meningkatkan pengungkapan ERM. Hal ini tercermin dari hasil uji simultan yang berpengaruh positif.
4.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Enterprise Risk
Management ERM
Ukuran perusahaan dapat menggambarkan besar kecilnya skala ekonomi suatu perusahaan. Pengukuran variabel ukuran perusahaan dinyatakan dalam total
aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Dari ketiga pengukuran tersebut. Nilai total aktiva relatif lebih stabil dibandingkan nilai penjualan dan kapitaisasi pasar,
untuk dalam penelitian ini pengukuran yang digunakan yaitu log normal total aktiva.
Berdasarkan uji statistik t yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang signifikan pada
α = 0,05 atau 5 yaitu sebesar 0,000 0,000 0,05. Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai t sebesar 3,979 dinyatakan dengan tanda positif, maka
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Hal ini berarti semakin tinggi total aset yang dimiliki perusahaan maka pengungkapan
Enterprise Risk Management ERM juga semakin tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Desender et
al 2009 dan Anisa 2012 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap pengungkapan
ERM. Ukuran
perusahaan mampu
mengendalikan dan mengontrol pihak manajemen. Semakin besar ukuran perusahaan yang dinyatakan dengan total aset, maka tuntutan terhadap
pengungkapan ERM juga akan semakin meningkat. Perusahaan yang berskala besar umumnya cenderung untuk mengadopsi praktik Corporate Governance
dengan lebih baik dibandingkan perusahaan kecil dikarenakan semakin besar suatu perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang dihadapinya
termasuk risiko keuangan, operasional, reputasi, peraturan, dan risiko informasi KPMG, 2001. Oleh karena itu perlunya pengungkapan ERM akan semakin
tinggi.
4.3.3 Pengaruh
Leverage terhadap
Pengungkapan Enterprise
Risk Management ERM
Leverage adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang. Tingkat leverage dapat menunjukkan bagaimana suatu
perusahaan harus menanggung risiko atas hutang yang dimilikinya. Tingkat leverage yang tinggi menggambarkan bahwa perusahaan memiliki struktur modal
dengan jumlah hutang lebih besar daripada jumlah ekuitasnya, dengan demikian lebih beresiko atas kemungkinan kesulitan dalam melunasi hutang beserta
bunganya. Berdasarkan uji statistik t yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang
tidak signifikan pada α = 0,05 atau 5 yaitu sebesar 0,229 0,229 0,05 yang
berarti bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
leverage tidak mampu meningkatkan pengungkapan Enterprise Risk Management ERM.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Razali, Yazid dan Tahir 2011 yang menjelaskan bahwa tingkat leverage tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Adapun alasan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah tingkat leverage
pada perusahaan manufaktur masih tergolong sangat rendah yaitu ada 157 perusahaan dari 188 atau 83,51 memiliki persentase leverage 0,04 – 0,67.
Persentase tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membiayai hutang dengan total aset yang dimiliki perusahaan masih sangat rendah.
Perusahaan dengan hutang tinggi cenderung hati-hati dalam melakukan aktivitasnya. Semakin tinggi proporsi hutang yang ditanggung, semakin
perusahaan berusaha mengurangi aktivitas yang sifatnya tidak optimal Jensen, 1986 dalam Andarini dan Januarti, 2010.
4.3.4 Pengaruh