Analisis Semantic Differentia REKOMENDASI STRATEGI PEMASARAN

BAB VII REKOMENDASI STRATEGI PEMASARAN

7.1. Analisis Semantic Differentia

Penilaian konsumen terhadap produk minuman teh dapat dirumuskan melalui metode Fishbein. Hal ini berguna untuk mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk yang dikonsumsi dan dalam hal ini adalah produk teh merek Frestea, Sosro, dan Tekita. Biasanya tiap individu memberikan penilaian yang berbeda terhadap produk teh, tergantung dari manfaat apa yang dapat dirasakan konsumen ketika mengkonsumsi produk tersebut. Untuk melihat hasil penilaian konsumen terhadap ketiga merek produk di atas dapat dijelaskan melalui diagram semantic differentia Gambar 15. Rasa manis suatu produk teh botol merupakan hal yang cukup penting dalam mempengaruhi penilaian konsumen terhadap enak tidaknya suatu merek teh botol, yang tentunya juga berpengaruh keinginan konsumen untuk membeli merek tersebut. Dari diagram semantic differentia dibawah dapat dilihat TBS mendapat penilaian yang sangat berbeda dengan kedua merek lainnya. Padahal konsumen juga mengakui bahwa TBS memiliki rasa khas teh yaitu sedikit pahit, namun konsumen menilai kedua produk lainnya memiliki rasa manis yang kurang pas. Frestea dinilai terlalu manis oleh konsumen sedangkan Tekita dengan volume yang paling besar dinilai memiliki rasa kurang manis Tambunan, 2001. Penilaian konsumen terhadap atribut kemudahan mendapatkan produk teh botol lebih rendah dari atribut rasa manis, namun TBS tetap mendapatkan penilaian paling tinggi dibanding kedua produk lainnya. Perbedaannya pun juga masih sangat besar dibanding Frestea dan Tekita. Hal ini terjadi karena sebagai produk teh botol yang sudah lebih lama ada di pasar distribusi dari TBS sudah sangat luas, di semua toko dari yang memiliki omset kecil sampai yang sangat besar konsumen percaya dapat menemukan TBS. Pada atribut ini Frestea ada diurutan terakhir, hal ini mengindikasikan bahwa pendistribusian Frestea kemasan botol ke pasar belum dilakukan secara optimal oleh perusahaan, sehingga konsumen masih belum dapat menemukan Frestea di semua tempat penjualan teh botol. Volumeisi dari ketiga produk teh botol sebenarnya tidaklah jauh berbeda, namun konsumen tetap menilai TBS memiliki volume yang paling pas. Hal ini dapat dilihat jelas pada hasil analisis dengan menggunakan metode Fishbein bahwa nilai kepercayaan konsumen bahwa TBS memliki volume yang pas lebih tinggi dari hasil evaluasi tingkat kepentingan volume dari teh botol bagi konsumen. Sedangkan untuk kedua produk lainnya memiliki penilaian yang cukup rendah, bahkan untuk Tekita konsumen menilai volumenya terlalu besar. Untuk Frestea dari gambar tersebut, atribut volumeisi memiliki penilaian yang terendah oleh konsumen disamping atribut kemudahan mendapatkan. Hasil analisis dari kedelapan atribut, Frestea memiliki penilaian konsumen paling baik dibanding kedua produk lain pada atribut kebersihan kemasan. Hasil tersebut sama dengan hasil analisis sikap konsumen dengan menggunakan alat analisis Fishbein, konsumen percaya dan menilai kebersihan kemasan Frestea lebih baik dibanding kedua merek teh kemasan botol lainnya. Perusahaan dalam hal ini PT CCBI harus mampu mempertahankan keunggulan tersebut, karena kebersihan suatu produk minuman berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen dalam memilih produk teh kemasan botol. Selain itu perusahaan diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari atribut-atribut lainnya pada Frestea kemasan botol, agar mampu bersaing dengan merek-merek lain yang lebih dahulu ada dan dikenal oleh konsumen seperti Teh Botol Sosro dan Tekita. Berdasarkan analisis diatas maka perlu dirumuskan suatu strategi pemasaran guna pengembangan perusahaan. Upaya untuk meningkatkan pemasaran Frestea kemasan botol, salah satu strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan adalah strategi bauran pemasaran.

7.2. Strategi Bauran Pemasaran