Perilaku Konsumen Proses Pengambilan Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Teh Menurut SNI 01-3143-92 minuman teh didefinisikan sebagai minuman yang diperoleh dari seduhan teh Thea Sinesis L dalam air minuman dengan penambahan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diijinkan dan dikemas sistematis Tambunan, 2001. Teh merupakan minuman ringan yang bisa diterima oleh seluruh lapisan praktis mendorong berkembangnya industri teh. Teh tidak hanya diolah menjadi daun teh kering tetapi mengalami proses pengolahan lebih lanjut sehingga menghasilkan teh yang lebih praktis, mudah penyajian dan tersedia beraneka ragam rasa. Berbagai teh olahan yang ditawarkan yaitu : teh celup, teh bubuk atau dalam bentuk tes siap saji dalam kemasan Supriyasih, 2000. Minuman teh dalam kemasan dibagi dalam tiga bentuk yaitu teh kotak, teh botol dan teh kaleng Eveline, 1998 dalam Tambunan, 2001. Bahan baku untuk teh dalam kemasan botol terdiri dari daun teh, gula pasir dan air. Proses pembuatan teh botol terdiri dari lima tahapan yaitu: penyeduhan teh, pelarutan gula, pencampuran, pemanasan teh cair manis dan pengisian ke dalam botol Susilowati, 2001.

2.1.2. Perilaku Konsumen

Konsumen merupakan fokus utama dari pemasaran Tambunan, 2001. Kotler 1994 mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya. Konsumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah konsumen akhir final consumer, yaitu setiap individu yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi langsung Tambunan, 2001. Sehingga pemahaman tentang konsumen lebih mengarah kepada proses pengambilan keputusan konsumen sendiri untuk memenuhi kebutuhan produk atau jasa. Pada dasarnya tujuan perusahaan yang menganut konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan kepada konsumen Susilowati, 2001. Selera dan keinginan konsumen merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh para pengusaha. Penerimaan suatu jenis produk atau jasa oleh konsumen didasarkan sampai sejauh mana produk atau jasa tersebut dipandang relevan dengan gaya hidup konsumen yang bersangkutan, perlu diingat bahwa masing-masing kelompok konsumen itu memiliki perbedaan minat dan selera Susilowati, 2001. Oleh karena itu perlu pengetahuan mengenai perilaku dan preferensi konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh beberapa faktor. Menurut Engel et al 1994 perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor : - pengaruh lingkungan, yang meliputi lingkungan sosial budaya, kelas sosial, pengaruh keluarga dan situasi - perbedaan individu, yang meliputi sumber daya konsumsi, motivasi, keterlibatan, pengaruh sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi - proses psikologis yang meliputi pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Pembelian Hasil

2.1.3. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan yang dibuat oleh konsumen sangat erat kaitannya dengan tingkat keterlibatan konsumen consumer involvement. Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk Susilowati, 2001. Menurut Engel et al 1994 keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan pembelian tidak muncul begitu saja, akan tetapi melalui lima tahap proses keputusan Gambar 1. Realisasi dari keputusan konsumen terlihat dalam aktivitas membeli yang berwujud pada pilihan-pilihan konsumen terhadap jenis produk, jumlah pembelian, pilihan tampilan fisik, pilihan tempat pembelian dan frekuensi pembelian Susilowati, 2001. Kegiatan konsumen berawal dari pengambilan keputusan hingga dilaksanakan dalam bentuk tindakan yaitu membeli suatu produk. Setelah membeli suatu produk konsumen akan mengalami tingkatan kepuasan atau tidak kepuasan tertentu. Jika konsumen puas ia akan menunjukan kemungkinan untuk membeli kembali produk tersebut Gambar 1. Tahapan Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber : Engel, Blackwel dan Miniard 1994

2.1.4. Persepsi Konsumen