permintaan. Oleh karena itu, untuk menentukan jumlah tenaga kerja bagian pengemasan yang efektif diperlukan suatu alat yaitu menggunakan algoritma
genetika yang akan menghasilkan jumlah tenaga kerja sesuai dengan jumlah produksi setiap bulannya.
Suatu pendekatan sistem yang terintegrasi dengan sistem pakar expert system dan algoritma genetika akan menjadi sistem
penunjang keputusan intelijen sehingga industri susu dapat mengendalikan produktivitas sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan.
B. PENDEKATAN SISTEM
Sistem merupakan sekumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi Eriyatno, 1998. Sistem mencakup lima unsur
utama yaitu elemen-elemen bagian, adanya interaksi atau hubungan antara elemen-elemen, adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen tersebut
menjadi suatu kesatuan, terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir dan berada dalam suatu lingkungan kompleks. Menurut Eriyatno 1999,
pendekatan sistem ini dicirikan dengan adanya metodologi perencanaan atau pengelolaan yang bersifat multidisiplin dan terorganisir, penggunaan model
matematika, mampu berfikir secara kualitatif, penggunaan teknik simulasi dan optimasi, serta diaplikasikan dengan komputer. Pendekatan sistem dengan
menggunakan model yaitu suatu abstraksi keadaan nyata atau penyederhanaan sistem nyata untuk memudahkan pengkajian suatu sistem.
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan selalu mengangkut interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem.
Analisis ini dapat meliputi hasil survei, pendapat ahli, observasi lapangan dan sebagainya Marimin, 2004. Analisis kebutuhan untuk Sistem
Penunjang Keputusan Intelijen Pengendalian Produktivitas pada Industri Susu antara lain :
a. Industri susu 1 Peningkatan jumlah produksi
2 Efisiensi biaya produksi 3 Solusi dari masalah produktivitas yang terjadi
b. Bagian Tenaga Kerja 1 Efisiensi biaya tenaga kerja
2 Mendapatkan jumlah tenaga kerja ideal untuk bagian pengemasan 3 Solusi dari masalah produktivitas tenaga kerja
c. Bagian Produksi 1 Efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan tambahan
2 Solusi dari masalah produktivitas bagian produksi d. Bagian Mesin
1 Efisiensi penggunaan mesin 2 Efisiensi pengunaan energi tiap mesin
3 Solusi dari masalah produktivitas energi dan mesin
2. Formulasi Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi pemerintah saat ini adalah kurangnya produksi susu dalam negeri. Kurangnya produksi susu dalam negeri
disebabkan karena industri susu di Indonesia mengalami penurunan produktivitas. Hal ini disebabkan kurang efisien dan efektif dalam
penggunaan sumber daya yang ada antara lain tenaga kerja, bahan baku, energi, mesin dan pengeluaran lainnya. Sumber daya tersebut merupakan
faktor utama yang sangat berpengaruh pada produksi susu. Oleh karena itu, pemimpin industri membutuhkan suatu alat yang dapat membantu
mereka dalam menyelesaikan masalah tersebut sehingga produktivitas di industri susu meningkat dan produksi dalam negeri pun meningkat.
3. Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem bertujuan untuk memberi gambaran tentang sistem yang dikaji. Identifikasi sistem dapat dilakukan dengan
menggunakan diagram sebab akibat dan diagram input-output. Diagram sebab akibat menggambarkan keterkaitan antara komponen dan aktivitas
yang saling mempengaruhi dan dapat dilihat pada Gambar 4. Diagram input-output menggambarkan skema identifikasi dari model yang akan
dikembangkan yang dapat dilihat pada Gambar 5.
Perencanaan Bahan Baku
Konsumsi Energi
Kinerja Mesin Produksi
Keuntungan Permintaan
Pengelolaan SDM Peningkatan
Kelancaran Produksi
+
Efisiensi Sumber Daya
Pemenuhan Kebutuhan Susu Nasional
Industri Susu +
+ +
+ -
+ +
+
Kerugian Finansial
+
+ +
- +
+
Gambar 4. Diagram Lingkar Sebab Akibat Ket :
----------- : Sebab-Akibat untuk internal industri susu
Gambar 5. Diagram Input-Output
4. Pemodelan Sistem