Gejala Depresi Depresi 1 Definisi

Penelitian Araujo et al. 2008 Menunjukkan bahwa 19,3 pasien yang menjalani hemodialisis mengalami gejala depresi sebagian besar adalah perempuan, pengangguran, mempunyai penyakit penyerta diabetes, hipoalbuminemia, gagal jantung , pruritus, dan kualitas tidur yang buruk semua faktor yang terkait dengan gejala depresi Erdenen et al. 2010 juga mengatakan bahwa kecemasan dan depresi ditemukan lebih sering pada pasien hemodialisis ditemukan juga bahwa status perkawinan, pendidikan rendah, pengangguran dan penghasilan rendah secara signifikan lebih tinggi pada kelompok pasien. Tingkat kecemasan dan depresi secara signifikan lebih tinggi pada perempuan dari pada laki-laki. Menurut Jordanova1 dan Polenakovic 2013 hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya insiden depresi pada pasien hemodialisis dengan tingkat depresi yang bervariasi yaitu minimal depresi 21,43, depresi ringan 35,71, depresi sedang 17,85, dan depresi berat 14,28. Dalam penelitian ini ada hubungan antara depresi dengan usia dan tingkat pendidikan namun tidak ada hubungan antara lamanya dialisis dengan depresi.

2.2.3. Gejala Depresi

Individu yang mengalami depresi dapat dilihat dari gejala yang muncul. Menurut Beck 1985 memberikan penjelasan tentang gejala atau manifestasi yang sering ditunjukan ketika seseorang mengalami depresi sebagai berikut: 1 gejala emosional, meliputi perubahan perasaan atau tingkah laku yang merupakan akibat langsung dari keadaan emosi seperti penurunan mood, tidak lagi merasakan kepuasan, lebih sering menangis, dan hilangnya respon Universitas Sumatera Utara kegembiraan; 2 gejala kognitif, meliputi harapan-harapan yang negatif, menyalahkan serta mengkritik diri sendiri, tidak dapat membuat keputusan, distorsi “body image” atau anggapan bahwa dirinya tidak menarik; 3 gejala motivasional, meliputi menurunnya minat dan motivasi terhadap aktivitas, ada dorongan untuk mengundurkan diri dari suatu kegiatan, lebih suka bersikap pasif dan ada kecenderungan untuk bergantung, hilangnya motivasi juga berhubungan dengan keinginan untuk menjauh dari tanggung jawab dan kesulitan yang harus dihadapi; 4 gejala vegetatif-fisik, meliputi kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, mudah merasa lelah, dan tidak ada nafsu seksual libido. Penelitian Cengic dan Resic 2010 menunjukkan bahwa tingginya kejadian depresi pada pasien yang menjalani hemodialisis di Sarajevo 51 dengan berbagai derajat yaitu depresi ringan 30, depresi sedang 8,5, dan 12,5 depresi berat. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa gejala yang paling mendominasi dari depresi adalah gejala somatik 55,5 seperti kehilangan energi, kelelahan, gangguan tidur, dan disfungsi seksual, namun gejala psikologis juga muncul seperti anhedonia, pesimis, harga diri rendah, kecemasan, kebimbangan, mudah tersinggung, perasaaan bersalah, merasa gagal, kurang konsentrasi, dan bunuh diri, juga muncul perilaku seperti : menarik diri dari lingkngan, sering menangis, menyebabkan kondisi kesehatan menurun dan kualitas hidup yang lebih rendah. Data sosio demografi seperti jenis kelamin, status perkawinan dan lamanya hemodialisis tidak ada perbedaan signifikan pada kualitas hidup pasien dengan terjadinya depresi, namun usia dapat mempengaruhi tingkat depresi, dikatakan bahwa dengan peningkatan usia maka tingkat depresi Universitas Sumatera Utara juga meningkat namun kualitas hidup menurun, pasien yang bekerja telah menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dengan tingkat depresi yang lebih rendah, begitu juga dengan tingkat pendidikan tinggi kualitas hidup meningkat dan depresi menurun, pasien yang menjalani hemodialisis pada tahun pertama lebih tertekan dan memiliki kesehatan mental yang secara signifikan lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang sudah menjalani hemodialisis lebih dari tiga tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan tingginya prevalensi gejala depresi antara kelompok studi yang berhubungan dengan kecendrungan kualitas hidup yang buruk. Penelitian Jordanoval dan Polenakovic 2013 juga menunjukkan bahwa karakteristik psikologis pasien yang depresi adalah hipersensitivitas, mood depresi, masalah interpersonal, menarik diri dari lingkungan, kurang komunikasi sosial,dan agresif pasif.

2.2.4 Depresi Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

3 73 81

Hubungan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis Terhadap Sensitivitas Pengecapan di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan

3 100 81

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Moewardi Surakarta.

0 5 15

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

1 1 19

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hemodialisis 2.1.1 Definisi - Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

0 1 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

0 0 8

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

0 0 17

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di RS PKU

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL YANG MENJALANI HEMODIALISIS - Bina Darma e-Journal

0 0 13