kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran dan mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik pembelajaran menurut Abimanyu dan Sulo 2008: 2.4, adalah “ragam khas penerapan metode dengan latar penerapan tertentu”. Amri dan
Ahmadi 2010: 189 menyatakan bahwa “teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode
secara spesifik”. Dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode
secara spesifik dengan latar penerapan tertentu.
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu prosedur proses pembelajaran yang membahas tentang kerjasama antara siswa yang satu dan yang
lain. Model pembelajaran kooperatif diterapkan, supaya ada interaksi positif antarsiswa dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang akan dipaparkan dalam
model pembelajaran kooperatif, antara lain pengertian dan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif. Paparan mengenai model pembelajaran kooperatif,
sebagai berikut:
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau bahasa Inggrisnya cooperative learning, berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-
sama dengan saling membantu pada satu kelompok. Slavin dalam Isjoni 2010: 22 mengemukakan bahwa “In cooperative learning methods, students work
together in four member teams to master material initially presented by the teacher”.
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang sistem belajar dan bekerjanya
dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang secara kolaboratif, sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Stahl dalam
Isjoni 2010: 35-36 menyatakan bahwa “melalui model pembelajaran kooperatif siswa dapat memperoleh pengetahuan, kecakapan sebagai pertimbangan untuk
berpikir, dan menentukan serta berbuat dan berpartisipasi sosial”. Solihatin dan Raharjo 2008: 4 menguraikan bahwa “model pembelajaran
kooperatif merupakan pembelajaran sebagai sikap dalam bekerjasama yang teratur dalam kelompok, terdiri dari dua orang atau lebih dengan keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan anggota kelompok”. Kerjasama yang baik dalam kelompok pada pembelajaran kooperatif sangat diperlukan, supaya dapat
mencapai tujuan yang dicapai. Model pembelajaran kooperatif menurut Morgan dalam Attle dan Baker
2007, “behavioral learning theory suggests that students will commit to participation in team efforts if they are rewarded for that participation, and are
likely not to commit if no reward are eviden ”. Pernyataan tersebut artinya yaitu
teori tingkah laku dalam model pembelajaran kooperatif menyebutkan bahwa siswa akan mengerjakan upaya untuk bekerjasama dalam kelompok jika mereka
mendapat penghargaan, dan tidak dikerjakan apabila tidak ada penghargaan.
Cabrera et al. dalam Mc Wey, Henderson, dan Piercy 2006 menyatakan bahwa cooperative learning CL has been identified as an effective pedagogical
strategy that promotes a variety of positive cognitive, affective, and social outcomes
. Pernyataan tersebut artinya bahwa pembelajaran kooperatif diidentifikasi sebagai strategi pedagogik yang efektif yang dapat memberikan
hasil positif tentang kognitif, afektif, dan sosial yang bervariasi. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam proses pembelajaran, karena mengandung ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa. Ranah kognitif pada pembelajaran kooperatif, siswa dapat menambah wawasan atau pengetahuan tentang konsep
pembelajaran. Pada ranah afektif dalam pembelajaran kooperatif, siswa dapat menunjukkan sikap yang baik dalam bersosialisasi dengan teman. Selain itu pada
ranah psikomotor dalam pembelajaran kooperatif, siswa dapat menunjukkan keterampilan berpendapat pada kelompoknya masing-masing.
Dari pengertian model pembelajaran kooperatif di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
dengan membentuk kelompok-kelompok belajar. Tujuannya yaitu dapat mengaktifkan belajar siswa, meningkatkan partisipasi, atau keikutsertaan siswa
dalam bekerjasama dengan siswa lain yang saling menghargai. Model pembelajaran kooperatif juga mengandung ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
dalam proses pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran kooperatif dapat menciptakan suasana lingkungan belajar siswa yang baik seperti interaksi positif
antarsiswa yang satu dengan yang lain, sehingga dapat saling menghargai.
2.1.3.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif