4.3 Tingkat Depresi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis pada 126 responden didapat sebanyak 3
responden 2,40 tidak mengalami depresi, 82 responden 65,10 mengalami depresi ringan, 33 responden 26,20 mengalami depresi sedang, 8 responden
6,30 mengalami depresi berat. Dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi tingkat depresi pada Pasien gagal ginjal kronik
yang Menjalani Hemodialisis di unit Hemodialisis RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan Bulan Mei Tahun 2014 N=126
No Tingkat Depresi
F 1.
Tidak Depresi 3
2,40 2.
Depresi Ringan 82
65,10 3.
Depresi Sedang 33
26,20 4.
Depresi Berat 8
6,30
4.4 Dukungan Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial pada pasien ginjal kronik yang menjalani hemodialisis pada 126 responden didapat sebanyak 85
responden 67,50 mendapat dukungan baik, 54 responden 32,50 mendapat dukungan sosial yang cukup. Dapat dilihat pada tabel 4.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dukungan sosial pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis RSUD Dr.Pirngadi
Kota Medan Bulan Mei Tahun 2014 N=126
No Dukungan Sosial
F 1.
Dukungan Baik 85
67,50 2.
Dukungan Cukup 41
32,50
4.5 Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis
Analisa bivariat dilakukan uji korelasi Pearson r untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani hemodialisis. Hal yang pertama dilakukan adalah uji normalitas data dengan melakukan uji kolmogorov-smirnov dan didapat nilai signifikansi
untuk variabel dukungan sosial 0,19 dan variabel depresi 0,18 0,05 kemudian dapat dilihat pada boxplot tidak ada outlier maka dapat disimpulkan data
mempunyai distribusi normal. Selanjutnya uji linearity akan dilihat nilai sig. linearity dan sig. deviation from linearity, didapatkan nilai signifikansi lineariti
sebesar 0.00 0.05 dan nilai signifikansi deviation from linearity 0,60 0,05 maka dapat dinyatakan hubungan antara dua variabel linear.
Selanjutnya dilakukan korelasi Pearson r dan didapat p value 0,00 0,05 yang artinya ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis Ha diterima. Nilai r nya adalah -0,458 yang bermakna tingkat kekuatan hubungan sedang dan berkorelasi negatif
yang berarti semakin tinggi dukungan sosial semakin rendah tingkat depresi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang Menjalani Hemodialisis di unit Hemodialisis RSUD
Dr.Pirngadi Kota Medan Bulan Mei Tahun 2014 N=126
Dukungan Sosial Tingkat depresi
pasien gagal ginjal kronik
Dukungan Sosial Person Correlation 1
-0,46 Sig.2-tailed
0,00 N
126 126
Tingkat depresi pasien gagal ginjal
kronik Person Correlation -0,46
1 Sig. 2-tailed
0,00 N
126 126
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN