Menilai Evaluasi Fit Model

57

5.3.1 Menilai

Outer Model atau Measurement Model Terdapat tiga kriteria di dalam penggunaan teknik analisa data dengan SmartPLS untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity, Discriminant Validity, dan Composite Reliability. 1 Convergent validity Convergent Validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score atau component score yang diestimasi dengan Soflware PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0.70 dengan variabel yang diukur. Namun menurut Chin 1998 dalam Ghozali 2008 untuk penelitian tahap awal skala pengukuran nilai loading 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup memadai. Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor sebesar 0.5. Hasil pengolahan dengan menggunakan PLS dapat dilihat pada Tabel 5.3. Nilai outer model atau korelasi antara variabel dengan variabel telah memenuhi convergent validity karena seluruh memiliki nilai loading factor di atas 0.50. Tabel 5.3 Outer Loadings Measurement Model Variabel Indikator Outer Loading Motivasi Achievement Prestasi kerja 0.862 Advancement pengembangan diri 0.869 Work it self pekerjaan itu sendiri 0.953 58 Lanjutan Tabel. 5.3 Outer Loadings Measurement Model Motivasi Recognition pengakuan 0.914 Company policy kebijakan perusahaan 0.963 Relationship with peers hubungan dengan rekan kerja 0.896 Work security keamanan kerja 0.808 Relationship with supervisor Hubungan dengan atasan 0.945 Gaji 0.824 Kepuasan Kerja Kepuasan Intrinsik 0.954 Kepuasan Ekstrinsik 0.961 Pengakuan 0.956 Otoritasutilitas sosial 0.951 Kinerja Tabungan 0.937 Deposito 0.872 Kredit 0.839 Sumber : Data Diolah Lampiran 5 Berdasarkan Tabel 5.3 diatas menunjukan bahwa indikator achievement prestasi kerja, advancement pengembangan diri, Work it self pekerjaan itu sendiri, recognition pengakuan, company policy kebijakan perusahaan, relationship with peers hubungan dengan rekan kerja, work security keamanan kerja, relationship with supervisor Hubungan dengan atasan, gaji memiliki nilai Outer Loadings lebih besar dari 0,5. Indiktor company policy kebijakan perusahaan merupakan ukuran terkuat dari variabel motivasi karena memiliki nilai outer loading paling besar 59 0.963 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa ke sembilan indikator motivasi merupakan indikator yang valid sebagai pengukur variabel kinerja. Variabel kepuasan kerja membuktikan bahwa kepuasan intrinsik, kepuasan ekstrinsik, pengakuan, dan otoritasutilitas sosial memiliki outer loading lebih besar dari 0.5. Indiktor kepuasan ekstrinsik merupakan ukuran terkuat dari variabel kepuasan kerja karena memiliki nilai outer loading paling besar 0.961 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa ke empat indikator kepuasan kerja merupakan indikator yang valid sebagai pengukur variabel kinerja. Dengan memperhatikan nilai rata-rata pada variabel kinerja yang memiliki nilai outer loading lebih besar dari 0.5. hasil ini menujukan bahwa tabungan, deposito, dan kredit merupakan indikator terkuat dalam merespon kinerja karyawan. 2 Discriminant Validity Discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Model dikatakan mempunyai discriminant validity yang baik jika setiap nilai loading indikator dari sebuah variabel laten memiliki nilai loading yang lebih besar dibanding nilai loading jika dikorelasikan dengan variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant validity pada tabel 5.4. 60 Tabel 5.4 Discriminant Validity AVE Korelasi AVE Akar AVE Kepuasan X2 Kinerja Y Motivasi X Kepuasan X2 0.913 0.956 1 Kinerja Y 0.781 0.884 0.405 1 Motivasi X1 0.799 0.894 0.537 0.391 1 Sumber : Lampiran 5 Dari Tabel 5.4 dapat jelaskan bahwa dari hasil ketiga variabel memiliki nilai AVE diatas 0.50 dan semua variabel memiliki nilai akar AVE lebih tinggi dari koefisien korelasi antar satu variabel dengan variabel lainnya sehingga dapat dikatakan data memiliki discriminant validity yang baik. 3 Composite Reliability Kriteria validity dan reliabilitas juga dapat dilihat dari nilai reliabilitas suatu variabel dan nilai Average Variance Extracted AVE dari masing-masing variabel. Variabel dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilai composite reliablity diatas 0.70 dan AVE berada diatas 0.50. Pada Tabel 5.5 akan disajikan nilai Composite Reliability . 61 Tabel 5.5 Composite Reliability Variabel Composite Reliability Motivasi 0.973 Kepuasan Kerja 0.977 Kinerja 0.914 Sumber : Lampiran 5 Tabel 5.5 menginformasikan bahwa seluruh variabel memenuhi composite reliability karena nilainya diatas angka yang direkomendasikan, yaitu diatas 0.7 yang sudah memenuhi kreteria realibel. Berdasarkan dari hasil evaluasi secara keseluruhan, baik convergent. discriminant validity , composite reliability, yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa indicator-indikator sebagai pengukur variabel laten merupakan pengukur yang valid dan reliable.

5.3.2 Pengujian Model Struktural

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

2 7 141

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KOPERASI PRIMKOPPOL POLRES BATANG.

0 2 14

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI TAHU-TEMPE INDONESIA KABUPATEN KEBUMEN

3 33 98

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rs.Asy-Syifa’ Sambi.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM ”UTAMA KARYA”.

0 2 8

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Koperasi Putri Manunggal Sukoharjo.

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 8