2.9 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini didukung dengan penelitian Wulandari yang menyatakan bahwa pertama, pembelajaran sastra dengan metode CIRC
dapat dilakukan dengan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian mendiskusikan karya sastra yang diberikan.
Kedua, kerja kelompok dengan menerapkan metode CIRC dalam kelas Extensive Reading 2 memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap
kemampuan mahasiswa dalam memahami karya sastra. Ketiga, kelebihan metode CIRC adalah mahasiswa lebih percaya diri, kelas
menjadi lebih hidup, dan terbangunnya kerjasama kelompok. Penelitian Susanti menunjukkan proses pembelajaran dengan
model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading Composition CIRC dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa.
Selain itu juga mengembangkan keterampilan kooperatif yang meliputi: menghargai pendapat, mengambil giliran, berbicara,
mendengarkan, bertanya, dan memeriksa ketepatan. Penelitian Jayanti menyebutkan hasil penelitiannya sebagai
berikut: 1 pembelajaran Kooperatife tipe CIRC ini dilaksanakan dengan tiga kali putaran dan beberapa tahapan yaitu: persiapan, penyajian materi,
kegiatan kelompok, evaluasi dan refleksi pada tiap putarannya. 2 model pembelajaran kooperatife tipe CIRC ini dapat menarik siswa untuk senang
belajar dan membantu memahami pelajaran. Pembelajaran tipe CIRC merupakan model pembelajaran yang efektife jika digunakan. 3 hasil
belajar siswa meningkat pada setiap putaran, oleh karena itu penerapan model pembelajaran ini efektif.
Penelitian yang telah dilakukan Erhan 2010:108 menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kelompok belajar
kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa. Selain itu dengan model pembelajaran kooperatif juga
dapat meningkatkan keterampilan sosial individu seperti, keberanian untuk berbicara, mengundang orang lain untuk mengungkapkan
pendapat, dan lain-lain.
2.10 Kerangka Berfikir Penelitian