Kajian Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

keputusan yang berkaitan dengan penetapan harga dasar, potongan harga dan syarat-syarat pembayaran serta tingkat kompetensi pasar. 3. Tempat Place Tempat berkaitan dengan saluran pemasarandan distribusi. Saluran pemasaran adalah organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi Kotler, 2000. Distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkanya kepada konsumen. 4. Promosi Promotion Promosi merupakan kunci dari kampanye penjualan. Kotler 2000 mendefinisikan bahwa promosi terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakn berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen dan pedagang. Keberhasilan suatu promosi yang dilakukan dinilai dari preferensi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan suatu kegiatan yang sangat menentukan dalam meningkatkan nilai penjualan dan pertumbuhan produknya.

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu

Panjaitan 2000 melakukan kajian mengenai Perilaku Konsumen Teh Dalam Botol di Daerah Jakarta Timur. Hasilnya menunjukan bahwa sebagian besar konsumen mengetahui informasi tentang minuman teh dalam botol dari media televisi. Tempat membeli minuman teh dalam botol yang paling sering dikunjungi konsumen adalah warung terdekat dan pinggir jalan. Tambunan 2002 menganalisis Perilaku Konsumen Teh Siap Saji Studi Kasus di PT Coca-Coca Amatil Indonesia. Hasilnya dengan menggunakan analisis Fishbein dan Biplot menghasilkan suatu evaluasi dan penilaian kepercayaan terhadap atribut yang paling penting harus melekat pada teh siap saji yaitu berdasarkan urutan tingkat kepentingan citarasa teh murni, ketersediaan, aroma, rasa manis, isi volume, warna, harga, kemasan, merek dan rasa pahit. Responden menyatakan bahwa manfaat yang diperoleh dari minuman teh siap saji adalah karena kepraktisannya dan umumnya mereka mengkonsumsi produk tersebut pada saat dalam perjalanan. Pengenalan konsumen terhadap produk teh siap saji sebanyak 42,48 persen adalah dari tokosupermarketwarung. Susilowati 2001 menganalisis Perilaku Konsumen di Kota Bogor Terhadap Teh Botol Sosro. Dalam pengukuran persepsi dan preferensi konsumen terhadap TBS oleh masyarakat di Kota Bogor, responden dibagi menjadi lima kelompok yaitu berdasarkan lokasi penelitian, jenis kelamin, kelompok usia, tingkat pendidikan dan tingkat pengeluaran rumah tangga perbulan. Pengukuran terhadap persepsi konsumen terhadap TBS menggunakan analisis multiatribut Fishbein, dengan model ini dapat dilihat hubungan antara produk yang dimiliki konsumen dan sikap terhadap produk berkenaan dengan ciri atribut produk. Untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap sepuluh atribut pada TBS maka digunakan skala Likert. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang menonjol yang dirasakan oleh konsumen terhadap suatu atribut produk maka dilakukan uji wilayah berganda Duncan, uji ini dilakukan setelah dilakukan analisis ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian preferensi konsumen terhadap TBS, secara keseluruhan konsumen menganggap baik terhadap sepuluh atribut yang ditanyakan. Atribut-atribut itu antara lain : harga, kemudahan mendapatkan, kekentalan, rasa, aroma, tingkat kesegaran, tingkat kebersihan, tingkat higinitas kesehatan, volume dan kemasan. Dari sepuluh atribut tersebut lima atribut yang dipandang baik dan lima atribut yang dipandang sedang oleh konsumen. Atribut yang dipandang baik oleh konsumen antara lain kemudahan mendapatkan, rasa, aroma, tingkat kesegaran dan volume. Untuk atribut yang dianggap sedang oleh konsumen antara lain harga, kekentalan, tingkat kebersihan, tingkat higinitas kesehatan dan kemasan.

2.3. Kerangka Operasional