Prosedur dan Pengolahan Bahan awal 1 Air

76 Pengambilan contoh dapat dilakukan selama proses pengolahan dan pengemasan. 1.7.4 Produk ruahan harus diberi penandaan yang jelas mengenai nama produk, tahapan proses, status, nomor bets, jumlah, tanggal pembuatan yang ditempel pada wadah. Bila memungkinkan, produk ruahan ini disimpan di area khusus sambil menunggu pelulusan dari Bagian Pengawasan Mutu untuk proses selanjutnya. 1.7.5 Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi silang pada tahapan pengolahan, perlu dilakukan usaha tertentu misalnya: 1.7.5.1 Peralatan pengolahan harus bersih, aman, sesuai ukuran dan sesuai untuk jenis produk yang dibuat. 1.7.5.2 Pembuatan produk yang berbeda tidak dilakukan secara bersamaan dalam ruangan yang sama, kecuali bila tidak ada risiko terjadinya campur baur atau kontaminasi. 1.7.5.3 Hindarkan pembuatan produk serbuk yang berbeda warna maupun jenis dalam suatu ruangan produksi secara bersamaan. 1.7.5.4 Akses ke area produksi harus dibatasi, hanya diperuntukan bagi personil tertentu. 1.7.5.5 Wadah yang digunakan untuk pengolahan harus dalam keadaan bersih dan sesudah digunakan harus segera dibersihkan. 1.7.5.6 Kegiatan perbaikan proses pengolahan dan peralatan tidak boleh menyebabkan penurunan terhadap kualitas produk. 1.7.5.7 Pembersihan area pengolahan atau lini pengemasan harus dilakukan untuk menghindari campur baur bahan awal atau produk. 1.7.6 Kondisi khusus ruangan yang diperlukan untuk pengolahan suatu produk harus selalu ditaati. Kondisi khusus ruangan ini harus tercantum di dalam Prosedur Pengolahan Induk dan hasil pengamatannya dicatat. 1.7.7 Semua kegiatan pengolahan harus dicatat dalam Catatan Pengolahan Bets. Hasil nyata dari setiap tahap pengolahan hendaklah dicatat dan dibandingkan dengan hasil teoritis rekonsiliasi. Bila terjadi penyimpangan harus segera diselidiki agar dapat dikoreksi atau dilakukan tindakan pencegahan yang tepat. Selama penyelidikan, produk tersebut tidak diluluskan. Contoh Daftar Pemeriksaan Kesiapan Pengolahan Bets tercantum pada Lampiran VII.7. 77

1.8 Produk Kering

Penanganan bahan-bahan yang kering sering menimbulkan masalah kontaminasi silang, kontaminasi udara dan masalah kesehatan bagi personil akibat debu pada saat pengolahan maupun pengemasan sehingga memerlukan perhatian khusus. 1.8.1 Kontaminasi silang, kontaminasi udara dan kemungkinan timbulnya masalah bagi kesehatan personil dapat dikurangi dengan : 1.8.1.1 Menggunakan sistem pengendalian debu, penyedot debu di ruang timbang, ruang pencampuran, ruang pengisian dan pengemasan. 1.8.1.2 Sistem penghisap debu yang efektif dipasang dengan letak lubang pembuangan yang tepat untuk mencegah pencemaran terhadap produk atau proses lain. 1.8.1.3 Mesin pencampur, pengayak dan pengisian dilengkapi dengan sistem pengendalian debu. 1.8.1.4 Ruangan tertutup, terpisah dengan area proses basah. 1.8.1.5 Menggunakan ruang antara air lock. 1.8.1.6 Peralatan pelindung keselamatan bagi personil.

1.9 Produk Basah

1.9.1 Produk basah rentan tercemar karena merupakan media tumbuh yang baik bagi mikroorganisme. Untuk mengurangi populasi mikroorganisme pada proses pengolahan produk basah maka perlu diperhatikan air, proses pembersihan dan sanitasi peralatan yang digunakan. Pada waktu pembersihan peralatan, harus diperhatikan bagian lekukan dan bagian yang sulit dicapai. Tongkat pengukur hanya boleh digunakan untuk wadah tertentu dan telah dikalibrasi untuk wadah yang bersangkutan. Tiap tongkat pengukur hanya dipakai untuk satu wadah saja. Tongkat ini hendaklah dibuat dari bahan yang tidak bereaksi dan tidak menyerap. POB Pembersihan dan Sanitasi Peralatan harus dibuat guna menjamin diperolehnya hasil yang diinginkan. Efektivitas prosedur pembersihan dan sanitasi hendaklah dibuktikan melalui pemeriksaan mikrobiologi. 1.9.2 Sistem produksi secara tertutup adalah sistem pengolahan dimana semua bahan baku dicampur secara tertutup melalui proses pemindahan dengan udara bertekanan. Proses pencampuran berada dalam tangki yang tertutup, pemindahan dan pengisian produk dilakukan melalui 78 sistem perpipaan yang tertutup untuk menjamin agar produk tidak tercemar. Penandaan pada sistem pemipaan harus menunjukkan arah aliran dan dapat menjamin bahwa bahanproduk tersebut disalurkan ke bagian yang tepat. Pada sistem tertutup hendaklah dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk melakukan pengawasan selama pengolahan, antara lain kran untuk pengambilan contoh, alat ukur kecepatan pengadukan. Pembersihan dan sanitasi pada sistem tertutup dilengkapi dengan cara Cleaning in Place CIP. Pada umumnya digunakan tangki dan perpipaan yang terbuat dari stainless steel. 1.9.3 Bila digunakan sistem perpipaan untuk transfer bahan baku dan produk ruahan, harus dibuat suatu sistem yang memudahkan pembersihan dan sanitasi misalnya konstruksi alat tidak banyak lekukan yang dapat menimbulkan stagnasi atau dead legend. Contoh Daftar Pemeriksaan untuk Pengolahan Krim Sebelum Operasional tercantum pada Lampiran VII.8.

1.10 Produk Aerosol

1.10.1 Produk aerosol mempunyai sifat khusus yang dapat menimbulkan ledakan akibat penggunaan gas penekan propelan yang mudah terbakar. Oleh karena itu, diperlukan sarana khusus terutama dari sisi keamanannya. 1.10.2 Persyaratan khusus untuk area produksi aerosol antara lain: 1.10.2.1 Lokasi atau bangunan terpisah, dengan penempatan gas yang aman misal dilindungi oleh dinding yang tahan ledakan, sistem kelistrikan yang aman dan lain-lain. 1.10.2.2 Aliran udara baik. 1.10.2.3 Bangunan dan peralatan kedap ledakan explotion proof. 1.10.2.4 Detektor gas untuk propelan yang mudah terbakar. Contoh POB Prosedur Pengolahan Induk tercantum pada Lampiran VII.9. Contoh Catatan Pengolahan Bets tercantum pada Lampiran VII.10.

1.11 Pelabelan dan Pengemasan