64
, dimana Rx
1 2
, R
2 2
adalah R-square variabel endogen. Besaran Q
2
memiliki nilai dengan rentang 0 Q
2
1, dimana semakin mendekati 1 berarti model semakin baik. Besaran Q
2
ini setara dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur path analysis. Perhitungan goodness of fit model adalah
sebagai berikut : Q
2
=1 - 1 – R
x2 2
1 – R
y 2
=1 - 1 – 0.289 1 – 0.206 = 1 – 0.72 0.80
= 1 - 0.58 = 0.42
Berdasarkan perhitungan diatas, 42 persen menghubungkan variabel kinerja yang dijelaskan oleh variabel motivasi dan kepuasan kerja, sedangkan sisanya 58 persen
dijelaskan oleh variabel yang tidak masuk kedalam model.
5.3.3 Pengujian Hipotesis
Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Dasar yang
digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai yang terdapat pada output result for inner weight
. Tabel 5.7 memberikan output estimasi untuk pengujian model struktural.
65
Tabel 5.7 Result For Inner Weights
Variabel Original
Sample O
Sample Mean M
Standard Deviation
STDEV
T Statistics
Kesimpulan Motivasi X1 - Kinerja Y
0.391 0.388
0.102 1.994
Diterima Motivasi X1 - Kepuasan X2
0.537 0.546
0.095 5.683
Diterima Kepuasan X2 - Kinerja Y
0.274 0.281
0.121 2.268
Diterima Sumber : Lampiran 5
Pengujian Hipotesis 1 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja
Hipotesis 1 menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara motivasi terhadap
kinerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan nilai koefisien sebesar 0.391 dengan nilai t-statistik sebesar 1.994 dan signifikan pada α = 0.05. Nilai t-
statistik tersebut berada diatas nilai kritis 1.96, dengan demikian H0 diterima.
Pengujian Hipotesis 2 : Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja
Hipotesis 2 menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara motivasi
terhadap kepuasan Kerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan nilai koefisien sebesar 0.537 dengan nilai t-statistik sebesar 5.683 dan signifikan pada α =
0.05. Nilai t-statistik tersebut berada pada diatas nilai kritis 1.96, dengan demikian H0
diterima.
66
Pengujian Hipotesis 3 : Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
Hipotesis 3 menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Hasil uji terhadap koefisien parameter antara kepuasan kerja
terhadap Kinerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dengan nilai koefisien sebesar 0.274 dengan nilai t-statistik sebesar 2.268 dan signifikan pada α = 0.05. Nilai
t-statistik tersebut berada diatas nilai kritis 1.96, dengan demikian H0 diterima.
5.4 Pembahasan