moment correlation coefficient juga biasa disebut Pearson r, variabel yang diukur dengan skala interval atau rasio. Koefisien korelasi Pearson r untuk mencari
hubungan antara kedua variabel dan melihat kekuatan dan arah hubungan Polit Beck 2012. Jika nilai p 0.05, maka dinyatakan adanya korelasi Ha diterima,
dan sebaliknya jika nilai p 0.05, maka dinyatakan tidak ada korelasi Ho diterima. Interpretasi koefisien korelasi dinyatakan bahwa kekuatan sangat
rendah dengan nilai 0.00-0.19, rendah 0.20-0.39, sedang 0.40-0.59, kuat 0.60- 0.79, sangat kuat 0.80-1.00 Sugiyono, 2011.
Sebelum analisis data dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi. Adapun asumsi untuk korelasi Pearson r adalah uji normalitas, outlier
dan linearitas yaitu: uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histrogram dan
kurva normal bila bentuknya menyerupai bel shape berarti distribusi normal, kemudian melihat nilai signifikansi uji kolmogorov-smirnof. Interpretasi dari uji
ini adalah jika angka signifikan 0.05 maka data mempunyai distribusi normal, kemudian lihat outlier merupakan nilai yang berada diluar kisaran normal. Outlier
dapat dilihat pada boxplot. Uji linearitas dengan melihat nilai signifikansi linearity dan signifikansi deviation from linearity Polit Beck, 2012.
3.9 Pertimbangan Etik
Penelitian yang dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etik penelitian. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mengajukan surat lulus
ethical clearance kepada lembaga etik penelitian yaitu Komisi Etik Penelitian Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian mulai dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
setelah mendapat izin ethichal clearance. Dalam pelaksanaan penelitian sebaiknya
peneliti melindungi responden dengan memperhatikan aspek penelitian yaitu Self determination setelah diberi penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan,
pasien diberi kebebasan untuk menentukan turut serta atau tidak dalam penelitian tanpa diberi sanksi apapun. Selain itu, peneliti menjamin bahwa keputusan yang
diambil tidak berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan yang akan diterima, setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani formulir
informed consent, dan tidak mencantumkan nama lengkap responden namun hanya inisial dalam kuesioner serta confidentiality, semua informasi yang
diberikan oleh responden dijamin kerahasiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan diunit hemodialisis rumah sakit umum Dr.Pirngadi Kota Medan. Rumah sakit umum Dr.Pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928
oleh pemerintah kolonial Belanda beralamat di jalan Prof.H.M. Yamin, SH, No. 17. Pada tahun 1950 sampai dengan 1952 rumah sakit umum Dr.Pirngadi
mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, karena salah satu syarat pendirian
Fakultas Kedokteran tersebut harus ada Rumah Sakit sebagai pendukung disamping harus adanya dosen pengajar yang saat itu pada umumnya adalah para
dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi. Tanggal 20 Agustus 1952 adalah berdirinya Fakultas Keperawatan USU, maka Rumah Sakit Dr.
Pirngadi secara otomatis sebagai teaching hospital Rumah Sakit Pendidikan dipakai sebagai tempat kepanitraan klinik mahasiswa kedokteran USU.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah rumah sakit umum Dr.Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari
pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Rumah sakit Dr.Pirngadi merupakan rumah sakit tipe B, dan pada tanggal 10 April 2007
Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan resmi menjadi rumah sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :
433MenkesSKIV2007
Universitas Sumatera Utara