Kondisi Wilayah GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN TANGERANG

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN TANGERANG

4.1. Kondisi Wilayah

Kabupaten Tangerang terletak dibagian timur Propinsi Banten pada koordinat 106 20’ -106 43’ Bujur Timur dan 6 00’ - 6 20’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 1.110,38 km 2 atau 12,62 persen dari luas wilayah Propinsi Banten. Secara geografis wilayah ini berada di bagian timur Propinsi Banten dengan batas-batas: - Sebelah Utara dengan Laut Jawa - Sebelah Timur dengan Propinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok - Sebelah Barat dengan Kabupaten Serang dan Lebak. Kabupaten Tangerang memiliki topografi yang relatif datar yang secara garis besar terdiri dari dua bagian, yaitu : - Dataran rendah di bagian utara dengan ketinggian berkisar antara 0-25 meter diatas permukaan laut, yaitu kecamatan Teluknaga, Mauk, Sukadiri, Kresek, Kemiri, Kronjo, Pasar Kemis dan Sepatan. - Dataran tinggi di bagian tengah ke arah selatan dengan ketinggian lebih dari 25 meter di atas permukaan laut. Wilayah pemerintahan Kabupaten Tangerang secara administratif terdiri dari 36 tiga puluh enam kecamatan, 220 desa dan 108 kelurahan pada tahun 2007. Bagian utara wilayah Kabupaten Tangerang digunakan untuk pertanian tanaman lahan basah dan pengembangan perikanan tambak, walaupun lahan ini kurang sesuai untuk pertanian lahan basah maupun kering, namun saat ini telah diatasi dengan sistem irigasi dan pompanisasi. Bagian barat wilayah Kabupaten Tangerang sesuai untuk pertanian lahan kering, sedangkan untuk sebagian besar bagian timur wilayah Kabupaten Tangerang kurang sesuai baik untuk pertanian tanaman lahan kering maupun lahan basah. Pada tahun 2003, penduduk Kabupaten Tangerang berjumlah 3.195.737 jiwa dan pada tahun 2007 menjadi 3.502.226 jiwa atau mengalami laju pertumbuhan yang cukup pesat sekitar 2,44 persen pertahun dalm kurun 3 tahun terakhir. Kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun di Kabupaten Tangerang selain disebabkan oleh faktor pertumbuhan penduduk secara alamiah juga tidak terlepas dari kecenderungan migran masuk yang disebabkan oleh daya tarik Kabupaten Tangerang yang merupakan daerah tujuan pencari kerja dengan adanya sentra-sentra industri, perdagangan maupun jasa. Rasio jenis kelamin sex ratio penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2007 adalah 103,47 artinya komposisi penduduk laki-laki lebih banyak disbanding penduduk perempuan. Kecenderungan sex rasio diatas 100 dimungkinkan dengan banyaknya pendatang yang terserap di lapangan pekerjaan khususnya sektor industri dan perdaganganjasa masih didominasi dari kalangan laki-laki. Jika dilihat dari umur, persentase terbesar penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2007 adalah pada kelompok 15-64 tahun yaitu sekitar 66,82 persen, sedangkan kelompok umur 0-14 tahun sekitar 30,58 persen dan kelompok umur 65 tahun keatas berjumlah 2,60 persen. Komposisi jumlah penduduk menurut kelompok umur tersebut menunjukkan bahwa rasio ketergantungan penduduk di Kabupaten Tangerang sekitar 50,29 atau dengan kata lain dari 100 usia produktif menanggung 50,29 penduduk tidak produktif. 4.2. Perekonomian 4.2.1. Perekonomian Makro