premorbit, dukungan sosial dari keluarga dan penyakit penyerta lainnya Kimmel, 2005.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Depresi
Menurut Zalai et al. 2012 mengatakan bahwa pasien gagal ginjal kronik mengalami tekanan psikolosis, tingginya prevalensi pasien mengalami gejala
depresi yang dapat mempengaruhi status kesehatan pasien, ada beberapa faktor resiko terjadinya depresi diantaranya ; 1 faktor biologis; 2 faktor psikologis
dan; 3 faktor sosial. Menurut Kaplan dan Saddock 1997 dasar penyebab depresi secara pasti
tidak diketahui, namun faktor yang berhubungan dengan penyebab tersebut seperti: faktor biologi, faktor genetik, dan faktor psikososial. Dimana faktor
tersebut juga dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya : 1 faktor biologi, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelainan pada
amin biogenik, seperti: 5 HIAA 5-hidroksi indol asetic acid, HVA Homovanilic acid, MHPG 5methoxy-0-hydroksi phenil glikol, didalam darah, urin dan cairan
serebrospinal pada pasien gangguan mood. Disregulasi amin biogenik yang paling sering terlibat pada gangguan mood adalah norepineprin, serotonin, dan
dopamine; 2 faktor psikososial terdapat empat katagori yang berpotensi menyebabkan depresi, yaitu : stres, perasaan tidak berdaya dan kehilangan
harapan, pertahanan yang ekstrim melawan stres, dan pengaruh hubungan interpersonal dari gangguan afektif.
Faktor psikososial yang dapat mempengaruhi depresi meliputi peristiwa kehidupan dan stressor lingkungan, kepribadian, psikodinamika, kegagalan yang
Universitas Sumatera Utara
berulang, teori kognitif dan dukungan sosial. Para klinisi mempercayai bahwa peristiwa kehidupan memegang peranan utama dalam depresi, peristiwa
kehidupan dan stressor lingkungan yang menyebabkan stres, lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood dari episode selanjutnya Kaplan
Saddock, 1997. Penelitian Baydogan dan Dag 2008 mengatakan bahwa pasien yang
menjalani hemodialisis mengalami masalah psikososial, keterbatasan aktivitas, pembatasan cairan yang dapat menimbulkan depresi. Depresi dapat timbul pada
pasien baru yang menjalani hemodialisis dimana pada tahun pertama pada saat mulai dilakukan terapi hemodialisis hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup
pasien, masalah kehilangan pekerjaan, perubahan peran dalam keluarga, perubahan hubungan sosial dan waktu yang terbuang untuk dialisis Son et al.,
2009. Beberapa studi menunjukkan bahwa umur, tingkat pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan, dan jenis kelamin dapat mempengaruhi depresi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Menurut Kizilcik et al. 2012 menunjukkan bahwa
prevalensi depresi pada pasien yang menjalani hemodialisis sebanyak 27,9, secara signifikan depresi ditemukan lebih tinggi pada wanita yang berusia lebih
tua, pasien yang berpendidikan lebih rendah dan pengangguran, penelitian ini juga menunjukkan bahwa depresi merupakan masalah kesehatan umum pasien
hemodialisis dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pasien dan kualitas hidup pasien.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Araujo et al. 2008 Menunjukkan bahwa 19,3 pasien yang menjalani hemodialisis mengalami gejala depresi sebagian besar adalah
perempuan, pengangguran,
mempunyai penyakit penyerta
diabetes, hipoalbuminemia, gagal jantung , pruritus, dan kualitas tidur yang buruk semua
faktor yang terkait dengan gejala depresi Erdenen et al. 2010 juga mengatakan bahwa kecemasan dan depresi
ditemukan lebih sering pada pasien hemodialisis ditemukan juga bahwa status perkawinan, pendidikan rendah, pengangguran dan penghasilan rendah secara
signifikan lebih tinggi pada kelompok pasien. Tingkat kecemasan dan depresi secara signifikan lebih tinggi pada perempuan dari pada laki-laki.
Menurut Jordanova1 dan Polenakovic 2013 hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya insiden depresi pada pasien hemodialisis dengan tingkat depresi
yang bervariasi yaitu minimal depresi 21,43, depresi ringan 35,71, depresi sedang 17,85, dan depresi berat 14,28. Dalam penelitian ini ada hubungan
antara depresi dengan usia dan tingkat pendidikan namun tidak ada hubungan antara lamanya dialisis dengan depresi.
2.2.3. Gejala Depresi