Seleksi Karakteristik Radionuklida Metode Analisis

dengan asumsi kepulan asam cemaran radionuklida berada pada ketinggian lebih dari 2,5 kali ketinggian bangunan seperti terlihat pada Gambar 24. Penyederhanaan dalam cara perhitungan radionuklida adalah dengan mengasumsikan bahwa konsentrasi radionuklida berada dalam satu titik tertentu yang berada di udara digambarkan dan dirumuskan seperti persamaan 3 berikut. Sumber: Safety Reports Series No.19, IAEA 2001 ; Gambar 6 Aliran udara dalam zona perpindahan H 2.5 H B . Efek tinggi bangunan tidak dipertimbangkan. Asumsi bahwa tinggi kepulan asap H lebih besar dari 2,5 kali tinggi bangunan yang ada di sekitarnya, akan mengikuti persamaan berikut IAEA 2001. 3 Keterangan C A = Rata-rara konsentrasi distribusi di udara pada dorongan angina pada sector p Bqm3, P p = Fraksi angin selama satu tahun yang mendorongan terhadap penerima di sector p u a = Kecepatan angin rata-rata pada ketinggian terjadinya penyebaran per tahun ms, F = Faktor difusi gaussian pada ketinggian h terjadinya penyebaran dan pada jarak dorongan angin x dalam satuan m –2 , Q i = Laju rata-rata radionuklida i yang terdistribusikan Bqs. Nilai Q i diperoleh dari inventory reaktor yang disajikan dalam Tabel 11 halaman 82 yaitu berbagai unsur radionuklida yang berpeluang memasuki lingkungan akibat kecelakaan reaktor.

3.4.3.1 Penentuan Faktor Dispersi oleh Dorongan Angin Nilai P

p Nilai P p merupakan praksi angin selama selang waktu rata-rata yang mendorong radionuklida menjauhi titik sumber, dan nilai ini spesifik berdasarkan kondisi wilayah. Untuk mendapatkan nilai P p , maka penelitian ini menggunakan luasan udara dibagai ke dalam 16 arah mata angin untuk menentuakan fraksi berdasarkan dorongan angin pada masing-masing mata arah angin. Persamaan yang digunakan untuk menghitung faktor dispersi XQ tahunan setiap sektor digunakan persamaan: 2 , 1 1 exp 2 2 . . 2 M k p jk p j k zj jk p h P X N Q x P p p = = æ ö - ÷ ç ÷ ç ÷ ç ÷ æ ö ç è ø ÷ ç ÷ = = ç ÷ ç ÷ ç è ø å å 2 zj σ σ μ 4 Keterangan: N = jumlah arah mata angin P p,jk = frekwensi arah angin p, kategori atmosfir f dan kelas kecepatan angin k M = jumlah kategori atmosfir x = jarak searah angin m µ jk = kecepatan angin rata-rata pada kategori atmosfir f dan kelas kecepatan angin k mdetik σ zj = standar deviasi lebar beluk arah vertikal z h = tinggi pelepasan efektif m Apabila mengabaikan pengaruh wilayah studi untuk tujuan pengujian awal dalam menghitung radionuklida yang jatuh di permukaan tanah nilai P p dapat diusulkan menggunakan nilai P p = 0.25 NCRP 1989 1996.

3.4.3.2 Penentuan Standar Deviasi Lebar Beluk Nilai σ

y dan σ z Nilai Parameter σy dan σy atau standar deviasi lebar beluk arah horisontal y Nilai σ y dan arah vertikal z σ z dari pergerakan angin di atmosfir dari jarak titik sumber diperoleh dari parameter lingkungan studi dengan persamaan σ y = 0,67775. Ө. 5 -log xx dan persamaan σ z = σ . x a 1 + a 2 Log x + log x2 IAEA 1980; Umbara 2001.

2.4.3.3 Penentuan Faktor Difusi Gaussian F

Faktor difusi gaussian F pada ketinggian h adalah faktor penyebaran pada jarak x oleh dorongan angin dapat dihitung dari persamaan berikut. ` 5 2 2 z F = G = exp exp 2 2 z h z h é ù ì ü ì ü ï ï ï ï - - - + ï ï ï ï ê ú ï ï ï ï + í ý í ý ê ú ï ï ï ï ê ú ï ï ï ï ï ï ï ï î þ î þ ë û 2 2 y z σ σ

3.4.3.4 Penentuan Laju Pelepasan Faktor Fraksi Hasil Belah

Hasil belah inti dengan sinar radiasi yang terus menerus terpancar sampai fraksi belahnya habis dipengaruhi oleh sifat fisika kimia masing-masing radionuklida. Laju pelepasan radionuklida dari kebocoran reaktor menurut Pane 2006 ekivalen dengan laju kebocoran yang diasumsikan dengan X per hari atau: X Qt = Qo t 2400 , maka fraksi belah yang terus menerus keluar selama waktu t dapat ditulis menjadi: 6 Keterangan: Q io = kuat sumber awal radionuklida Bqt Q t i = konsetrasi sumber akhir setelah waktu t Bqt X = persentasi kebocoran per satuan waktu λ = perioda waktu paruh 1t 12 det -1

3.4.3.5 Penentuan Faktor Peluruhan Radionuklida

Radionuklida sebagai cemaran berbahaya adalah jumlah radionuklida yang sedang meluruh menuju kestabilan. Banyaknya bagian radionuklida yang meluruh terus menerus yang merupakan bagian sisa yang akan menjadi sumber pencemar yang akan bergerak terdorong angin dapat diperoleh dari persamaan berikut. 7 Keterangan: λ = konstanta peluruhan 1t 12 det -1 C At = rata-rara konsentrasi radionuklida pada waktu t Bqm 3 C Ao = rata-rara konsentrasi radionuklida awal Bqm 3 t = waktu peluruhan detik

3.4.4 Penentuan Densitas Radionuklida di Lingkungan Darat

Radionuklida yang sampai lingkungan darat, baik yang berada di tanah non-vegetasi ataupun yang berada di vegetasi ditentukan oleh densitas radionuklida yang datang dari udara. Oleh karena itu, penentuan radionuklida di darat adalah hasil dari densitas dari udara yang dipengaruhi oleh faktor deposisi pengaruh hujan, yang selanjutnya dipengaruhi oleh serapan tanah maupun serapan vegetasi yang ada di wilayah studi.. Q t X 1 X = . 1-Exp - + t X Q 2400 2400 2400 i io λ λ                     +     t At Ao C C e l - =