Paparan Hasil Belajar Siswa

pertemuan 2 menjadi 76. Jadi nilai rata-rata aktivitas belajar siswa siklus I yaitu 73,57 dan sudah dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa tinggi pada proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat digambarkan pada diagram berikut: Diagram 4.2. Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I

4.1.1.2 Paparan Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh dari hasil tes awal 1 dan tes formatif. Hasil tes awal dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match. Hasil tes awal 1dan tes formatif siklus I diperoleh dari siswa yang menyelesaikan soal-soal pada sub materi Peristiwa Pertemuan di Dalat, Peristiwa Rengasdengklok, Perumusan Teks Proklamasi, dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Hasil tes awal 1 diperoleh dari 28 siswa yang benar-benar hadir selama penelitian tindakan kelas dilakukan. Walaupun jumlah siswa kelas V yaitu 32 siswa, tetapi hanya 28 siswa yang mengikuti tes awal 1 dan 2. Hasil tes awal 1 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Hasil Tes Awal 1 Siswa Kelas V No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai Rata-rata Persentase 1. 100 - - M = 62,14 p = 46,43 2. 95 - - 3. 90 - - 4. 85 - - 5. 80 4 320 6. 75 3 225 7. 70 6 420 8. 65 - - 9. 60 4 240 10. 55 7 385 11. 50 - - 12. 45 2 90 13. 40 - - 14. 35 - - 15. 30 2 60 Jumlah 28 1740 Berdasarkan tabel 4.3, bahwa nilai tes awal 1 yang diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri Mangkukusuman 04 Kota Tegal yaitu 30 hingga 80. Siswa yang mendapatkan nilai 67 ada 15 siswa dan 13 siswa mendapatkan nilai 67. Rata-rata nilai pada hasil tes awal 1 yaitu 62,14. Persentase tuntas belajar klasikal tes awal 1 yaitu 46,43 dan ketidaktuntasan tes awal 1 yaitu 53,57. Sementara, persentase tuntas belajar klasikal untuk hasil tes awal 1 belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75. Ketuntasan belajar klasikal pada hasil tes awal 1 siswa kelas V dapat digambarkan pada diagram berikut: Diagram 4.3. Persentase Tuntas Belajar Klasikal Tes Awal 1 Selain hasil tes awal 1, tes formatif siklus I dilakukan setelah proses pembelajaran siklus I. Tes tersebut berupa soal sub materi Pertemuan di Dalat, Peristiwa Rengasdengklok, Perumusan Teks Proklamasi, dan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Siklus I diperoleh hasil tes formatif siswa kelas V sebagai berikut: Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Hasil Tes Formatif Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai Rata-rata Persentase 1. 100 1 100 M = 77,32 P = 64,29 2. 95 1 95 3. 90 8 720 4. 85 3 255 5. 80 4 320 6. 75 1 75 7. 70 - - 8. 65 5 325 9. 60 3 180 10. 55 - - 11. 50 1 50 12. 45 1 45 Jumlah 28 2165 Berdasarkan tabel 4.4, dijelaskan bahwa nilai tes formatif siklus I diperoleh dari nilai 45 hingga 100. Siswa yang mendapatkan nilai 67 ada 10 siswa dan 18 siswa mendapatkan nilai 67. Rata-rata nilai tes formatif siklus I yaitu 77,32. Persentase ketuntasan belajar siswa pada tes formatif siklus I yaitu 64,29 dan ketidaktuntasan belajar siswa yaitu 35,71. Sementara itu, persentase tuntas belajar klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 75. Ketuntasan belajar klasikal siswa kelas V SD Negeri Mangkukusuman 04 Kota Tegal pada tes formatif siklus I dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut: Diagram 4.4. Persentase Tuntas Belajar Klasikal Tes Formatif Siklus I Kesimpulan dari data hasil tes awal 1 dan formatif siklus I yaitu rata-rata nilai tes awal 1 hanya 62,14 sedangkan tes formatif siklus I memperoleh rata-rata nilai yaitu 77,32. Selain itu, selisih rata-rata nilai antara tes awal 1 dan tes formatif siklus I yaitu 15,18. Hasil belajar siswa pada tes awal 1 dan siklus I dapat digambarkan pada diagram berikut: Diagram 4.5. Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal 1 dan Siklus I Berdasarkan diagram 4.5, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan yang sudah diterapkan. Peningkatan tersebut ditunjukkan pada rata-rata nilai tes awal 1 yaitu 62,14 meningkat menjadi 77,32.

4.1.1.3 Refleksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SOMAWANGI BANJARNEGARA

0 17 244

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SANDEN.

0 2 250

this PDF file Peningkatan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Siswa Sekolah Dasar | Sadiman | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 1 PB

0 0 6

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MEGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH IPS SEKOLAH DASAR

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MIN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 136

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

0 1 18