Pertumbuhan Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terdapat proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dengan sendirinya juga akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik Mankiw, 2000 Teori klasik yang dikemukakan Adam Smith melalui bukunya An Inquiry into The Nature and Cause of The Wealth of Nations yang terbit pada tahun 1776 menyatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan penduduk. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Lebih lanjut, spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga meningkatkan upah dan keuntungan. Dengan demikian, proses pertumbuhan akan terus berlangsung sampai seluruh sumber daya termanfaatkan Sementara itu, David Ricardo dalam bukunya The Principles of Political Economy and Taxation yang terbit pada tahun 1917, mengemukakan pandangan yang bertentangan dengan Adam Smith. Menurutnya, perkembangan penduduk yang berjalan cepat pada akhirnya akan menurunkan kembali tingkat pertumbuhan ekonomi ke taraf yang rendah. Pola pertumbuhan ekonomi menurut Ricardo berawal dari jumlah penduduk rendah dan sumber daya alam relatif melimpah. Secara garis besar, berdasarkan teori pertumbuhan klasik, dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat tergantung pada empat faktor, yaitu jumlah penduduk, akumulasi kapital, luas lahan, dan teknologi Priyarsono, Sahara, dan M. Firdaus, 2007. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi dan hubungan antara jumlah penduduk dengan produksi total dalam teori klasik dapat digambarkan sebagai berikut. Produksi Total Jumlah Penduduk Gambar 2.1. Hubungan antara Jumlah Penduduk dengan Produksi Total I II III IV Y Pada Gambar 2.1, kurva Y menggambarkan fungsi produksi hipotetis dari suatu masyarakat. Fungsi produksi tersebut menggambarkan hubungan antara jumlah penduduk dan total produksi dalam wilayah tersebut, dengan asumsi bahwa jumlah modal dan luas lahan yang digunakan adalah tetap, dan tidak ada kemajuan teknologi. Berdasarkan fungsi produksi tersebut, proses pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi empat tahap. Tahap I adalah tahap dimana produksi batas bertambah besar apabila jumlah penduduk bertambah. Tahap II merupakan tahap dimana produksi batas mencapai nilai maksimal dan mulai menurun apabila penduduk bertambah. Tahap III adalah tahap dimana produksi batas besarnya lebih rendah daripada produksi per kapita. Batas diantara tahap II dan III merupakan tingkatan pertumbuhan dimana pendapatan atau produksi per kapita mencapai nilai yang maksimal. Batas diantara tahap III dan IV adalah tingkat pertumbuhan dimana pendapatan atau produksi total wilayah tersebut mencapai tingkat maksimal. Pada tahap IV, produksi total mengalami penurunan dan semakin lama akan semakin kecil. Pada tahap ini pendapatan per kapita menjadi jauh lebih rendah daripada pendapatan per kapita maksimal yang dicapai pada batas tahap II dan III. Pada akhirnya tingkat stationary state akan tercapai, yaitu pada saat produksi per kapita hanya cukup untuk hidup atau pada subsistence level. Menurut Adam Smith dalam Kadariah 1985, yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan output GDP total, dan pertumbuhan penduduk. Smith melihat sistem produksi suatu negara terdiri dari 3 unsur pokok, yaitu 1 sumber-sumber alam yang tersedia faktor produksi tanah, 2 sumber- sumber manusiawi jumlah penduduk. Jumlah penduduk meningkat apabila tingkat upah lebih tinggi daripada tingkat upah subsistensi, yaitu tingkat upah minimal untuk seseorang agar dapat mempertahankan hidupnya, 3 stok barang kapital yang ada.

2.2. Konsep Sektor Unggulan