Verifi kasi Bahan Bahan awal 1 Air

70 pelulusan atau penolakan secara fi sik pada kemasan bahan tersebut dan dicatat pada sistem dokumen yang digunakan. 1.2.3 Bahan awal yang diterima harus mempunyai label identitas dan label status yang jelas. Dapat juga diberikan label keamanan, label penanganan yang disarankan, label tempat penyimpanan, informasi tentang alat pelindung yang harus dipakai dan sebagainya. Label tersebut tidak boleh menutupi label identitas asli bahan awal. 1.2.3.1 Label identitas memuat antara lain : 1.2.3.1.1 Nama produk. 1.2.3.1.2 Nomor kode produk. 1.2.3.1.3 Nomor bets. 1.2.3.1.4 Jumlah produk. 1.2.3.1.5 Tanggal penerimaan bahan awal. 1.2.3.1.6 Nama pemasok. 1.2.3.1.7 Tanggal kedaluwarsa bahan bila ada. 1.2.3.1.8 Paraf penerima. 1.2.3.2 Label status menyatakan : 1.2.3.2.1 Diluluskanditolakkarantina. 1.2.3.2.2 Tanggal pengambilan contoh. 1.2.3.2.3 Tanggal pelulusanpenolakan. 1.2.3.2.4 Tanda tanganparaf Bagian Pengawasan Mutu. 1.2.3.2.5 Tanggal uji ulang. Label identitas dan status dapat dalam satu label. Contoh Rekomendasi LabelPenandaan tercantum pada Lampiran VII.1. 1.2.4 Pada saat penerimaan bahan awal, selama penyimpanan dan setelah penggunaan, wadah bahan awal harus selalu dalam keadaan bersih dan tertutup dengan baik. 1.2.4.1 Harus dipastikan tidak ada wadah yang rusak, bocor, tercemar, berlubang, terpapar atau tercampur dengan bahan lain. 1.2.4.2 Bila ditemukan wadah yang rusak atau bocor atau ketidaksesuaian bahan dengan dokumen, harus segera dilaporkan untuk mendapatkan tindak lanjut. 1.2.4.3 Wadah bahan awal harus dibersihkan sebelum masuk ke dalam gudang karantina, ke area produksi, ke area penimbangan dan sebelum dikembalikan ke gudang setelah dilakukan penimbangan. 71

1.3 Pencatatan Bahan

1.3.1 Semua bahan yang diterima harus mempunyai catatan yang lengkap yaitu: 1.3.1.1 Nama bahan awal. 1.3.1.2 Nama produsen bahan awal. 1.3.1.3 Nama pemasok. 1.3.1.4 Tanggal penerimaan. 1.3.1.5 Jumlah bahan awal. 1.3.1.6 Nomor bets. 1.3.1.7 Nama penerima. 1.3.1.8 Tanggal kedaluwarsa bila ada. 1.3.1.9 Nomor faktur. 1.3.1.10 Lokasi penempatan di gudang. Wadah dari bahan awal yang sudah dilakukan pengambilan contoh, harus diberi penandaan yang berisi antara lain: tanggal pengambilan dan pelaksana pengambilan contoh. Contoh Formulir Permintaan Bahan Awal tercantum pada Lampiran VII.2. Contoh Catatan Penerimaan Bahan Awal tercantum pada Lampiran VII.3. 1.3.2 Penerimaan dan Penyerahan Bahan Awal Hendaklah selalu dicatat dan diperiksa tentang kebenaran identitas, nomor bets dan kuantitas yang masuk atau keluar. 1.3.2.1 Pencatatan ini dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan program komputer. 1.3.2.2 Harus selalu diterapkan prinsip First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO untuk pengeluaran bahan. 1.3.2.3 Bahan pengemas yang merupakan kembalian dari area produksi harus dilakukan pemeriksaan ulang, dihitung dan dicatat. 1.3.2.4 Bahan baku yang sudah ditimbang hanya dapat dikembalikan ke gudang setelah mendapat persetujuan dari Bagian Pengawasan Mutu.

1.4 Bahan ditolak

1.4.1 Bahan yang ditolak: 1.4.1.1 Dapat disebabkan oleh berbagai keadaan, misalnya 72 1.4.1.1.1 Tidak memenuhi spesifi kasi. 1.4.1.1.2 Tidak sesuai dengan pesanan. 1.4.1.1.3 Bocor, kotor atau tercemar. 1.4.1.1.4 Kedaluwarsa. 1.4.1.2 Harus segera diberi label “DITOLAK” pada umumnya berwarna merah dan diikuti proses administrasi yaitu pengurangan dari stok bahan apabila bahan tersebut sudah tercatat dalam stok. 1.4.1.3 Dipindahkan ke area khusus untuk diproses lebih lanjut. Akses ke area tersebut harus dibatasi, bila perlu terkunci. 1.4.1.4 Proses lebih lanjut berupa pengembalian ke pemasok atau pemusnahan bahan. 1.4.1.5 POB untuk proses penolakan harus tersedia dan dipahami oleh bagian yang terkait. Keputusan penolakan dilakukan oleh Bagian Pengawasan Mutu. Contoh POB Penerimaan, Penyimpanan dan Penyerahan Bahan Awal tercantum pada Lampiran VII.4.

1.5 Sistem Pemberian Nomor Bets

1.5.1 Cukup jelas. 1.5.2 Sistem Pemberian Nomor Bets 1.5.2.1 Pemberian nomor bets harus didasarkan pada POB mengenai tata cara pemberian nomor bets sehingga didapatkan suatu pemahaman yang sama bagi personilbagian yang memerlukan. 1.5.2.2 Suatu nomor bets dapat memberikan informasi, misalnya : 1.5.2.2.1 Tanggal, bulan, tahun dan nomor urut pembuatan produk tersebut. 1.5.2.2.2 Negara produsen. 1.5.2.2.3 Tahapan produksi. 1.5.3 Penempatan Nomor Bets 1.5.3.1 Nomer bets hendaklah dicantumkan pada etiket wadah kemasan primer dan bungkus luar produk jadi kemasan sekunder yang mudah dibaca. Apabila tidak memungkinkan, pencantuman nomor bets minimal pada etiket wadah produk kemasan primer.