Laju Emisi NO Laju Emisi .1 Laju Emisi PM

20 Mei 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Landak Sintang Katingan Tengah Danau Sembuluh Antang Kalang Mentay a Hulu Parenggean Lokasi L aju E m isi g s Emisi PM2,5 Emisi Juli 2006 20 40 60 80 100 Lokasi L aju E m is i g s Emisi PM2,5 Emisi September 2006 500 1000 1500 2000 2500 K et apa ng Ba rit o Ba rit o T im ur Ba rit o U ta ra Gu nu ng M as K ap uas 1 K ap uas 2 K at inga n 1 K at inga n 2 Ko ta w ar in gin Ko ta w ar in gin Ko ta w ar in gin Pu la ng Se ru ya n Su ka m ar a B al ang an Ba rit o Ku ala Ku ta i Ba ra t Ku ta i T im ur Pa sir Lokasi L aju E m is i g s Emisi PM2,5 Emisi Desember 2006 5 10 15 20 25 30 Nunukan Berau Muara Wahau Kutai Kertanegara Katingan 1 Katingan 2 Lokasi L aju E m is i g s Emisi PM2,5 Gambar 12. Laju Emisi PM 2,5 hutan dan proses pengenceran gas-gas pencemar udara seperti NO x dan CO sehingga kualitas udara di bulan-bulan musim hujan cenderung lebih baik dibandingkan di musim kemarau dimana proses pencucian dan pengenceran yang dilakukan oleh hujan tidak terjadi. Kebakaran hutan yang terjadi pada bulan Desember 2006 hanya terjadi pada 6 area kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur Gambar 11. Data lokasi hotspot dan laju emisi 6 – 12 Desember 2006 dapat dilihat pada Lampiran 10. Gambar 11. Area Kebakaran Hutan Musim Basah Desember 2006 4.2 Laju Emisi 4.2.1 Laju Emisi PM 2,5 Laju emisi PM 2,5 pada bulan Mei 2006 tercatat relatif rendah karena adanya proses wash out atau terbawanya partikel- partikel PM 2,5 oleh butir-butir hujan. Laju emisi PM 2,5 tertinggi terdeteksi di wilayah Danau Sembuluh, Kalimantan Tengah sebesar 8,68 g s -1 . Laju emisi PM 2,5 pada bulan Juli tertinggi terjadi di daerah sekitar Kubu, Kalimantan Barat sebesar 87,52 g s -1 . Bulan September 2006merupakan salah satu musim kebakaran hutan yang relatif besar. Laju emisi PM 2,5 yang dihasilkan dari kebakaran hutan pada bulan September 2006 tertinggi terjadi di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sebesar 2164,47 g s -1 . Bulan Desember 2006 laju emisi PM 2,5 yang terjadi akibat kebakaran hutan semakin rendah, sejalan dengan semakin kecilnya luas dan jumlah area kebakaran hutan. Laju emisi PM 2,5 yang tertinggi tercatat terjadi di wilayah Kutai, Kalimantan Timur sebesar 28,29 g s -1 . Emisi PM 2,5 akibat kebakaran hutan yang terjadi pada bulan Mei, Juli, September, dan Desember 2006 dapat dlihat pada Gambar 12.

4.2.2 Laju Emisi NO

X Laju emisi NO X pada bulan Mei 2006 tercatat rendah karena adanya proses dilution atau pengenceran oleh butir-butir hujan. Laju emisi NO X tertinggi terdeteksi di wilayah Danau Sembuluh, Kalimantan Tengah sebesar 0,17 g s -1 . Laju emisi NO X pada bulan Juli tertinggi terjadi di daerah sekitar Bulik, Kalimantan Tengah sebesar 155,7 g s -1 . Bulan 21 Mei 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Landak Sintang Katingan Tengah Danau Sembuluh Antang Kalang Mentay a Hulu Parenggean Lokasi L aju Em is i g s Emisi CO Emisi Juli 2006 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Lokasi L aju E m is i g s Emisi CO Emisi September 2006 1000 2000 3000 4000 5000 6000 K et apan g Ba rit o Ba rit o T im ur Bar ito U tara Gunung M as Kapu as 1 Kapu as 2 Ka tingan 1 Ka tingan 2 Kot aw aringin Kot aw aringin Kot aw aringin P ulang Se ru ya n Su ka m ar a B alangan B ar ito K ua la Ku ta i B ara t Ku ta i T im ur Pa si r Lokasi L aju E m is i g s Emisi CO Emisi Desember 2006 50 100 150 200 250 300 Nunukan Berau Muara Wahau Kutai Kertanegara Katingan 1 Katingan 2 Lokasi L aju E m is i g s Emisi CO Gambar 14. Laju Emisi CO Emisi Juli 2006 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Lokasi L aju E m is i g s Emisi NOx Emisi September 2006 100 200 300 400 500 600 700 K et ap ang Ba rit o Ba rit o T im ur Ba rit o U ta ra Gun ung M as K ap uas 1 K ap uas 2 K at inga n 1 K at inga n 2 Ko ta w ar in gin Ko ta w ar in gin Ko ta w ar in gin Pu la ng Se ru ya n Su ka m ar a B al ang an B ar ito K ua la Ku ta i Ba ra t Ku ta i T im ur Pa si r Lokasi L aj u E m isi g s Emisi NOx Emisi Desember 2006 1 2 3 4 5 Nunukan Berau Muara Wahau Kutai Kertanegara Katingan 1 Katingan 2 Lokasi L aj u E m isi g s Emisi NOx Gambar 13. Laju Emisi NO X Mei 2006 0.5 1 Landak Sintang Katingan Tengah Danau Sembuluh Antang Kalang Mentay a Hulu Parenggean Lokasi L aju Em is i g s Emisi NOx September 2006 laju emisi NO X pada bulan ini sangat tinggi, laju emisi NO X yang dihasilkan dari kebakaran hutan pada bulan September 2006 terjadi di Sukamara, Kalimantan Tengah sebesar 577,41 g s -1 . Bulan Desember 2006 laju emisi NO X yang terjadi akibat kebakaran hutan juga semakin rendah, laju emisi NO X yang tertinggi tercatat terjadi di wilayah Kutai, Kalimantan Timur sebesar 4,74 g s -1 . Emisi NO X akibat kebakaran hutan yang terjadi pada bulan Mei, Juli, September, dan Desember 2006 dapat terlihat pada Gambar 13. 4.2.3 Laju Emisi CO Emisi CO yang dihasilkan akibat kebakaran hutan merupakan salah satu penyumbang CO yang terbesar ketiga, setelah sektor transportasi dan industri. Gas CO 22 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 32.0 34.0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144 156 168 Hour T em p er at u re o C Mei Juli September Desember 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 32.0 34.0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144 156 168 Hour T em p er at u re o C Mei Juli September Desember 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 32.0 34.0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144 156 168 Hour T em p er at u re o C Mei Juli September Desember 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 28.0 30.0 32.0 34.0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144 156 168 Hour Te m pe ra tur e o C Mei Juli September Desember a b c d Gambar 15. Suhu Udara; a. Kalbar, b. Kalteng, c. Kalsel, d Kaltim terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar lembab yang terbakar ketika terjadi kebakaran hutan. Karakteristik hutan hujan tropis di Indonesia yang lembab dan termasuk daerah yang curah hujannya relatif tinggi menyebabkan gas CO mudah terbentuk ketika terjadi kebakaran hutan. Gas CO juga mudah terbentuk karena tanah di pulau Kalimantan didominasi tanah gambut hasil dari rawa-rawa yang mengering, terbuka, dan kekurangan air. Tanah gambut memiliki karakteristikdan tipe tanah yang dapat menyimpan unsur karbon, sehingga apabila terbakar dapat melepaskan karbon yang dikandungnya. Laju emisi tertinggi pada bulan Mei 2006 terjadi di wilayah Danau Sembuluh, Kalimantan Tengah sebesar 9,71 g s -1 . Laju emisi CO pada bulan Juli tertinggi terjadi di daerah sekitar Cempaga, Kalimantan Tengah sebesar 6304,53 g s -1 . Bulan September 2006 laju emisi CO pada bulan ini sangat tinggi, laju emisi CO yang dihasilkan dari kebakaran hutan pada bulan September 2006 terjadi di Sukamara, Kalimantan Tengah sebesar 5216,62 g s -1 . Bulan Desember 2006 laju emisi CO yang terjadi akibat kebakaran hutan juga semakin rendah meskipun tetap lebih tinggi dibandingkan laju emisi NO X dan PM 2,5 . Laju emisi CO yang tertinggi tercatat terjadi di wilayah Kutai, Kalimantan Timur sebesar 256,94 g s -1 . Emisi CO akibat kebakaran hutan yang terjadi pada bulan Mei, Juli, September, dan Desember 2006 dapat terlihat pada Gambar 14.

4.3 Kondisi Meteorologi Hasil Output