tingkat pengungkapan Enterprise Risk Management ERM yang lebih tinggi. Semakin besar tingkat konsentrasi kepemilikan dalam perusahaan maka semakin
kuat tuntutan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin dihadapi seperti risiko keuangan, operasional, reputasi, peraturan, dan risiko informasi Meizaroh dan
Lucyanda, 2011.
4.3.5 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Pengungkapan
Enterprise Risk Management ERM
Kantor akuntan publik yang termasuk dalam Big Four merupakan kantor akuntan publik yang memiliki label reputasi auditor yang mempunyai kualitas
audit yang terpercaya. Investor akan lebih cenderung percaya pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang bereputasi Big Four karena dapat memperkuat
monitoring internal perusahaan. Berdasarkan uji statistik t yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang
signifikan pada α = 0,05 atau 5 yaitu sebesar 0,000 0,000 0,05. Tabel 4.18
menunjukkan bahwa nilai t sebesar 4,000 dinyatakan dengan tanda positif, maka hubungan antara variabel independen dan vaiabel dependen adalah positif. Jadi
dapat disimpulkan bahwa variabel reputasi auditor berpengaruh positif terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Hal ini berarti perusahaan
yang memakai jasa auditor Big Four melakukan pengungkapan Enterprise Risk Management
ERM lebih
luas dibandingkan
dengan perusahaan
yang menggunakan jasa non Big Four.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desender 2007 serta Meizaroh dan Lucyanda 2011 yang menyatakan bahwa
reputasi auditor berpengaruh positif terhadap pengungkapan ERM. Alasan yang mungkin mendasari adalah auditor Big Four biasanya membantu internal auditor
dalam mengevaluasi dan menilai keefektifan manajemen risiko. Hal ini dikarenakan auditor Big Four dianggap memiliki keahlian untuk mengidentifikasi
risiko sehingga meningkatkan kualitas penilaian dan pengawasan risiko perusahaan. Auditor dengan kualitas kinerja yang lebih tinggi lebih dipercaya oleh
pihak stakeholder dalam melakukan monitoring terhadap perusahaan. Selain itu terdapat tekanan yang lebih besar pada perusahaan yang diaudit oleh auditor Big
Four untuk menerapkan dan mengungkapkan ERM.
4.3.6 Pengaruh
Chief Risk
Officer CRO
terhadap Pengungkapan
Enterprise Risk Management ERM
Chief Risk Officer CRO merupakan sekelompok orang yang bekerja
dalam perusahaan
yang bertanggung
jawab mengimplementasikan
dan mengkoordinasikan manajemen risiko dalam suatu perusahaan. CRO merupakan
kekuatan utama perusahaan untuk mendukung terbentuknya manajemen risiko yang terintegrasi.
Berdasarkan uji statistik t yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang signifikan pada
α = 0,05 atau 5 yaitu sebesar 0,038 0,038 0,05. Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai t sebesar 2,093 dinyatakan dengan tanda positif, maka
hubungan antara variabel independen dan vaiabel dependen adalah positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Chief Risk Officer CRO berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Hal ini berarti
perusahaan yang memiliki CRO dapat meningkatkan tingkat pengungkapan Enterterprise Risk Management ERM.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Daud dan Yazid 2009, Razali, Yazid dan tahir 2011 serta Desender 2007 yang
menyatakan bahwa Chief Risk Officer CRO berpengaruh positif terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM. Alasan yang mungkin
mendasari adalah CRO bertanggungjawab mendirikan sebuah manajemen risiko yang efektif, efisien, dan menyebarluaskan informasi untuk seluruh perusahaan
Saeidi et al., 2012. Perusahaan yang memiliki CRO dapat membantu perusahaan untuk menetapkan informasi mengenai manajemen risiko yang terintegrasi.
Adanya CRO dalam suatu perusahaan dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan pengungkapan ERM Daud dan Yazid, 2011. Selain itu
Desender 2007 menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki CRO, maka dapat meningkatkan pengungkapan ERM.
102
BAB V PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya diperleh simpulan, keterbatasan penelitian dan saran sebagai
berikut:
5.1 Simpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris pengaruh ukuran perusahaan, leverage, konsentrasi kepemilikan, reputasi auditor dan chief risk
officer CRO terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-
2011. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Variabel Ukuran perusahaan, leverage, konsentrasi kepemilikan, reputasi auditor dan chief risk officer CRO secara bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen yaitu pengungkapan Enterprise Risk Management ERM.
2. Variabel ukuran perusahaan terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan
Enterprise Risk Management ERM. 3.
Variabel leverage tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM.
4. Variabel
konsentrasi kepemilikan
berpengaruh positif
terhadap pengungkapan Enterprise Risk Management ERM.