Tujuan Pembangunan Ekonomi di Indo- nesia

Ekonomi SMAMA XI 24 kekuatan ekonomi yang sangat berperan dalam mendorong kesejahteraan rakyat Indonesia yang dilakukan oleh pengusaha kelas ekonomi menengah ke bawah. Mereka disebut sebagai pengusaha yang bergerak dalam bisnisusaha informal. Yang dimaksud informal di sini adalah pengusaha kecil misalnya pedagang kaki lima, warung-warung makan, dan usaha-usaha kecil lainnya. Dikatakan informal karena dalam menjalankan usahanya, usaha-usaha tersebut tidak membutuhkan perizinan yang rumit sebagaimana jika ingin mendirikan sebuah perusahaan seperti Perseroan Terbatas, CV, dan sebagainya. Kekuatan ekonomi usaha informal terbukti handal ketika terjadi krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997. Mereka tetap eksis bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu kekuatan ekonomi ini kemudian menjadi perhatian dari pemerintah untuk terus diberdayakan. Upaya pengembangan ekonomi kerakyatan melalui hal- hal sebagai berikut. 1 Peningkatan sumber daya manusia. 2 Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat 3 Penciptaan iklim usaha yang sehat. 4 Penegakan hukum dan prinsip keadilan.

c. Stabilitas Ekonomi Nasional

Pembangunan ekonomi menuntut adanya proses yang berkelanjutan sustainable. Untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sustainable development diperlukan berbagai syarat atau kondisi. Untuk itu pemerintah telah mengambil langkah untuk menciptakan kondisi-kondisi tersebut, yaitu: 1 Menjaga stabilitas politik. 2 Menata kelembagaan pemerintah. 3 Pemberantasan KKN. 4 Menegakkan hukum dan memberdayakan peradilan. 5 Meningkatkan pembangunan daerah. 6 Menyempurnakan dan memperbarui peraturan per- undangan. Tujuan dan kebijakan Pembangunan di Indonesia dari setiap pelita dalam rangka Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang dirumuskan dalam GBHN. Tujuan dan kebijakan pembangunan tersebut adalah: a. Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin merata. 25 Ekonomi SMAMA XI b. Meletakkan landasan yang kuat bagi pembangunan berikutnya. Pada zaman pemerintahan Orde Baru, untuk mencapai tujuan ini, kebijaksanaan pembangunan yang dijalankan berlandaskan pada Trilogi Pembangunan, yaitu: a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Secara konstitusional, pembangunan nasional dilaksa- nakan untuk mewujudkan amanat pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejah- teraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kemudian dalam pelaksanaannya oleh pemerintah sebagai pemegang mandat, diimplementasikan dalam berbagai bentuk peraturan perundang-undangan dan peraturan di bawahnya Kepres, Kepmen, Perda, dan lain-lain. Secara konstitusional didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku, pembangunan nasional diarahkan pada : a. Tujuan jangka pendek, yaitu meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. b. Tujuan jangka panjang, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata, material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. Dalam proses pembangunan, hasil yang dicapai disebut dampak positif pembangunan. Sedangkan adanya kerugian akibat adanya proses pembangunan disebut dampak negatif pembangunan. Biasanya pembangunan akan selalu menim- bulkan dua dampak, yakni positif dan negatif. Pembangunan yang berhasil adalah yang menghasilkan dampak positif yang besar dan dampak negatif yang minimal. Adapun dampak positif pembangunan ekonomi antara lain adanya Ekonomi SMAMA XI 26 peningkatan kualitas hidup masyarakat atau peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat dilihat dari antara lain: a. Jaminan sosial yang lebih baik. b. Adanya perbaikan lingkungan hidup melalui pemba- ngunan pemukiman. c. Adanya perumahan yang layak bagi semua golongan masyarakat. d. Adanya daerah pemukiman baru yang lebih sehat dan tersedianya sarana dan prasarana. e. Penerangan listrik tersedia sehingga masyarakat mampu meningkatkan aktivitas ekonominya. f. Kemajuan teknologi yang digunakandinikmati masya- rakat. Sedangkan dampak negatif dari pembangunan ekonomi yang harus kita hindari adalah: a. Lahan-lahan pertanian produktif banyak yang tergusur sehingga produksi pertanian menjadi berkurang. b. Timbulnya pencemaran baik air, tanah, dan udara. c. Rusaknya ekosistem yang dapat mengancam kelestarian alam. d. Timbulnya masalah-masalah sosial di perkotaan sebagai akibat adanya urbanisasi. Merespon Pesan Buatlah kelompok belajar yang terdiri atas 4 siswa usahakan berlainan jenis kelamin, agama, dan ras; untuk belajar pembauran. Diskusikan dalam kelompok kalian, apakah tujuan pembangunan ekonomi Indonesia tahun 2005 lebih berhasil daripada tahun 2004 Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu

3. Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997, menurut para ahli ekonomi adalah karena rapuhnya fundamental ekonomi Indonesia. Artinya kemajuan-kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada 27 Ekonomi SMAMA XI saat itu sangat didominasi oleh kelompok-kelompok ekonomi besarindustri-industri besar yang masih sangat tergantung pada luar negeri baik dari bahan baku, modal, dan teknologi. Sehingga pada saat nilai rupiah terhadap valuta asing jatuh, maka perekonomian Indonesia mengalami goncangan hebat. Misalnya: tutupnya industri-industri besar yang meng- akibatkan ribuan orang menjadi penganggur, meningkatnya harga-harga kebutuhan yang berbahan baku impor dan lain- lain. Sampai saat ini ketergantungan sektor industri di Indonesia khususnya industri manufaktur terhadap luar negeri masih sangat besar. Inilah tantangan dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

a. Kemiskinan dan Keterbelakangan

Kemiskinan dan keterbelakangan merupakan masalah yang umum terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut ketentuan yang dibuat oleh PBB yang masuk dalam kategori negara miskin adalah negara yang pendapatan perkapitanya kurang dari 1000 US. Berdasarkan data dari UNDP United Nations Development Program tahun 2004 pendapatan per kapita dalam dolar Amerika Serikat, yaitu Indonesia 3.609, India 3.019, Sri Lanka 4.600, dan Sierra Leone 561. Saat ini Indonesia tidak lagi masuk golongan negara miskin. Meski demikian saat ini masih ada sekitar 40 juta orang Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Keterbelakangan adalah ketertinggalan jika dibandingkan dengan pihak lain. Dibandingkan negara maju seperti Jepang, Indonesia banyak mengalami ketertinggalan dalam berbagai bidang. Sumber : Tempo Gambar 1.5 Kemiskinan dan keterbelakangan me- rupakan masalah umum di negara berkembang ter- masuk Indonesia Ekonomi SMAMA XI 28 Pada masa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dijabat oleh Prof. Dr. Wardiman Joyonegoro, beliau sangat memerhatikan masalah penguasaan teknologi ini. Sehingga pada saat itu kebijakan Depdikbud adalah mendorong berdirinya fakultas-fakultas exacta dan menghentikan izin untuk pembukaan fakultas-fakultas sosial di level pendidikan tinggi. Kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan adalah mata rantai yang sulit diputus memiliki keterkaitan yang kuat. Karena miskin orang tidak akan punya biaya untuk mendapatkan pendidikan sekolah bagi anak-anaknya. Akibat selanjutnya adalah lahirnya generasi bodoh dan terbelakang. Tahukah kamu bagaimana orang bodoh bisa keluar dari kemiskinan? Menurut Soetjipto Wirosardjono dari data SUSENAS yang ada di BPS, keluarga-keluarga miskin umumnya bertempat tinggal di kantong-kantong pemukiman atau daerah yang kecil kemungkinannya disentuh oleh kebijaksanaan ditambah situasi bahwa mayoritas dari mereka berpendidikan begitu rendah yang oleh Selo Sumardjan disebut sebagai kemiskinan struktural. Jenis kemiskinan ini biasanya cenderung diwariskan dari generasi ke generasi. Berbagai program yang pernah diluncurkan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di antaranya Inpres Desa Tertinggal IDT yang merupakan pemberian modal kepada rakyat miskin untuk digunakan secara bergulir. Program Jaring Pengaman Sosial JPS yakni program bantuankeringanan dari pemerintah untuk meringankan biaya-biaya kebutuhan hidup, program Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP, dan sebagainya.

b. Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah utama yang banyak dihadapi oleh negara berkembang, pada umumnya hal tersebut berkaitan erat dengan ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan penduduk, pertumbuhan angkatan kerja, dan perluasan kesempatan kerja. Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut. 1 Tingkat pertumbuhan dan struktur penduduk yang berkaitan erat dengan aspek demografi. 2 Tingkat partisipasi penduduk dalam pasar kerja yang berkaitan erat dengan aspek sosial ekonomi.