III. METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Menurut  data  Badan  Pusat  Statistika  tahun  2008,  produksi  susu  di Indonesia  meningkat  setiap  tahunnya  namun  jumlah  produksi  susu  tersebut
hanya mampu memenuhi 25 kebutuhan konsumsi susu nasional. Banyak hal yang  mempengaruhi  industri  susu  nasional  tidak  dapat  memenuhi  kebutuhan
konsumsi  susu  dalam  negeri.  Salah  satu  faktornya  adalah  rendahnya produktivitas  setiap  industri  sehingga  setiap  tahunnya  kita  harus  mengimpor
susu  agar  kebutuhan  dalam  negeri  dapat  terpenuhi.  Rendahnya  produktivitas industri  susu  dalam  negeri  disebabkan  kurang  efisien  dan  efektif  dalam
penggunaan  sumber  daya  yang  ada  yaitu  tenaga  kerja,  bahan  baku,  energi, mesin  dan  pengeluaran  lainnya  sehingga  dapat  menyebabkan  berkurangnya
produk yang akan dipasarkan dan menyebabkan kebutuhan susu dalam negeri tidak terpenuhi.
Oleh  sebab  itu,  untuk  meningkatkan  keseluruhan  produktivitas  pada industri  susu  maka  dibutuhkan  pengendalian  produktivitas  pada  masing-
masing bagian yaitu tenaga kerja, bahan baku, energi, mesin dan pengeluaran lainnya  sehingga  integrasi  dari  beberapa  bagian  tersebut  dapat  meningkatkan
produktivitas. Meningkatkan  produktivitas  dilakukan  dengan  meningkatkan
nilai  produktivitas  setiap  bagian  yang  pada  akhirnya  akan  menjadi  nilai  total produktivitas.  Nilai  produktivitas  akan  digunakan  untuk  menghitung  indeks
produktivitas  yang  menjadi  suatu  nilai  pembanding  produktivitas  setiap bulannya  dan  apabila  terjadi  penurunan  ataupun  kenaikan  nilai  indeks
produktivitas  maka  dapat  ditentukan  penyebab  terjadinya  keadaan  tersebut serta solusi untuk menyelesaikannya menggunakan sistem pakar.
Salah  satu  bagian  yang  menjadi  salah  satu  faktor  dalam  produktivitas adalah produktivitas tenaga kerja  yang dipengaruhi oleh  jumlah tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja yang mempengaruhi waktu proses produksi adalah jumlah tenaga  kerja  bagian  pengemasan  karena  pada  bagian  pengemasan  masih
membutuhkan  penambahan  jumlah  karyawan  apabila  terjadi  kenaikan
permintaan.  Oleh  karena  itu,  untuk  menentukan  jumlah  tenaga  kerja  bagian pengemasan  yang  efektif  diperlukan  suatu  alat  yaitu  menggunakan  algoritma
genetika  yang  akan  menghasilkan  jumlah  tenaga  kerja  sesuai  dengan  jumlah produksi  setiap  bulannya.
Suatu  pendekatan  sistem  yang  terintegrasi  dengan sistem  pakar  expert  system  dan  algoritma  genetika  akan  menjadi  sistem
penunjang  keputusan  intelijen  sehingga  industri  susu  dapat  mengendalikan produktivitas sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan.
B. PENDEKATAN SISTEM