Tabel 3.3 Nomor Pernyataan berdasarkan Komponen Dukungan Sosial No
Komponen Jumlah pertanyaan
No pertanyaan 1.
2. 3.
4.
Dukungan emosional Dukungan penghargaan
Dukungan instrumental Dukungan informasional
6 5
5 6
1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11
12,13,14,15,16 17,18,19,20,21,22
3.8 Metode Analisis Data
Analisa dalam penelitian ini melalui dua tahapan. Tahap pertama, yaitu analisa univariat yang bertujuan untuk menjelaskan dan mendiskripsikan setiap
variabel penelitian. Sedangkan tahap kedua yaitu, analisa bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
3.8.1 Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis pada satu variabel. Tujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel penelitian.
Data katagorik dijelaskan dengan nilai jumlah dan persentase masing-masing kelompok. Penyajian masing-masing variabel dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.
3.8.2 Analisis Bivariat
Analissis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesa penelitian yaitu
adakah hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Analisis bivariat dalam
penelitian ini merupakan analisis statistik parametrik korelasi yaitu product-
Universitas Sumatera Utara
moment correlation coefficient juga biasa disebut Pearson r, variabel yang diukur dengan skala interval atau rasio. Koefisien korelasi Pearson r untuk mencari
hubungan antara kedua variabel dan melihat kekuatan dan arah hubungan Polit Beck 2012. Jika nilai p 0.05, maka dinyatakan adanya korelasi Ha diterima,
dan sebaliknya jika nilai p 0.05, maka dinyatakan tidak ada korelasi Ho diterima. Interpretasi koefisien korelasi dinyatakan bahwa kekuatan sangat
rendah dengan nilai 0.00-0.19, rendah 0.20-0.39, sedang 0.40-0.59, kuat 0.60- 0.79, sangat kuat 0.80-1.00 Sugiyono, 2011.
Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi. Adapun asumsi untuk korelasi Pearson r adalah uji normalitas, outlier
dan linearitas yaitu: uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histrogram dan
kurva normal bila bentuknya menyerupai bel shape berarti distribusi normal, kemudian melihat nilai signifikansi uji kolmogorov-smirnof. Interpretasi dari uji
ini adalah jika angka signifikan 0.05 maka data mempunyai distribusi normal, kemudian lihat outlier merupakan nilai yang berada diluar kisaran normal. Outlier
dapat dilihat pada boxplot. Uji linearitas dengan melihat nilai signifikansi linearity dan signifikansi deviation from linearity Polit Beck, 2012.
3.9 Pertimbangan Etik