembangunan, penetapan kebijakan manajemen yang strategis dalam rangka pencapaian target kinerja Unit Induk Pembangunan,
Universitas Sumatera Utara
serta mendukung restrukturisasi organisasi Unit Induk Pembangunan, dengan tugas pokok meliputi:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran RKA Unit Induk Pembangunan Tahunan;
b. Mengelola kegiatan survey dan soil investigation; c. Menyiapkan analisa dampak lingkungan dan pengelolaan lingkungan
hidup serta perijinan yang berkaitan dengan fasilitas proyek dan pertanahan;
d. Merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pembebasan tanah; e. Melaksanakan perencanaan pembangunan yang sinergi dengan koordinasi
bersama pihak supervisi konstruksi dan supervisi desain antara lain Approval Drawing dan Spesifikasi;
f. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan pengadaan termasuk menyiapkan dokumen pelelangan;
g. Merencanakan dan mengelola implementasi Sistem Teknologi Informasi.
4. Bidang Operasi Konstruksi
Bertanggung jawab dan memastikan terlaksananya pekerjaan konstruksi pembangunan, konsolidasi Unit Pelaksana Konstruksi sesuai dengan jadwal,
biaya, dan kualitas pekerja melalui pemantauan hasil kerja, untuk pencapaian target kinerja Unit Induk Pembangunan, dengan tugas pokok meliputi:
a. Mengkoordinasikan secara keseluruhan pengendalian pembangunan agar pelaksana pembangunan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, biaya dan
mutu;
Universitas Sumatera Utara
b. Menyusun Basic Communication internal dan eksternal dengan pihak ketiga terkait dengan kelancaran pelaksanaan pembangunan;
c. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan administrasi teknik, meliputi administrasi tenaga kerja asing, administrasi kontrak penanganan klaim
kontrak, amandemen kontrak, berita acara pembayaran dan pengendalian TKDN;
d. Mengelola persetujuan Master List dan kegiatan kepabeanan; e. Mengelola pengendalian logistik dan administrasi monitoring terkait
dengan pekerjaan pembangunan; f. Mengelola program Keselamatan Ketenagalistrikan;
g. Mengelola dan mengkoordinir Serah Terima Proyek dan Laporan Proyek Selesai di lingkungan Unit Induk Pembangunan.
5. Bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Administrasi
Bertanggung jawab dan memastikan terselenggaranya pengelolaanKeuangan, Sumber Daya Manusia dan Administrasi untuk mendukung pelaksanaan
pekerja kegiatan Unit Induk Pembangunan dalam mencapai target kinerja Unit Induk Pembangunan sesuai penetapan Direksi, dengan tugas pokok meliputi:
a. Menyusun perencanaan alokasi pendanaan dan realisasi pembayaran terkait dengan progres pembangunan;
b. Melaksanakan proses pembayaran sesuai dengan kewajiban dan komitmen, serta proses pembayaran sesuai dengan ketentuan kontrak;
c. Mengelola akuntansi biaya, PDP, aktiva tetap, serta perpajakan dan asuransi;
d. Merencanakan dan mengelola pengembangan kompetensi dan karir SDM;
Universitas Sumatera Utara
e. Mengelola Administrasi SDM di Unit Induk dan Pelaksana; f. Mengelola administrasi kesekretariatan dan umum;
g. Mengelola manajemen mutu; h. Melaksanakan konsultasi dan penanganan permasalahan hukum serta
pembebasan tanah.
6. Unit Pelaksana Konstruksi
Bertanggung jawab
dan memastikan
terselenggaranya pengelolaan
pembangunan sesuai kontrak dengan pihak supervisi konstruksi dan supervisi desain sebagai bagian pencapaian target kinerja pembangunan yang ditetapkan
perusahaan, dengan tugas pokok meliputi: a. Melaksanakan pengawasan, pengendalian teknik dan administrasi
konstruksi; b. Melaksanakan proses perijinan yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaannya; c. Melaksanakan sosialisasi, inventarisasi, dan menyusun daftar nominatif
terkait kegiatan pembebasan tanah; d. Melaksanakan pembayaran pembebasan tanah untuk luasan tertentu,
pengurasan pelepasan hak, dan sertifikat; e. Mendukung pelaksanaan survey di lapangan serta pelaksanaan analisa
dampak lingkungan dan pengelolaan lingkungan hidup; f. Melaksanakan
pemantauan dan
pengendalian kemajuan
fisik pembangunan secara berkala, melalui sinergi dengan pihak supervisi
konstruksi dan supervisi desain jika ada, serta menyusun laporan kemajuan pekerjaan pembangunan;
Universitas Sumatera Utara
g. Mengelola logistik, tata usaha gudang serta administrasi dan umum; h. Mengkoordinasi pelaksanaan test komisioning, penyelesaian pending item,
dan penyampaian Serah Terima Proyek di lingkungan Unit Pelaksana Konstruksi dengan Unit Pengusaha;
i. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain meliputi koordinasi dengan stakeholder untuk kelancaran dan keberhasilan
penyelesaian pembangunan.
4.1.2. Karakteristik Responden 4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakterisitik responden berdasarkan usia dapat di lihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia
Jumlah Orang
1. 21-29 Tahun
23 17,42
2. 30-38 Tahun
20 15,15
3. 39-47 Tahun
29 21,97
4. 48-55 Tahun
60 45,45
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Pada Tabel 4.1. hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan usia,
untuk usia 20-29 tahun sebanyak 23 orang 17,42, usia 30-38 tahun sebanyak 20 orang 15,15, usia 39-47 tahun sebanyak 29 orang 21,97, dan usia 48-55
tahun sebanyak 60 orang 45,45. Berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 48-55 tahun sebanyak 60 orang 45,45. Hal ini menunjukkan pegawai
Universitas Sumatera Utara
sudah mendakati masa pensiun, sehingga PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I sudah dapat merencanakan SDM dalam
mencapai tujuan organisasi.
4.1.2.2. KarakteristikResponden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakterisitik responden berdasarkan jenis kelamin dapat di lihat pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah Orang
1. Laki-laki
108 81,82
2. Perempuan
24 18,18
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
dapat di lihat, responden laki-laki sebanyak 108 orang 81,82 sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang 18,18. Hal ini
menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki sebagai proporsi yang lebih besar dibanding pegawai perempuan yang bekerja pada PT PLN Persero Unit Induk
Pembangunan Jaringan Sumatera I bergerak dalam bidang pembangunan konstruksi jaringan yang membutuhkan fisik yang kuat karena lebih di fokuskan
dilapangan dalam bidang pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karakterisitik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.3:
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja
Jumlah Orang
1. 1-6 Tahun
29 21,97
2. 7-13 Tahun
16 12,12
3. 14-20 Tahun
9 6,82
4. 21-27 Tahun
42 31,82
5. 28-34 Tahun
36 27,27
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan masa kerja,
responden yang memiliki masa kerja 1-6 tahun sebanyak 29 orang 21,97, pegawai yang bekerja belum memiliki pengalaman yang baik sehingga
dibutuhkan pendidikan dan pelatihan agar pegawai lebih memahami tugas pokok serta tujuan organisasi, masa kerja 7-13 tahun sebanyak 16 orang 12,12, masa
kerja 14-20 sebanyak 9 orang 6,82 dan yang memiliki masa kerja terbanyak yaitu 21-27 tahun sebanyak 42 orang 31,82 menunjukkan pegawai lebih
berpengalaman dan menguasai bidang pekerjaannya, untuk masa kerja 28-34 tahun sebanyak 36 orang 27,27.
4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.4.:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
1. SLTASederajat
42 31,82
2. D1
19 14,39
3. Diploma D3
19 14,39
4. Sarjana S1
43 32,58
5. Master S2
9 6,82
Jumlah 132
100,00
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Dari Tabel 4.4. dapat dilihat dari tingkat pendidikan responden yang
memiliki tingkat pendidikan tamatan SLTASederajat sebanyak 42 orang 31,82, tamatan D1sebanyak 19 orang 14,39, Diploma D3 sebanyak 19
orang 14,39, Sarjana S1 sebanyak 43 orang 32,58 dan Master S2 sebanyak 9 orang 6,82. Mayoritas responden berdasarkan tingkat pendidikan
adalah tamatan dari Sarjana S1 dan SLTASederajat. Responden tingkat pendidikan tamatan Sarjana S1 tugas dan fungsinya sebagai merencanakan,
mengawasi dan menyusun project plan sesuai dengan bidang dalam pekerjaan yang awal masuk posisi jabatan sebagai assistant engineerofficer dan responden
tamatan SLTA dimana tugas dan fungsinya sebagai pelaksana teknisoperasional yang awal masuk posisi jabatan sebagai junior engineerofficer,sesuai dengan job
description pada proses waktu penerimaan pegawai PLN.
4.1.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian
Pada penelitian ini variabel bebas independent variable yang diamati ada dua yaitu Disiplin Kerja X
1
, Pendidikan dan Pelatihan X
2
sedangkan varibel terikat dependent variable yang diamati yaitu Kinerja Pegawai Y.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Disiplin Kerja X
1
Disiplin kerja adalah kesadaran sikap dan kesediaan masing-masing pegawai untuk menaati peraturan-peraturan atau ketentuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan responden atas variabel disiplin kerja dapat dilihat pada Tabel 4.5 :
Tabel 4.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Disiplin Kerja
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
1. Saya
datang tepat
waktu di kantor setiap hari jam kerja.
11 8
47 36 60 45 14 11 132
100 2.
Saya melakukan absen finger scan tepat pada
waktu. 12
9 49 37 55 42 16 12
132 100
3. Saya
bersedia dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan yang ada
jika melanggar
peraturan tersebut. 35 27 63 48 16 12 18 14
132 100
4. Saya
mengenakan kelengkapan
pakaian seragam kerja sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
34 26 61 46 15 11 22 17 132
100
5. Saya
melaksanakan tugas-tugas
dengan tanggung jawab sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
39 30 56 42 20 15 17 13 132
100
6. Saya
menggunakan perlengkapan
kantor sesuai prosedur kerja
yang telah ditentukan. 17 13 52 39 58 44
5 4
132 100
7. Saya selalu memelihara
fasilitas perlengkapan kantor.
32 24 69 52 10 8 21 16 0
132 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden
cenderung menjawab tidak setuju datang tepat waktu di kantor setiap hari jam kerja, terlihat dari jumlah responden yang menjawab kurang setuju dan tidak
setuju sebanyak 74 orang 56. Hal ini disebabkan masih banyak pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
terlambat masuk kerja dan melanggar disiplin yang telah ditetapkan perusahaan dan tidak diterapkannya sanksi disiplin oleh perusahaan, sedangkan responden
yang menjawab sangat setuju 11 orang 8, setuju 47 orang 36 pegawai masih mematuhi disiplin dengan datang tepat waktu di kantor setiap hari jam
kerja. Mayoritas responden cenderung menjawab tidak setuju harus melakukan
absen finger scan tepat pada waktu, terlihat dari jumlah responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju sebanyak 71 orang 54. Hal ini
disebabkan pimpipinan tidak pernah memperhatikan hasil laporan finger scan sehingga pegawai yang terlambat tidak diberi pengarahaan dan sanksi disiplin.
sedangkan responden yang menjawab sangat setuju 12 orang 9, setuju 49 orang 37 pegawai masih butuh melakukan absen finger scan tepat pada
waktu sebagai salah satu dalam menegakkan disiplin. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju bersedia
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang ada jika melanggar peraturan dan tata tertib tersebut, terlihat dari responden yang menyatakan setuju sebanyak 63
orang 48, sangat setuju 35 orang 27, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 34 orang 26. Hal ini disebabkan
kuranganya konsisten dari perusahaan dalam penegakan disiplin, mengakibatkan sebagian pegawai tidak bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang
ada. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju mengenakan
kelengkapan pakaian seragam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 61 orang 46, sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju 34 orang 26 , sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 37 orang 28. Hal ini disebabkan responden yang masih
banyak tidak mengenakan kelengkapan pakaian seragam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
terlihat dari responden yang menyatakan setuju sebanyak 56 orang 42, sangat setuju 39 orang 30, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak
setuju sebanyak 37 orang 28. Hal ini disebabkan responden selama ini melakukan pekerjaan diluar dari job description pegawai sehingga pegawai tidak
melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan perusahaan.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju menggunakan perlengkapan kantor sesuai prosedur kerja yang telah ditentukan, terlihat dari
jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 52 orang 39, sangat setuju 17 orang 13, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak
setuju sebanyak 63 orang 48. Hal ini disebabkan responden tidak memanfaatkan menggunakan perlengkapan kantor sesuai prosedur kerja yang
telah ditentukan seperti menggunakan kendaraan kantor diluar jam kerja. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk memelihara
fasilitas perlengkapan kantor, terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 69 orang 52, sangat setuju 32 orang 24, sedangkan
responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 31 orang 23. Hal ini disebabkan responden tidak memelihara fasilitas perlengkapan kantor.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2. Penjelasan Responden atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan X
2
Pendidikan dan Pelatihan adalah program yang mempunyai peranan penting dalam memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan profesional
individu untuk dipersiapkan dalam mengenal dan mengembangkan metode berfikir secara sistematik dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam
kehidupan di kemudian hari. Berdasarkan penjelasan responden atas variabel pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Penjelasan Responden Atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
1. Jenis
pendidikan dan
pelatihan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan
saya. 15
11 56
42 52 39 9
7 132
100
2. Materi
pendidikan dan
pelatihan yang diberikan selalu up to date sehingga
bermanfaat bagi pekerjaan saya.
21 16
81 61 16 12 14 11
132 100
3. Metode pendidikan dan
pelatihan yang diberikan sudah
sesuai dengan
kemampuan penalaran
pegawai. 16
12 74
56 26 20 16 12 132
100
4. Metode pendidikan dan
pelatihan telah sesuai dengan
sasaran pencapaian
Standar Operasional
Perusahaan SOP.
24 18
80 61 16 12 12
9 132
100
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.6
Penjelasan Responden Atas Variabel Pendidikan dan Pelatihan
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
5. Instruktur
mampu menyampaikan
materi sehingga saya termotivasi
untuk belajar. 29
22 70
53 17 13 16 12 132
100
6. Keahlian
instruktur menambah
keterampilan bagi
saya dalam
memecahkan masalah
pekerjaan. 22
17 84
64 11 8
15 11 132
100
7. Waktu
pendidikan terjadwal
dengan baik
sehingga tidak
membosankan. 28
21 61
46 30 23 13 10 132
100
8. Waktu
penyampaian materi
yang diberikan
sudah sesuai
dengan jadwal
yang telah
ditentukan 32
24 62
47 22 17 16 12 132
100
9. Fasilitas
pendidikan memberikan
kemudahan kepada
saya selama
mengikuti proses
pendidikan. 31
23 66
50 21 16 14 11 132
100
10. Fasilitas
pendukung selama
pendidikan berfungsi dengan baik.
34 26
64 48 22 17 12
9 132
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, Jenis pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kebutuhan responden, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 56 orang 42, sangat setuju 15 orang 11, sedangkan responden
yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 61 orang 46. Hal ini disebabkan responden menganggap pendidikan dan pelatihan yang di ikuti belum
tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan pegawai. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, materi
pendidikan dan pelatihan yang diberikan selalu up to date sehingga bermanfaat
Universitas Sumatera Utara
bagi pekerjaan, terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 81 orang 61, sangat setuju 21 orang 16, sedangkan responden yang cenderung
menjawab tidak setuju 30 orang 23. Hal ini disebabkan responden menganggap materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan belum up to date
sehingga kurang memberikan manfaat bagi pegawai. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, metode
pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan kemampuan penalaran pegawai, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju
sebanyak 74 orang 56, sangat setuju 16 orang 12, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju 42 orang 32. Hal ini disebabkan
responden menganggap metode pendidikan dan pelatihan yang diberikan belum sesuai dengan kemampuan penalaran pegawai selama mengikuti pendidikan dan
pelatihan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, metode
pendidikan dan pelatihan telah sesuai dengan sasaran pencapaian Standart Operasional Perusahaan SOP, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan
setuju sebanyak 80 orang 61, sangat setuju 24 orang 18, sedangkan sebagian kecil responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 28
orang 21. Hal ini responden menganggap metode pendidikan dan pelatihan kurang difokuskan sesuai dengan sasaran pencapaian Standart Operasional
Perusahaan SOP. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju instruktur mampu
menyampaikan materi sehingga saya termotivasi untuk belajar, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 70 orang 53, sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju 29 orang 22 , sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 33 orang 25. Hal ini disebabkan responden menganggap
Instruktur belum mampu menyampaikan materi secara sistematis sehingga pegawai tidak termotivasi untuk belajar.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju keahlian instruktur menambah keterampilan pegawai dalam memecahkan masalah
pekerjaan, terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 84 orang 64, sangat setuju 22 orang 17, sedangkan responden yang
cenderung menjawabtidak setuju 26 orang 19. Hal ini disebabkan responden menganggap belum terlihat keahlian instruktur dalam menambah keterampilan
pegawai sehingga pegawai tidak dapat memecahkan masalah pekerjaan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju waktu pendidikan
dan pelatihan terjadwal dengan baik sehingga tidak membosankan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 61 orang 46, sangat setuju
28 orang 21, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 43 orang 33. Hal ini disebabkan responden menganggap waktu
pendidikan dan pelatihan belum terjadwal dengan baik sehingga pegawai merasa bosan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju waktu penyampaian materi yang diberikan sudah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 62 orang 47, sangat setuju 32 orang 24, sedangkan responden yang
cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 38 orang 29. Hal ini responden selama mengikuti pendidikan dan pelatihan menganggap penyampaian materi
Universitas Sumatera Utara
tidak sesuai dengan jadwal yang telah tentukan karena penyampaian materi yang sangat singkat sehingga penjelasannya mengenai materi pendidikan dan pelatihan
tidak terselesaikan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju fasilitas
pendidikan dan pelatihan memberikan kemudahan kepada saya selama mengikuti proses pendidikan dan pelatihan, terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju sebanyak 66 orang 50, sangat setuju 31 orang 23, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 35 orang 27,
dikarenakan responden menganggap fasilitas pendidikan dan pelatihan belum memberikan kemudahan selama mengikuti proses pendidikan dan pelatihan. Hal
ini disebabkan karena pegawai kurang menguasai dalam menggunakan fasilitas pendidikan dan pelatihan sehingga pegawai kurang trampil menggunakan fasilitas
tersebut. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju fasilitas
pendukung selama mengikuti pendidikan dan pelatihan berfungsi dengan baik, terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 48 orang 64,
sangat setuju 34 orang 26, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 34 orang 26. Hal ini responden menganggap selama
mengikuti pendidikan dan pelatihan fasilitas pendukung belum berfungsi dengan baik karena fasilitas pendukung tidak terawat dengan baik sehingga banyak yang
tidak bisa digunakan.
4.1.3.3. Penjelasan Responden AtasVariabel Kinerja Pegawai Y
Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan penjelasan responden atas variabel kinerjapegawai dapat dilihat pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja Pegawai
No. Item Pernyataan
Kategori Jawaban Responden SS
S KS
TS STS
TOTAL F
F F
F F
F
1. Saya menyelesaikan banyaknya
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
34 26
73 55
11 8
14 11
132 100
2. Saya berusaha mencapai target
yang telah ditentukan sesuai dengan
diinginkan oleh
perusahaan. 40
30 55
42 17
13 20
15 132
100
3. Saya menyelesaikan pekerjaan
dengan teliti
sehinga jarang
terjadi kesalahan. 30
23 74
56 16
12 12
9 132
100 4.
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan
keterampilan yang dimiliki. 35
27 72
55 15
11 10
8 132
100 5.
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh atasan.
44 33
66 50
13 10
9 7
132 100
6. Saya selalu memberikan ide-ide
terobosan dalam
mengatasi masalah pekerjaan.
19 14
42 32
55 42
16 12
132 100
7. Saya
lebih mengutamakan
pekerjaan kantor
dari pada
kepentingan pribadi. 9
7 59
45 51
39 13
10 132
100 8.
Saya bersedia
bekerja sama
dengan tim dalam menyelesaikan pekerjaan.
47 36
60 45
15 11
10 8
132 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah
Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa secara umum mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, pegawai menyelesaikan banyaknya pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 73 orang 55, sangat setuju 34 orang 26,
sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 25 orang 19. Hal ini responden menganggap apabila banyak penugasan kesamping
pekerjaan tambahan diluar dari job description yang dilakukan tidak harus diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju pegawai berusaha mencapai target yang telah ditentukan sesuai dengan diinginkan oleh perusahaan,
terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 55 orang 42 , sangat setuju 40 orang 30, sedangkan responden yangcenderung menjawab
tidak setuju sebanyak 37 orang 28. Hal ini responden menganggap pegawai telah bekerja secara maksimal namun pegawai belum dapat mencapai target sesuai
dengan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, menyelesaikan
pekerjaan dengan teliti sehinga jarang terjadi kesalahan, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 74 orang 56, sangat setuju 30
orang 23, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 28 orang 21. Hal ini responden menganggap masih banyak tidak
teliti dalam bekerja sehingga sering terjadi kesalahan dalam pekerjaan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju pegawai mampu
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 72 orang 55, sangat
setuju 35 orang 27, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 25 orang 19. Hal ini disebabkan responden belum mampu
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki akibat dari pendidikan yang diberikan kurang tepat sasaran.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa disuruh atasan, terlihat dari jumlah responden
yang menyatakan setuju sebanyak 66 orang 50, sangat setuju 44 orang 33 sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 22 orang
Universitas Sumatera Utara
17. Hal ini disebabkan pegawai selalu menunggu instruksi dari atasa selama ini sehingga pegawai belum mampu menyelesaikan pekerjaaan kecuali disuruh
atasan. Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk selalu
memberikan ide-ide terobosan dalam mengatasi masalah pekerjaan, ini terlihat dari jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 42 orang 32, sangat
setuju 19 orang 14, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju sebanyak 71 orang 54. Karena selama ini responden bekerja atas
perintah atasan sehingga menyebabkan responden belum mampu memberikan ide- ide terobosan dalam mengatasi masalah pekerjaan.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju lebih mengutamakan pekerjaan kantor dari pada kepentingan pribadi, ini terlihat dari
jumlah responden yang menyatakan setuju sebanyak 59 orang 45, sangat setuju 9 orang 7, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju
sebanyak 64 orang 49. Hal ini disebabkan responden selama bekerja hanya mementingkan urusan yang berhubungan dengan keluarganya sehingga responden
lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada mengutamakan pekerjaan kantor.
Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju untuk bersedia bekerja sama dengan tim dalam menyelesaikan pekerjaan, ini terlihat dari jumlah
responden yang menyatakan setuju sebanyak 60 orang 45, sangat setuju 47 orang 36, sedangkan responden yang cenderung menjawab tidak setuju
sebanyak 25 orang 19. Hal ini disebabkan responden selama ini bekerja tanpa
Universitas Sumatera Utara
ada kerjasama sehingga responden merasa tidak harus bekerja sama dengan tim dalam menyelesaikan pekerjaan.
4.1.4. Analisis Statistik Inferential 4.1.4.1 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui model dapat digunakan atau tidak. Apabila uji ini terpenuhi maka alat uji dimaksud dapat
dipergunakan untuk menguji model, pengujian asumsi klasik terdiri dari :
4.1.4.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah regresi telah berdistribusi normal atau tidak dapat di lihat pada analisis grafik dan analisis
statistik berikut ini: 1. Analisis grafik
Pada diagram pencar hasil olah data SPSS dengan kesimpulan bahwa apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model tidak memenuhi asumsi
normalitas. Hasil pengujian normalitas dapat di lihat pada Gambar 4.2:
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Gambar 4.2. Diagram Pencar Hasil SPSS
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Analisis statistik Uji normalitas dengan analisis statistik dapat dilihat dari Kolmogrov-
Sumirnov K-S pada Tabel 4.8 :
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogrov-Sumirnov K-S
Unstandardized Residual N
132 Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.66375196
Most Extreme Differences
Absolute .079
Positive .079
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z
.908
Asymp. Sig. 2- tailed
.382
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada Tabel 4.8 hasil uji kolmogrov-sumirnov yakni nilai signifikansi
diatas 0,05 dengan nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,382 bahwa data penelitian ini menunjukkan berdistribusi normal.
4.1.4.1.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel independen. Dan ini dapat dilihat dari Variance Inflation Factor
VIF dengan catatan apabila VIF ≥ 10 dan VIF 1 maka diduga mempunyai
persoalan multikolinieritas, dan apabila VIF 10 dan Tolerance mendekati 1 satu maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
versi 16.00 di lihat pada Tabel 4.9:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DisiplinKerja
.547 1.828
PendidikanDanPelatihan .547
1.828 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada Tabel 4.9 menunjukkan variabel disiplin kerja, pendidikan dan
pelatihan nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerance mendekati 1 maka ini menunjukkan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
4.1.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah regresi terjadi kesamaan varians residual, dimana jika varians pengamatan tetap
maka disebut homokedasitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas, dan model yang baik tentunya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengolahan
dengan menggunakan SPSS hasil pengolahan data penelitian untuk scatter plot dengan Regression Studentized Residual dapat di lihat pada Gambar 4.2.:
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.3 terlihat titik yang menyebar yang tidak membentuk pola- pola tertentu dan tersebar baik diatas angka 0 pada sumbu Regression Studentized
Residual y dan berdasarkan gambar tersebut
maka tidak
terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
kinerja pegawai berdasarkan variabel independent. Pada uji Glejser dapat dilihat jika variabel independen singnifikan dibawah
5 secara statistik, maka di indikasikan terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 maka model regresi
tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 4.10:
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
2.022 1.026
1.972 .051
DisiplinKerja -.032
.047 -.082
-.687 .493
Pendidikandan Pelatihan
.022 .034
.077 .650
.517 a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada Tabel 4.10 dapat di lihat bahwa tingkat signifikansi pada uji-glejser
diatas 5 atau 0,05 menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas.
4.1.4.2. Pengujian Hipotesis 4.1.4.2.1. Hasil Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sesuai pada Tabel 4.11:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
3.309 1.582
2.092 .038
DisiplinKerja .295
.073 .259
4.046 .000
PendidikanDan Pelatihan
.526 .052
.647 10.128
.000 a. Dependent Variable: KinerjaPegawai
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Pada Tabel 4.11 tersebut di atas maka persamaan regresi linier berganda
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Y = 3,309+ 0,295X
1
+0,526X
2
Pada model regresi ini, nilai konstanta diperoleh sebesar 3,309 menunjukkan nilai konstanta berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Y
dengan adanya variabel disiplin kerja X
1
dan pendidikan dan pelatihan X
2
. Koefisien disiplin kerja menunjukkan bernilai positif dengan asumsi variabel lain
tetap maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,295. Koefisien pendidikan bernilai positif yang berarti bahwa jika pendidikan dan pelatihan
semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,526. Koefisien regresi menunjukkan adanya
hubungan linier disiplin kerja X
1
, pendidikan dan pelatihan X
2
terhadap kinerja pegawai Y artinya jika disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan ditingkatkan
maka kinerja pegawai juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2.2. Koefisien Determinasi R
2
Hasil analisis koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel disiplin kerja dan pendidikan dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap
variabel kinerja pegawai dapat di lihat pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12 Nilai Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .844
a
.711 .707
2.68432 a. Predictors: Constant, PendidikanDanPelatihan, DisiplinKerja
b. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Pada Tabel 4.12 nilai R Square adalah 0,711 yang artinya bahwa kemampuan variabel disiplin kerja X
1
, pendidikan dan pelatihan X
2
dapat menjelaskan variabel kinerja pegawai Y adalah sebesar 71,1 dan sisanya
28,9 dijelaskan oleh variabel independen yang tidak diteliti.
4.1.4.2.3. Uji Secara Serempak Uji-F
Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen dan lebih lanjut berdasarkan
Tabel 4.13:
Tabel 4.13 Hasil Uji Serempak Hipotesis
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 2292.359
2 1146.179 159.068
.000
a
Residual 929.520
129 7.206
Total 3221.879
131 a. Predictors: Constant, PendidikanDanPelatihan, DisiplinKerja
b. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh hasil F
hitung
159,068 sedangkan F
tabel
pada α = 0,05 dengan derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 129 diperoleh F
tabel
3,07 dari hasil ini diketahui F
hitung
F
tabel,
dan signifikansi 0,000 atau ≤ α = 0,05 dengan demikian posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan
H . Dapat disimpulkan H
ditolak dan H
a
diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari seluruh variabel independen yaitu variabel
disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan secara bersama-sama terhadap variabel dependen kinerja pegawai.
4.1.4.2.4. Uji Secara Parsial Uji-t
Hasil pengujian secara parsial dapat di lihat pada Tabel 4.14:
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
3.309 1.582
2.092 .038
DisiplinKerja .295
.073 .259
4.046 .000
PendidikanDan Pelatihan
.526 .052
.647 10.128 .000
a. Dependent Variable: KinerjaPegawai Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Pada Tabel 4.14.diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t
hitung
untuk variabel disiplin kerja 4,046 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,980, atau nilai sig t untuk variabel disiplin kerja 0,000 ≤ dari α 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak
H dan menerima H
a
. Dengan demikian disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Memberi arti bahwa dengan
ditegakkankan disiplin kerja bagi setiap pegawai dapat memberikan dampak pada peningkatan kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai t
hitung
untuk variabel pendidikan dan pelatihan 10,128 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1,980, atau nilai sig t untuk variabel pendidikan dan pelatihan 0
,000 ≤ α 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H
menerima H
a
. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Memberi arti bahwa dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan bagi setiap pegawai dapat memberikan dampak pada peningkatan kinerja
pegawai, dimana variabel pendidikan dan pelatihan yang dominan. Hal ini menunjukkan variabel pendidikan dan pelatihan X
2
lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai Y.
4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Variabel Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Pegawai
Hasil analisis data yang telah dilakukan pada PT PLN Persero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I, secara simultan variabel disiplin kerja,
pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Disiplin kerja sebagai alat yang digunakan PT PLN Pesero Unit Induk
Pembangunan Jaringan Sumatera I, untuk mengubah perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan pegawai untuk mentaati
semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Tingginya tingkat keterlambatan jam kerja sesuai dengan penjelasan latar belakang sebelumnya PT
PLN Pesero Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera I harus dapat memperhatikannya karena target yang diharapkan sulit tercapai dan kemungkinan
kinerja pegawai juga rendah.
Universitas Sumatera Utara