Indeks Bias Putaran Optik

senyawa hidrokarbon. Nilai berat jenis fraksi kaya terpen-o tertinggi pada perbandingan minyak dan pelarut 1:4 yaitu sebesar 0,934. Hal tersebut menunjukkan proses pemisahan fraksi pada perbandingan 1:4 memberikan hasil pemisahan yang paling baik atau dapat juga dikatakan memberikan hasil fraksi kaya terpen-o yang lebih murni dibandingkan perbandingan 1:2 dan 1:3. Ini didukung juga dengan data berat jenis fraksi kaya terpen terrendah pada perbandingan 1:4 yaitu 0,9085. Untuk data fraksi kaya terpen-o pada perbandingan 1:2 tidak dapat ditampilkan karena minyak yang diperoleh tidak mencukupi untuk perhitungan berat jenis, namun datanya dapat dibandingkan dengan berat jenis fraksi kaya terpennya yaitu 0,9155 yang mana merupakan berat jenis tertinggi untuk fraksi kaya terpen. Data tersebut dapat mempelihatkan bahwa pemisahan pada perbandingan 1:2 belum sempurna karena masih terdapatnya senyawa terpen-o yang memiliki berat jenis tinggi di dalam fraksi kaya terpennya. Deterpenasi minyak pala yang dilakukan oleh Armen 2001 menunjukkan nilai berat jenis yang juga dipengaruhi oleh rasio minyak dan pelarut yang digunakan. Rasio minyak dan pelarut yang rendah memberikan hasil nilai berat jenis yang rendah sebaliknya rasio minyak dan pelarut yang tinggi 1:4 memberikan hasil nilai berat jenis yang tinggi.

b. Indeks Bias

Senyawa organik memiliki nilai indeks bias sebanding dengan panjang rantai karbon yang menyusunnya dan jumlah ikatan rangkap yang terdapat pada senyawa tersebut. Indeks bias akan meningkat dengan rantai karbon yang panjang dan juga terdapatnya ikatan rangkap. Hubungan antara perbandingan minyak dan pelarut dengan nilai indeks bias dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Grafik Hubungan Perbandingan Minyak dan Pelarut Dengan Indeks Bias Fraksi Kaya Terpen-O dan Terpen. . Gambar diatas memperlihatkan kecenderungan penurunan nilai indeks bias yang tidak signifikan pada fraksi kaya terpen-o seiring bertambahnya jumlah pelarut. Sebaliknya pada fraksi kaya terpen terlihat kecenderungan nilai indeks bias yang meningkat seiring bertambahnya jumlah pelarut yang digunakan. Pada fraksi kaya terpen- o nilai indeks bias pada perbandingan 1:2, 1:3 dan 1:4 adalah 1,4885; 1,4876 dan 1,4876. Pada fraksi kaya terpen nilai indeks bias pada perbandingan 1:2, 1:3 dan 1:4 adalah 1,4944; 1,4951 dan 1,4966. Dari selang nilai tersebut, pelarut etanol melarutkan senyawa-senyawa yang mempunyai indeks bias rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa hidrokarbon-o pada minyak kemukus memiliki nilai indeks bias yang rendah dan senyawa hidrokarbon minyak kemukus mempunyai nilai indeks bias yang tinggi. Hal tersebut juga diperkuat dengan referensi komponen minyak kemukus bahwa senyawa-senyawa terpennya memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada senyawa terpen-o. Nilai indeks bias fraksi kaya terpen-o pada perbandingan 1:3 sama dengan perbandingan 1:4 1,4876. Namun pada fraksi kaya terpennya nilai indeks bias pada perbandingan 1:4 1,4966 lebih tinggi daripada perbandingan 1:3 1,4951. Dari nilai indeks bias tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan rasio minyak dan pelarut 1:4 memberikan hasil pemisahan yang paling baik.

c. Putaran Optik

Nilai putaran optik ditentukan oleh adanya atom karbon asimetris dalam senyawa komponen minyak. Setiap jenis minyak memiliki kemampuan memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kanan dextro rotatory dengan tanda positif + atau ke kiri levo rotatory dengan tanda negatif - Ketaren, 1985. Senyawa dikatakan optik aktif bila dalam senyawa tersebut terdapat atom asimetris, yaitu atom karbon yang mengikat empat senyawa atom atau molekul yang berbeda. Nilai putaran optik untuk minyak kemukus memilki tanda negatif atau memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kiri. Grafik hubungan putaran optik dengan perbandingan minyak dan pelarut dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Grafik Hubungan Perbandingan Minyak dan Pelarut Dengan Putaran Optik Fraksi Kaya Terpen-O dan Terpen. Dari penelitian diperoleh nilai putaran optik fraksi kaya terpen-o lebih tinggi daripada fraksi kaya terpen. Grafik menunjukkan semakin tinggi perbandingan minyak dan pelarut maka nilai putaran optik terpen-o semakin tinggi ke arah kiri levo dan sebaliknya pada fraksi kaya terpen semakin rendah. Hal tersebut disebabkan semakin banyak pelarut, semakin besar peluang senyawa yang memiliki putaran optik tinggi levo tersolvasi oleh pelarut polar. Nilai putaran optik fraksi kaya terpen-o pada perbandingan 1:2 tidak dapat ditampilkan karena minyak yang diperoleh tidak mencukupi untuk pengujian putaran optik, namun dapat dilihat dari fraksi kaya terpennya memiliki nilai tertinggi yaitu –50 o . Nilai putaran optik fraksi kaya terpen-o tertinggi pada perbandingan bahan dan pelarut 1:4 yaitu sebesar –59 o 15’. Hal tersebut menunjukkan proses pemisahan fraksi pada perbandingan 1:4 memberikan hasil pemisahan yang paling baik. Ini didukung juga dengan data putaran optik fraksi kaya terpen terrendah pada perbandingan 1:4 yaitu –46 o 45’.

D. Pengamatan Lama Waktu Pemisahan