4. Pemodelan Sistem
Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Intelijen Pengendalian Produktivitas terdiri dari sistem manajemen basis data, sistem manajemen
basis pengetahuan, sistem manajemen basis model, sistem manajemen dialog dan algoritma genetika. Sistem manajemen basis data berfungsi
untuk menyimpan data dan mudah dilakukan perubahan-perubahan. Sistem manajemen basis pengetahuan berfungsi untuk menyimpan
pengetahuan-pengetahuan untuk menyelesaikan masalah didalam domain tertentu. Sistem manajemen basis model memberikan fasilitas pengelolaan
model untuk mengkomputasi pengambilan keputusan dan meliputi semua aktifitas yang tergabung dalam pemodelan SPK. Sistem manajemen dialog
berfungsi untuk menerima input dan memberikan output yang dikehendaki pengguna. Algoritma genetika berfungsi untuk mencari solusi yang
optimum dari suatu permasalahan yang komplek.
5. Pembuatan Program Komputer
Model sistem yang berhasil dibuat, kemudian diimplementasikan dalam bentuk suatu program komputer. Program komputer dirancang
memiliki sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis model, sistem manajemen dialog, sistem manajemen basis pengetahuan dan
algoritma genetika. Dalam perancangan program komputer, disesuaikan dengan spesifikasi komputer agar program dapat dijalankan dengan baik.
6. Verifikasi
Program yang telah dibuat kemudian diuji dengan melakukan pengaturan masukan, mendebug program, dan melakukan pengecekan
untuk melihat kesesuaian dengan keluaran .
Pengujian bertujuan untuk mengetahui kemampuan program dalam melakukan simulasi sesuai
dengan yang diinginkan. Data-data yang dimasukan merupakan data real nyata yang berasal dari Milk Treatment KPBS Pangalengan, Bandung.
C. TATA LAKSANA
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dasar tentang hal-hal yang mempengaruhi produktivitas, konsep sistem pakar,
prosedur algoritma genetika dan sistem penunjang keputusan. Studi pustaka dilakukan di perpustakaan LSI-IPB, melalui internet dan buku.
2. Sumber dan Cara Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan pada industri susu yaitu KPBS Pangalengan dengan cara wawancara dengan pimpinan pabrik dan
pegawai-pegawai yang terkait dengan produksi secara langsung dan melalui pengamatan langsung di lapangan.
3. Perancangan Sistem