langsung dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa penelitian tentang model pembelajaran kooperatif teknik make a match
yang dilakukan oleh peneliti, baik dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Penelitian yang tidak dipublikasikan antara lain penelitian yang dilaksanakan Nur
Ida Laela 1402907260 tahun 2009 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Sumber Energi Siswa Kelas II SD Negeri Yamansari 02 Lebaksiu Tegal”. Penelitian yang dilaksanakan Eko Febriani 1402908185 tahun 2010 dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil pembelajaran IPA Materi Pokok Sumber Daya Alam di
Kelas IV SD Negeri Yamansari 03 Lebaksiu Tegal”. Serta penelitian yang dilaksanakan Deuis Daniyati Rofi’ah 1402407082 tahun 2011 dengan judul
”Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Dawuan
Kabupaten Cirebon”. Penelitian yang dipublikasikan di internet yaitu penelitian yang dilaksanakan Mariatul Kibtiyah 2009 dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Pandanwangi 2 Kota Malang”.
Penelitian yang dilaksanakan Nur Ida Laela diperoleh nilai hasil belajar siswa sebelum adanya perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe make a
match yaitu 61,90. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 71,97 dengan
ketuntasan belajar siswa 74. Pada siklus II mengalami peningkatan pula, hasil belajar siswa menjadi 74,05 dengan ketuntasan belajar siswa 79.
Penelitian yang dilaksanakan Eko Febriani diperoleh nilai hasil belajar sebelum adanya perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe make a match
yaitu 68,89. Setelah diberikan perlakuan model pembelajaran tersebut, siklus I mengalami peningkatan menjadi 82,50 dengan ketuntasan belajar siswa 95.
Siklus II mengalami peningkatan pula, hasil belajar siswa menjadi 87,24 dengan ketuntasan belajar siswa 100.
Penelitian yang dilaksanakan Deuis Daniyati Rofi’ah diperoleh nilai hasil belajar sebelum adanya perlakuan model pembelajaran kooperatif teknik make a
match yaitu 63,59. Setelah diberikan perlakuan model pembelajaran tersebut,
siklus I mengalami peningkatan menjadi 69,69 dengan ketuntasan belajar siswa 66,67. Siklus II juga meningkat yaitu hasil belajar siswa menjadi 79,54 dengan
ketuntasan belajar siswa 100. Penelitian yang dilaksanakan Mariatul Kibtiyah, persentase ketuntasan
belajar siswa siswa sebelum adanya perlakuan model pembelajaran kooperatif teknik make a match hanya 53. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar
meningkat menjadi 66. Pada siklus II persentase ketuntasan belajar juga meningkat kembali yaitu 84.
Dari beberapa hasil penelitian di atas, penelitian yang dipublikasikan dan tidak dapat disimpulkan yaitu setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif
teknik make a match, hasil belajar siswa dari beberapa mata pelajaran seperti IPA, PKn, dan IPS dapat meningkat. pada beberapa mata pelajaran yaitu IPA, PKn, dan
IPS di SD. Peneliti juga akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match pada mata
pelajaran IPS di SD Negeri Mangkukusuman 04 Kota Tegal kelas V materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
2.3 Kerangka Berpikir