sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, leverage, konsentrasi kepemilikan, reputasi auditor dan chief risk officer CRO.
a. Pengungkapan
Enterprise Risk Management
Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif pengungkapan enterprise risk management pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2011.
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskritif Pengungkapan ERM pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2010-2011
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
ERM 188
.23 .90
.5353 .10581
Valid N listwise
188 Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2013
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah unit analisis dalam penelitian N pada tahun 2010-2011 adalah 188. Pengungkapan enterprise risk management
ERM dari sampel perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0,23 yang diperoleh PT. Asia Natural Resources Tbk dan nilai maksimum 0,90 diperoleh
oleh PT. Semen Gresik Tbk. Rata-rata untuk variabel pengungkapan enterprise risk management ERM sebesar 0,5353 dengan standar deviasi 0,10581 artinya
standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan sebaran data untuk variabel pengungkapan Enterprise Risk Management ERM cenderung
rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan sampel melakukan pengungkapan tidak jauh berbeda atau hampir sama. Berikut ini merupakan tabel
analisis frekuensi pengungkapan enterprise risk management ERM pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Frekuensi Variabel Pengungkapan ERM pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2010-2011
No Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase
1. 0,23 – 0,37
Sangat rendah 7
3,72 2.
0,38 – 0,52 Rendah
88 46,81
3. 0,53 – 0,67
Cukup 70
37,24 4.
0,68 – 0,82 Tinggi
22 11,70
5. 0,83
Sangat tinggi 1
0,53 TOTAL
188 100
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2013 Tabel 4.2 menunjukkan terdapat 7 atau 3,72 unit analisis yang memiliki
nilai ERM pada ketegori sangat rendah, 88 atau 46,81 unit analisis berada pada kategori rendah, 70 atau 37,24 berada pada kategori cukup, 22 atau 11,70
berada pada ketegori tinggi dan sisanya sebanyak 1 atau 0,53 berada pada kategori sangat tinggi. Secara umum pengungkapan ERM pada perusahaan
manufaktur berada pada kategori yang masih rendah.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Pengungkapan ERM pada Perusahaan
Manufaktur Tahun 2010 dan 2011
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Tahun 2010
94 .23
.82 .5191
.09950 Tahun 2011
94 .37
.90 .5515
.10989 Valid N listwise
94 Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2013
Tabel 4.3 menunjukkan tahun 2010 untuk variabel ERM memiliki nilai minimum sebesar 0,23 dan tahun 2011 sebesar 0,37. Nilai maksimum untuk tahun
2010 sebesar 0,82 dan tahun 2011 sebesar 0,90. Nilai rata-rata tahun 2010 sebesar 0,5191
dan tahun
2011 sebesar
0,5515 artinya
terjadi perkembangan
pengungkapan ERM pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Pengungkapan ERM pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI masih tergolong rendah.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kesadaran perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia untuk menerapkan dan mengungkapkan ERM masih kurang.
Meskipun sudah banyak peraturan yang menjelaskan mengenai pengungkapan risiko di Indonesia, tapi ternyata banyak perusahaan yang belum menerapkannya.
b. Ukuran Perusahaan