2 Penelitian ini menghasilkan masukan bagi pengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan strategis pembangunan kelautan khususnya di
perairan Pelabuhan Tanjung Emas yang lebih efektif, efisien dan inisiasi pembentukan institusi keamanan di laut non militer pada masa damai.
3 Penelitian ini menyajikan tantangan kepada ahli kebijakan tentang kebutuhan teknis bangunan kapal yang tepat untuk sarana dan prasarana
penegakan hukum dan SAR di laut. Ketiga manfaat di atas kiranya akan menjadi masukan lengkap untuk
penyusunan strategi pengembangan pertahanan di laut.
1.4 Hipotesis Penelitian
Penegakan hukum di laut saat ini tidak efektif dan efisien karena terjadi tumpang tindih kewenangan dan konflik kepentingan dari masing-masing instansi
penegak hukum di laut. 1.5 Ruang Lingkup
Penulisan disertasi pengembangan fungsi kapal dan tugas aparat negara dalam rangka penegakan hukum dan SAR di perairan Indonesia meliputi
pengembangan fungsi kapal dan tugas aparat negara dalam rangka melaksanakan pengawasan, pengamanan, penyelamatan kecelakaan di laut SAR dan penegakan
hukum di laut dengan studi kasus di perairan Pelabuhan Tanjung Emas.
1.6 Kerangka Pemikiran
Pengembangan fungsi dan tugas kapal aparat negara di laut seyogyanya merupakan upaya untuk mengoptimalkan tugas pengawasan, pengamanan, SAR
dan penegakan peraturan di perairan Pelabuhan Tanjung Emas. Banyaknya 9
instansi dan kapal aparat yang bertugas di perairan Pelabuhan Tanjung Emas dan sekitarnya dari berbagai departemen pemerintah memerlukan adanya koordinasi
yang harmonis dan terpadu antara aparat di laut. Selanjutnya, kemampuan negara yang masih sangat terbatas untuk menyediakan sarana, fasilitas dan peralatan
keamanan di laut seperti; kapal patroli, pesawat udara pengintai, persenjataan, manusia terampil, teknologi peralatan pendukungalat komunikasi, pangkalan,
perbekalan dan logistik yang memadai. Oleh karena itu sudah sepantasnya para aparat keamanan di laut tidak bekerja sendiri-sendiri yaitu, secara sektoral
fungsional, tetapi bekerjasama dan koordinasi yang selaras untuk hasil terjaminnya keamanan dan tegaknya hukum di laut yang optimal dibutuhkan
kemampuan dan kekuatan unsur–unsur keamanan di laut perairan Tanjung Emas yang masih sangat terbatas ini, mudah dikendalikan, efektif dan efisien.
Gie dan Toha 1976 menyatakan bahwa efisiensi adalah ukura hasil usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan peluang
kemungkinan-kemungkinan yang tersedia seperti : manusia, material dan mesin dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, di dalam keadaan yang nyata sepanjang
keadaan itu bisa berubah tanpa mengganggu keseimbangan di antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga dan waktu. Efisien adalah perbandingan terbaik antara suatu
hasil terhadap usahanya. Menurut Nurhayati 2005, efisien adalah berhasil guna, tepat atau sesuai sasaran, mengerjakan menghasilkan sesuatu dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya, kedayagunaan, ketepatgunaan, kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang-
buang waktu, tenaga, biaya dan sebagainya. Efektif adalah berdaya guna, langsung mengena, ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya, dapat
membawa hasil, berhasil guna tentang usaha, tindakan; hal mulai berlakunya tentang undang-undang, peraturan.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa berdaya guna efektif lebih ditekankan pada hasilnya saja tanpa mempertimbangkan apakah hasil yang
dicapai itu dengan atau tanpa pemborosan. Sementara berhasil guna efisien, di samping hasilnya, juga ditekankan pada daya atau usaha dan pengorbanan untuk
mencapai hasil tersebut, agar tidak terjadi pemborosan. Untuk mengupayakan terjaminnya keamanan dan penegakan peraturan
terhadap aktifitas ekonomi oleh masyarakat maritim dibutuhkan kajian mengenai pengelolaan potensi konflik yang dapat diinventarisasi dan diamati dari isu kritis
yang muncul dari masyarakat maritim di lingkungan perairan Pelabuhan Tanjung Emas dan sekitarnya.
Hasil identifikasi isu dan permasalahan tersebut selanjutnya dikelompokan atas sub sistem dan komponen-komponen yang mempengaruhi berjalannya sistem
keamanan di laut. Kemudian disusun kerangka pikir untuk menggambarkan alur skenario yang dipergunakan untuk menjelaskan penyelesaian permasalahan sesuai
tujuan penelitian. Kerangka pemikiran pengembangan fungsi dan tugas kapal aparat negara di laut digambarkan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pemikiran dan analisis pengembangan fungsi kapal dan tugas aparat negara di laut perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Wawancara, Responden
Urutan prioritas
strategi
Strategi pengembangan
fungsi kapal tugas aparat
Program Aplikatif
Strength S
Weakness W
Opportunity O
Strategi SO
Strategi WO
Threath T
Strategi ST
Strategi WT
Wilayah perairan Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang
Pengawasan, Pengamanan,
Kamtibmas, Gakkum, SAR di laut
Pertahanan dan ancaman militer
asing lewat laut
Peran Rakya
t
Peran Rakya
t
Kemampuan Kapal Polri,
KPLP, Beacukai, DKP Syahbandar,
TNI AL
Pengembangan fungsi kapal, tugas aparat
negara dan sarana prasarana dan industri
perkapalan
Terjaminnya pemanfaatan sumber
daya laut
Pelabuhan laut
Perikanan Pertambangan
Transportasi laut
Wisata bahari
Industrri perkapalan
SDM maritim Pemanfaatan sumberdaya laut untuk kesejahteraan rakyat
Perikanan tangkap
Industri pengolahan
hasil laut Perikanan
budidaya Wawancara,
Kuesioner
Identifikasi strategi
Permasalahan
AHP Fokus
Faktor Aktor
Tujuan Alternatif
strategi
12
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengawasan, Pengamanan, SAR dan Penegakan Hukum di Laut