bahan dan lama penyulingan buah kemukus kering terhadap rendemen dan mutu minyak kemukus yang diperoleh. 3 Dari penelitian Dodi Rubiarto
1993, rendemen minyak kemukus hasil sulingan buah kemukus utuh relatif sangat kecil dibandingkan yang dirajang, rendemen sebesar 11,54
diperoleh dari ukuran bahan 6 mesh ukuran rajangan 8 mesh.
C. KOMPOSISI MINYAK KEMUKUS
Komposisi kimia minyak atsiri termasuk minyak kemukus umumnya dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Kelompok hidrokarbon yang disusun oleh atom C dan H terutama terdapat dalam bentuk senyawa terpen.
2. Kelompok oxygenated hydrocarbon yang disusun oleh atom C, H, O dan terdapat dalam bentuk senyawa alcohol, ester, eter, keton, fenol dan
asam-asam organik. Kelompok ini disebut senyawa terpen-o. 3. Beberapa senyawa kimia yang mengandung atom nitrogen N dan
belerang S Heat, 1978. Menurut Guenther 1960, buah kemukus mengandung 33 persen
d-sabinen, 12 persen d-
4
- karen dan sineol, 11 persen d-terpinen-4-ol dan alkohol lain, 14 persen 1-kadinen dan seskuiterpen lain, 17 persen
seskuiterpen alkohol dan 13 persen komponen yang belum teridentifikasi. Secara umum, komposisi kimia yang menyusun kemukus dapat dilihat pada
tabel 2. Selain senyawa – senyawa yang disebutkan di atas, pada minyak
kemukus juga terdapat senyawa kampor kubeb terutama pada buah yang tua. Hal ini menyebabkan densitas minyak yang berasal dari buah
kemukus tua lebih besar daripada yang berasal dari buah kemukus muda. Rumus molekul senyawa ini adalah C
15
H
24
H
2
O seskuiterpen hidrat dengan titik cair 65 - 70
o
C tidak berbau dan nilai optik - levorotatori Ketaren, 1985.
Tabel 2. Komposisi kimia minyak kemukus
Komponen Komponen
Komponen
1.67 allo-
aromadendre ne
trace elemicin
trace myrtenol
1.39 E-
asarone 0.39
E-iso elemicin 1.45
E- nerolidol
0.37 bisabolol
0.32 elemol
0.07 E-
beta- ocimene
trace delta-
cadinene trace
alpha- farnesene
0.81 Z-
beta- ocimene
trace calamenene
trace farnesol
0.58 alpha-
phellandre ne
0.04 camphor
2.89 germacrene
D 0.76
beta- phellandre
ne trace
carvone 0.77
germacrene D-4-ol
5.44 alpha- pinene
1.69 beta-
caryophyllen e
1.76 globulol
28.09 sabinene
4.01 alpha-
copaene 0.06
guaiol trace
E- sabinene
hydrate 1.65
alpha- cubebene
0.45 alpha-
humulene 2.73
Z- sabinene
hydrate 4.39
beta- cubebene
0.20 ledol
0.08 safrole
15.18 cubebol
4.41 limonene
trace spathuleno
l 0.56
cubenol 3.22
linalool 2.69
terpinen- 4-ol
0.01 cuminaldehy
de trace
methyl isoeugenol
1.14 gamm
a- Terpinene
trace gamma- curcumene
0.62 alpha-
muurolene 0.30
alpha- terpineol 0.59
para- cymene
4.20 gamm
a- muurolene
0.31 terpinolen
e 0.16
dillapiole 1.15
myrcene 0.07
alpha- ylangene 0.10
delta- elemene
trace myristicin
Sumber : Shankaracharya et al. 1995 Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam minyak kemukus:
a. Sabinene C
10
H
16
Sabinene adalah suatu monoterpen bisiklis yang secara alami terdapat dalam bentuk dekstro dan levo. Merupakan cairan tidak
berwarna dan bersifat labil, memiliki berat jenis 0,844 gml dan titik didih 163 – 164
o
C www.wikipedia.com
. Sabinen mempunyai aroma lada, memiliki rasa hangat khas rempah-rempah dan pada konsentrasi
diatas 50 ppm terasa panas dan sedikit tajam di mulut. Banyak digunakan dalam pembuatan minyak atsiri sintetis. Sabinene dapat
diperoleh dari minyak kemukus sebagai dekstro sabinene. Sabinene merupakan senyawa terpen.
Gambar 2. Rumus Bangun Sabinene b. Cineol C
10
H
18
O Eucalyptol Merupakan monoterpen monosiklik berbentuk cairan bening
tidak berwarna dan bersifat larut dalam alkohol, minyak, kloroform ester, asam asetat glasial dan sedikit larut dalam air. Mempunyai titik
didih 176 – 177
o
C, bobot molekul 154,249 gmol dan berat jenis 0,9225 gcm
3
Boland et al., 1991. Memiliki bau segar, rasa pedas dan dingin. Digunakan dalam perasa, parfum dan kosmetik serta bahan tambahan
pada rokok juga merupakan bahan yang digunakan dalam penyegar mulut dan obat batuk. Eucalyptol telah ditemukan dapat membunuh sel
leukemia Schiestl et al., 2004. Merupakan komponen utama dalam pembasmi serangga Eugenia hailiensis. Eucalyptol memiliki aktifitas
antiseptik dan ekspektoran yang digunakan pada banyak pelega hidung dan tenggorokan. Pada dunia kedokteran hewan eucalyptol
dipraktekkan sebagai obat rhinitis, laryngitis, pharyngitis dan bronchitis Jenkins et al., 1957. Eucalyptol merupakan senyawa monoterpen-o.
Gambar 3. Rumus bangun cineol
c. Terpineol C
10
H
18
O Merupakan monoterpen alcohol yang memiliki 3 isomer yaitu
, , . Merupakan cairan transparan tidak berwarna yang memiliki bobot molekul 154,25 gmol, berat jenis 0,938 gcm
3
, indeks bias 1,4825 – 1,4850; dan titik didih antara 219
o
C. Larut dalam air, gliserol dan alkohol. Terpineol digunakan sebagai pelarut untuk hydrocarbon
materials, pelarut untuk resin dan ester selulosa, parfum, sabun, disinfectant, antioksida serta perasa
www.wikipedia.com .
Gambar 4. Rumus bangun Terpineol
d. Kadinen C
15
H
24
Merupakan senyawa yang tergolong kedalam bisiklis seskuiterpen yang memiliki bobot jenis 0,92, titik didih 275
o
C, tidak larut dalam air dan larut dalam alkohol. Senyawa ini dipakai dalam
campuran parfum, campuran flavor, terutama sebagai pengikat dalam flavor permen karena mempunyai sifat tahan atau stabil terhadap panas
dan meninggalkan aroma rempah-rempah yang lama. Merupakan senyawa terpen.
CH
3
CH
3
CH H
3
C CH
3
Gambar 5. Rumus bangun kadinen
e. -Pinen C
10
H
16
Merupakan cairan yang transparent dan tidak berwarna, mempunyai bau terpen, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol,
kloroform dan eter. Memiliki bobot jenis 0,8620 – 0,8645, titik didih antara 156 – 160
o
C, indeks bias 1,4640 – 1,4660 dan nilai putaran optik -36
o
www.changsatopglorychemical.com . Merupakan senyawa terpen.
f. Limonene C
10
H
16
Limonene merupakan hidrokarbon monoterpen yang terdiri dari dua unit isoprene. Limonene terdapat dalam dua bentuk optikal
aktif yaitu l-limonene dan d-limonene. Kedua isomer tersebut memiliki bau yang berbeda, l-limonene memiliki bau cemara dan seperti
turpentine sedangkan
d-limonene memiliki
bau jeruk
www.phytochemical.com . Limonene memiliki densitas 0,8411 gcm
3
dan titik ddih 176
o
C. Sebagai komponen utama dalam citrus, d- limonene digunakan dalam industri makanan dan beberapa obat-obatan
sebagai flavoring dan juga ditambahkan pada produk pembersih Simonsen, 1947. D-limonene juga dapat digunakan sebagai pelarut
yang dapat menggantikan beberapa varietas produk seperti metil etil keton, aseton, toluene, glikol eter, dan pelarut organic fluorinated dan
chlorinated www.floridachemical.com
.
g. Linalool C
10
H
18
O Linalool merupakan monoterpen-o alami yang ditemukan pada
bermacam bunga dan tanaman rempah. Memiliki berat jenis 0,858 – 0,868 gcm
3
, titik didih 198 – 199
o
C dan putaran optik -16
o
- -19
o
.. Digunakan sebagai wangi-wangian pada sabun, deterjen, sampo dan
lotion.
h. Charyophyllene C
13
H
24
Merupakan senyawa seskuiterpen bisiklis salah satu komponen penyumbang rasa pedas pada lada hitam. Memiliki bobot molekul
204,36 gmol, densitas 0,9052 dan titik didih sebesar 262 – 264
o
C Corey et al., 1964. Caryophyllene merupakan cairan minyak jernih
tidak berwarna dan merupakan senyawa terpen.
i. Copaene C
15
H
24
Nama copaene diturunkan dari resin tanaman copaiba. Copaene merupakan hidrokarbon yang terdapat dalam bentuk dan . Copaene
merupakan trisiklik seskuiterpen dengan bentuk molekul chiral, umumnya memiliki putaran optik ke kiri -6
o
, memiliki bobot jenis 0,910 gcm
3
dan titik didih sebesar 124
o
C 15mmHg.
j. Germacrene C
15
H
24
Germacrene merupakan senyawa hidrokarbon seskuiterpen yang dapat diperoleh dari beberapa spesies tanaman. Germacrene
digunakan sebagai antimicrobial dan pestisida juga pheromones serangga. Terdapat dalam dua bentuk molekul yaitu germacrene A dan
germacrene D.
k. Cubebol C
15
H
26
O Cubebol adalah seskuiterpen alcohol alami yang pertama kali
diidentifikasi dari cubeb oil. Pada tahun 2001 telah dipatenkan oleh sebagai cooling agent oleh Firmenich perusahaan flavor internasional.
Cubebol memiliki rasa dingin dan menyegarkan Leffingwell, 2001. Cubebol diaplikasikan sebagai penyegar pada berbagai produk seperti
permen karet, minuman, pasta gigi, dan gelatin US Patent 6,214,788.
l. Nerolidol C
15
H
26
O Nerolidol merupakan seskuterpen-o alami yang memiliki dua
isomer yaitu cis dan trans yang berbeda secara geometri pada ikatan rangkapnya. Nerlidol merupakan cairan jernih kekuningan beraroma
seperti mawar dan apel, sangat manis dan menyegarkan. Digunakan sebagai pemberi rasa dan parfum. Memiliki densitas 0,870 – 0,880
gcm
3
, titik didih 145
o
C 12 mmHg dan indeks bias 1,4780 – 1,4830 20
o
C serta larut dalam 70 etanol dengan perbandingan 1:4.
Gambar 6. Rumus Bangun Nerolidol
D. PEMISAHAN FRAKSI MINYAK ATSIRI