Pelaksanaan penegakan hukum di laut saat ini menunjukkan ketidakefisienan dan menghambat kelancaran usaha kemaritiman di Indonesia.
Kapal-kapal patroli dengan berbagai atribut kesatuan dari instansi penegak hukum di laut menunjukan kesatuan patroli tersebut bekerja sektoral yang akan
menghasilkan belanja negara yang besar.
3.4 Analisis Data
3.4.1 SWOT Analysis
Analisis strength, weakness, opportunities, threath disingkat analisis SWOT merupakan analisis yang dibedakan atas dua unsur, yaitu analisis yang
menkonsentrasikan kedalam institusi tentang kondisi kekuatan dan kelemahan internal institusi kapal-kapal aparat negara dan analisis kondisi diluar institusi
tentang peluang dan ancaman yang dihadapi oleh institusi kapal-kapal aparat negara di laut. Tujuan analisis SWOT adalah mengkaji dan menambah kekuatan
dan mengurangi kelemahan yang ditemukan pada unsur internal institusi dan memperluas peluang dan mengeliminasi ancaman yang datang dari eksternal
institusi yang mewadahi kapal-kapal aparat negara di laut. Analisis SWOT, diawali dengan menyusun Matriks EFE, IFE dan IE.
David 1997, mengatakan matriks IFE merupakan suatu langkah ringkas dalam melakukan penilaian internal dan matriks EFE mengevaluasi informasi ekonomi,
sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, teknologi dan kondisi rawan pelanggaran. Gabungan kedua matriks tersebut menghasilkan
matriks IE yang berisikan langkah-langkah alternatif strategi yang akan dipilih. Dalam menyusun strategi dengan menggunakan analisis SWOT dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
1 Elemen-elemen analisis SWOT Dengan analisis SWOT lembaga aparat negara di laut diharapkan mampu
untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yang direpresentasikan oleh kekuatan dan kelemahan, dengan peluang dan ancaman dari lingkungan
eksternal yang ada. Analisis yang juga menyatakan bahwa masalah-masalah utama yang dihadapi oleh lembaga aparat negara di laut dapat dipisahkan
melalui analisis yang teliti dari masing-masing elemen tersebut. Selanjutnya strategi dapat diformulasikan untuk masalah-masalah tersebut. Dalam Tabel
3 berikut ini akan diungkapkan contoh masing-masing elemen dari analisis SWOT.
Tabel 3. Elemen-elemen analisis SWOT kapal aparat negara di laut
Analisis Internal
Strengths Kekuatan
Weakness Kelemahan
Analisis Eksternal
Opportunities Peluang
Threats Ancaman
2 Penentuan bobot dan peringkat 1 Penentuan bobot dilakukan dengan mendaftarkan faktor strategis
eksternal dan internal instansi aparat keamanan negara kepada pihak manajemen dengan metode paired comparison Kinnear, 1991.
Metode ini dilakukan untuk memberikan bobot pada setiap faktor strategis internal dan eksternal instansi aparat negara. Skala yang
digunakan untuk pembobotan adalah 0, 1 dan 2 dengan penjelasan sebagai berikut:
0 = Jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal 1 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal Penilaian pembobotan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5
Tabel 4. Penilaian bobot faktor strategis internal instansi aparat negara Faktor Strategis Internal
A B
C …
Total A
B C
… Total
Tabel 5. Penilaian bobot faktor strategis eksternal instansi aparat negara Faktor Strategis Eksternal
A B
C …
Total A
B C
… Total
Bobot untuk setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan
rumus berikut ini:
X
і
a
i
=
n
Σ
X
і
і=1
dimana : a
i
= Bobot variabel ke -i X
і
= Nilai variabel ke – i
I
= 1,2,3,….
n
= Jumlah variabel
2 Penentuan peringkat terhadap faktor-faktor strategis dilakukan oleh manajemen dari hasil wawancara dan jawaban dan isian pada hasil
kuisioner. Nilai peringkat menggunakan skala 1 sd 4 terhadap masing- masing faktor strategis, untuk mengukur pengaruh masing-masing
variabel terhadap kondisi instansi aparat pelabuhan. Skala peringkat nilai untuk matriks IFE mempunyai arti sebagai berikut.
Skala 1
: Kelemahan kapal aparat negara sangat besar dibanding rata-rata
kapal yang bertindak melanggar hukum Skala
2 :
Kelemahan kapal aparat negara sangat kecil dibanding rata-rata
kapal yang bertindak melanggar hukum Skala
3 :
Kekuatan kapal aparat negara rendah dibandingkan dengan rata-
rata kapal yang bertindak melanggar hukum Skala
4 :
Kekuatan kapal aparat negara sangat besar dibandingkan dengan
rata-rata kapal yang bertindak melanggar hukum Dilain pihak, matriks EFE skala peringkat peluang yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Skala 1 : Peluang pengembangan kapal aparat negara rendah, dengan respon
bertindak kurang dibandingkan rata-rata kapal yang bertindak melanggar hukum
Skala 2
: Peluang pengembangan kapal aparat negara sedang, respon
bertindak sama dengan rata-rata kapal yang bertindak melanggar hukum
Skala 3 : Peluang pengembangan kapal aparat negara tinggi, respon bertindak
diatas rata-rata kapal yang bertindak melanggar hukum
Skala 4 : Peluang pengembangan kapal aparat negara sangat tinggi, respon
bertindak sangat tinggi dibanding kapal yang bertindak melanggar hukum
Untuk peringkat ancaman merupakan kebalikannya
Skala 1 : Ancaman pengembangan kapal aparat negara sangat tinggi, respon
bertindak sama dengan rata-rata bertambahnya kapal yang bertindak melanggar hukum
Skala 2 : Ancaman pengembangan kapal aparat negara tinggi, respon
bertindak diatas rata-rata bertambahnya kapal yang bertindak melanggar hukum
Skala 3 : Ancaman pengembangan kapal aparat negara sedang, respon
bertindak sama dengan rata-rata bertambahnya kapal yang bertindak melanggar hukum
Skala 4 :
Ancaman pengembangan kapal aparat negara rendah, respon
bertindak kurang dibanding rata-rata bertambahnya kapal yang bertindak melanggar hukum
Setelah nilai pembobotan dan nilai peringkat didapatkan selanjutnya disusun matriks hasil perkalian pembobotan dengan peringkat pada masing-
masing faktor strategis internal dan eksternal, diperlihatkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Matriks hasil perkalian bobot dengan peringkat faktor internal dan eksternal.
Faktor Strategis Internal
A B C … Bobot B
Peringkat P
Total B x PI
A B
C …
Total Faktor Strategis
Eksternal P Q R …
P Q
R …
Total
3 Teknik analisis data 1 Analisa lingkungan Internal terhadap kegiatan yang mencakup SDM,
teknologi, manajemen, strategi, operasi dan logistik. Hasil dari analisa internal ini dimasukkan ke dalam matriks IFE diperlihatkan pada
Tabel 7. Tabel 7. Matriks IFE
Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat Nilai
Kekuatan
A B
C
…
Kelemahan
P Q
R …
Total
2 Analisa lingkungan eksternal terhadap kegiatan pengembangan fungsi dan tugas kapal aparat negara yang meliputi lingkungan makro terdiri
dari politik, ekonomi, sosial budaya dan pengaruh globalisasi serta lingkungan mikro yang merupakan analisa persaingan. Menurut
Porter 1997 bahwa persaingan ditingkat usaha dan industri five
forces of Porter mencakup :
- Ancaman masuknya pendatang baru - Ancaman produk substitusi
- Kekuatan tawar pemasok - Kekuatan tawar pembeli
- Intensitas persaingan dalam industri
Dalam penelitian ini five forces of Porter mencakup : • Ancaman bertambahnya jumlah pelanggaran hukum di laut.
• Ancaman menurunnya kinerja operasional pengawasan kapal aparat negara
• Kekuatan investor untuk investasi di sektor kelautan • Kekuatan para penggunapembeli hasil laut
• Intensitas persaingan dalam pemanfaatan teknologi kelautan perkapalan
Hasil dari analisa eksternal ini dimasukkan ke dalam matriks EFE, pada Tabel 8. Selanjutnya hasil analisa matriks IFE dan EFE dipergunakan untuk
menyusun matriks IE Tabel 8. Matriks EFE
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Peringkat Nilai
Peluang
A B
C
…
Ancaman
P Q
R …
Total 4 Analisa matriks IFE, EFE dan IE
1 Matriks IFE Matriks IFE sebagai alat untuk merumuskan strategi dengan
mengumpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan instansi aparat negara fungsi-fungsi pengawasan, pengamanan, SAR, dan
penegakan hukum
Tahap pengembangan Matriks IFE adalah sebagai berikut : • Membuat daftar
critical success factors internal i
nstansi aparat negara • Pemberian bobot pada masing-masing faktor
• Pemberian peringkat pada masing-masing faktor • Pengalian bobot dengan peringkat, sehingga diperoleh nilai bagi
instansi aparat negara • Menjumlahkan nilai setiap faktor instansi untuk mengetahui total
nilai Instansi tersebut. 2 Matriks EFE
Matriks EFE sebagai alat untuk merumuskan strategi dengan mengumpulkan dan mengevaluasi peluang dan ancaman Instansi aparat
negara di kondisi keamanan global yang penuh dengan tantangan usaha-usaha perbuatan pelanggaran hukum.
Tahap pengembangan Matriks EFE adalah sebagai berikut : • Membuat daftar critical success factors internal instansi aparat negara
• Penentuan bobot critical success factor • Pemberian peringkat
• Perkalian bobot dengan peringkat akan memberikan nilai kinerja instansi aparat negara
• Jumlahkan nilai setiap faktor instansi untuk mengetahui total nilai kinerja instansi aparat negara tersebut
3 Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk
membantu perumusan empat tipe strategi, yakni strategi SO Strength-
Opportunity , WO Weakness-Opportunity, ST Strength-Threats dan
WT Weakness-Threats Umar, 1999.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi yang mewadahi kapal-kapal aparat negara di laut.
Analisis ini didasarkan kepada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan fungsi dan tugas serta
kebijaksanaan dari instansi kapal aparat negara di laut. Dengan demikian perencanaan strategis dalam pengembangan fungsi dan tugas kapal aparat negara
di laut perairan Pelabuhan Tanjung Emas harus menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi dalam kondisi saat ini
yang disajikan dalam matriks SWOT pada Tabel 9.
Tabel 9. Matriks analisis SWOT
STRENGTH S
1. 2.
3. 4.
….. WEAKNESS
W
1. 2.
3. 4.
….. Opportunity
O
1. 2.
3.
….. Strategi
SO
1. 2.
3.
….. Strategi
WO
1. 2.
3.
…..
Threath T
1. 2.
3.
….. Strategi
ST
1. 2.
3.
….. Strategi
WT
1. 2.
3.
…..
Internal
Eksternal
Purnomo dan Zulkieflimansyah 1996 menyatakan bahwa matriks SWOT menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan. Oleh instansi
yang mewadahi kapal aparat negara di laut yang didasarkan atas hasil analisis SWOT terdapat empat alternatif strategi yang tersedia, yaitu strategi SO, WO, ST
dan WT. Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis lembaga
aparat negara di laut adalah matriks SWOT threats-opportunity-weakness- strength
. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi lembaga aparat keamanan di laut dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Membentuk matriks SWOT membutuhkan tahapan-tahapan yang disusun setelah memasukkan
input data dari hasil penelitian. Dengan mengikuti tahapan tersebut akan diperoleh empat alternatif strategi, yakni strategi SO yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang, strategi ST yang mengunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, strategi WO yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang, dan strategi WT yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Menurut Rangkuti 2002, analisis SWOT menggunakan diagram
sebagaimana disajikan pada Gambar 8.
Dalam Gambar 8 tersebut terdapat empat kuadran yang masing-masing mencerminkan strategi yang berbeda.
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan lembaga kapal aparat negara di laut tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai macam lembaga kapal aparat negara
di laut ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus ditetapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
KEKUATAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN KELEMAHAN
INTERNAL
3. Mendukung strategi turn around
1. Mendukung strategi agresif
4. Mendukung strategi defensif
2. Mendukung strategi diversifikasi
BERBAGAI PELUANG
Gambar 8. Diagram analisis SWOT.
Kuadran 3 : Lembaga kapal aparat negara di laut menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa kendala
dan kelemahan internal. Kuadran 4 : Lembaga kapal aparat di laut berada pada posisi yang tidak
menguntungkan. Instansi kapal aparat negara di laut tersebut menghadapi berbagai macam ancaman dari kelemahan internal.
3.4.2 Analytical Hierarchy Process AHP