mengalami percepatan pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu sebesar 13,76 persen dibanding tahun 2006 yang sebesar 7,98 persen.
4.2.2.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kegiatan ekonomi pada sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di Kabupaten Tangerang hanya di sub sektor penggalian saja. Dalam lima
tahun terakhir, sektor tersebut mengalami peningkatan yang cukup berarti dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003 sektor ini mencapai pertumbuhan 9,58 persen.
Kemudian melambat sampai 2,81 persen pada tahun 2004. Peningkatan pertumbuhan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2007
yaitu sebesar 13,49 persen jika dibandingkan dengan tahun 2006 sektor ini mengalami pertumbuhan 4,01 persen. Pertumbuhan sub sektor penggalian sejalan
dengan pertumbuhan sektor banguan dengan banyaknya pembangunan bidang properti. Distribusi sektor pertambangan dan penggalian dari tahun 2003 sampai
dengan 2007 tetap 0,08 persen terhadap total PDRB.
4.2.2.3. Sektor Industri Pengolahan
Saat ini sektor industri pengolahan memiliki peran sekitar 48,23 persen terhadap total nilai tambah bruto sembilan lapangan usaha atau hampir setengah
nilai PDRB Kabupaten Tangerang. Tapi menurun jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang kontribusinya mencapai 49,63 persen. Hal tersebut diakibatkan
banyaknya industri yang tutup di tahun 2006 kemudian bertambah di tahun 2007 dan beberapa diantaranya telah membuka lagi usahanya namun belum memulai
produksinya. Dengan pertumbuhan mencapai 4,25 persen, melambat jika dibandingkan dengan tahun 2006 yang tumbuh sebesar 6,02 persen. Melambatnya
pertumbuhan sektor industri juga sejalan dengan melambatnya sub sektor listrik.
4.2.2.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Sub sektor gas yang semula ada dalam PDRB Kota Tangerang pada tahun 2007 dimasukkan ke PDRB Kabupaten Tangerang, karena pada kenyataannya
Perusahaan Gas Negara Distribusi Banten secara regional berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Penyesuaian tersebut juga diberlakukan pada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini menyebabkan berubahnya level nilai tambah bruto pada sektor listrik, gas dan air bersih pada PDRB Kabupaten Tangerang. Namun yang
perlu diperhatikan adalah bahwa sektor ini sangat dipengaruhi oleh sektor-sektor lainnya yang menggunakan sektor tersebut sebagai inputnya, di antaranya adalah
sektor industri pengolahn yang sangat bergantung pada listrik sebagai sumber utama energi penggerak mesin-mesin produksinya. Sehingga apabila kita
perhatikan pola pertumbuhannya memiliki pola yang mendekati pola pertumbuhan sektor industri pengolahan.
Tahun 2006 sektor listrik, gas dan air bersih mengalami pertumbuhan melambat sampai 0,21 persen jauh melambat dibandingkan dengan tahun 2005.
Namun pada tahun 2007 mengalami percepatan pertumbuhan yang besar sampai 14,99 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan sub sektor gas tahun 2007
yang sangat signifikan, yaitu 81,15 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5,32 persen. Yang menjadi penggerak sektor
tersebut adalah sub sektor listrik, juga mengalami pertumbuhan sampai angka negatif yaitu minus 3,47. Hal tersebut diakibatkan oleh rusaknya pembangkit
listrik di wilayah Propinsi Banten yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Suralaya yang masih belum normal kembali pasokan daya listrik diseluruh
wilayah Propinsi Banten termasuk wilayah Kabupaten Tangerang. Dimana Kontribusinya terhadap total PDRB pada tahun 2007 yang mencapai 5,41 persen
juga berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2006. Sedangkan sub sektor air bersih memberikan kontribusi hanya 0,07 persen terhadap nilai tambah bruto. Sub
sektor air bersih pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan 15,37 persen jauh lebih cepat jika dibandingkan pada tahun 2006 yang mencapai pertumbuhan
negatif yaitu minus 0,48 persen. Percepatan pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih sangat dipengaruhi oleh dua sub sektor yaitu sub sektor gas dan sub
sektor air bersih yang pertumbuhannya sangat cepat.
4.2.2.5. Sektor BangunanKontruksi