Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Pembelian Hasil
2.1.3. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan yang dibuat oleh konsumen sangat erat kaitannya dengan tingkat keterlibatan konsumen consumer involvement. Memahami tingkat
keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam
pembelian suatu produk Susilowati, 2001. Menurut Engel et al 1994 keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan pembelian tidak muncul
begitu saja, akan tetapi melalui lima tahap proses keputusan Gambar 1. Realisasi dari keputusan konsumen terlihat dalam aktivitas membeli yang
berwujud pada pilihan-pilihan konsumen terhadap jenis produk, jumlah pembelian, pilihan tampilan fisik, pilihan tempat pembelian dan frekuensi
pembelian Susilowati, 2001. Kegiatan konsumen berawal dari pengambilan keputusan hingga dilaksanakan dalam bentuk tindakan yaitu membeli suatu
produk. Setelah membeli suatu produk konsumen akan mengalami tingkatan kepuasan atau tidak kepuasan tertentu. Jika konsumen puas ia akan menunjukan
kemungkinan untuk membeli kembali produk tersebut
Gambar 1. Tahapan Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber : Engel, Blackwel dan Miniard 1994
2.1.4. Persepsi Konsumen
Persepsi merupakan proses individu untuk memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan-masukan informasi sehingga menimbulkan preferensi
terhadap produk dan merek tertentu dan tercermin dalam perilaku pembeliannya.
Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi mempunyai sifat subjektif Sutisna, 2001. Persepsi yang dibentuk oleh
seseorang dipengaruhi oleh isi memorinya. Dengan demikian proses persepsi seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya yang
tersimpan dalam memori Sutisna, 2001. Ciri khas atau karakteristik sosial dari objek yang dipersepsikan
memegang peranan yang cukup besar Sadli, 1985 dalam Sumarwan, 2002. Menurut Kotler 1987 dalam Sumarwan, 2002 seseorang dapat muncul dengan
persepsi yang berbeda terhadap objek rangsangan yang sama karena tiga proses yang berkenaan dengan persepsi, yaitu penerimaan rangsangan secara selektif,
perubahan makna informasi secara selektif dan pengingatan sesuatu secara selektif.
2.1.5. Preferensi Konsumen
Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk dan jasa merupakan peluang dan tantangan bagi para pengusaha untuk dapat menciptakan
produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut. Akan tetapi tidak semua produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
harapan konsumen. Ada penilaian suka atau tidak suka terhadap suatu produk maupun jasa yang ditawarkan, sehingga menimbulkan sikap dan persepsi yang
berlainan diantara konsumen dalam memilih dan menilai produk dan jasa. Preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka
oleh seseorang konsumen terhadap produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan
produk yang ada Kotler, 1997. Teori preferensi digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen.
Preferensi konsumen terhadap produk dan jasa dapat diukur dengan suatu model pengukuran yang dapat menganalisis hubungan antara pengetahuan produk
yang dimiliki konsumen dan sikap atas produk sesuai dengan ciri atau atribut produk Tambunan, 2001. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode sikap. Penekanannya adalah pada memastikan kepercayaan penting yang dimiliki seseorang mengenai objek sikap. Sesungguhnya pengetahuan mengenai
konsumsi dapat dijadikan determinan kritis dalam pengambilan keputusan bisnis Engel et al, 1994 dalam Tambunan, 2001.
2.1.6. Riset Konsumen