c. Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Tingkat leverage
didapat dari perbandingan total utang dngan total aktiva. Berikut ini merupakan tabel analisis leverage pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada
tahun 2010-2011.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Leverage pada perusahaan manufaktur
tahun 2010-2011
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
LEV 188
.04 3.21
.5324 .43402
Valid N listwise 188
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2013 Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel leverage yang memiliki nilai
minimum sebesar 0,04 dari PT. Intanwijaya Internasional, Tbk pada periode 2010 dan nilai maksimum sebesar 3,21 dari PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
pada periode 2010. Variabel leverage memiliki rata-rata sebesar 0,5324 dengan standar deviasi sebesar 0,43402. Berikut ini merupakan tabel analisis frekuensi
tingkat leverage pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010- 2011.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Frekuensi Leverage pada Perusahaan Manufaktur
Tahun 2010-2011 No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 0,04 – 0,67
Sangat Rendah 157
83,51 2.
0,68 – 1,31 Rendah
26 13,83
3. 1,32 – 1,95
Cukup 1
0,53 4.
1,96 - 2,59 Tinggi
5. 2,60
Sangat Tinggi 4
2,13 TOTAL
188 100
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2013
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 157 atau 83,51 unit analisis yang memiliki tingkat leverage pada kategori sangat rendah, 26 atau 13,83 unit
analisis berada pada kategori rendah, 1 atau 0,53 berada pada kategori cukup, dan 4 atau 2,13 unit analisis berada pada kategori sangat tinggi. Secara umum
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam ketegori sangat rendah. Beberapa perusahaan yang memiliki tingkat leverage kategori sangat tinggi
diantaranya PT. Asia Pacific Fibers Tbk dan PT. Primarido Asia Infrastructure Tbk pada periode 2010 dan 2011. Rata-rata tingkat kemampuan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI dalam membiayai hutang dengan total aset sangat rendah. Hal ini kemungkinan dikarenakan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI masih belum mampu untuk membiayai hutang beserta bunganya. Karena terlalu banyak hutang yang dimiliki perusahaan menjadikan perusahaan
kesulitan dalam melunasi hutang tersebut. Perusahaan cenderung hati-hati dalam melakukan aktivitasnya sehingga perusahaan berusaha mengurangi aktivitas yang
sifatnya tidak optimal.
d. Konsentrasi Kepemilikan