Tujuan Penyusunan APBN dan APBD Landasan Hukum APBN dan APBD

Ekonomi SMAMA XI 74 c. Anggaran Defisit Anggaran defisit adalah anggaran yang jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah pengeluarannya. penerimaan pengeluaran Di bawah ini disajikan gambar tiga kemungkinan bentuk anggaran. Tiga Kemungkinan Bentuk Anggaran

6. Faktor-Faktor Penentu Besarnya APBD

APBD setiap daerah di Indonesia besarnya tidak sama, hal ini tergantung dari sumber daya alam dan tingkat aktivitas ekonomi yang ada pada daerah tersebut, misalnya suatu daerah sumber alamnya melimpah, tanahnya sangat subur sehingga pertaniannya berkembang baik, akan tetapi ada daerah yang langka sumber alamnya, tanahnya tandus dan kering sehingga pertanian kurang bisa berkembang. Di samping itu ada daerah yang perekonomiannya maju, sehingga banyak investasi ditanam di daerah tersebut, tetapi ada daerah yang perekono- miannya kecil, dan investasi tidak banyak. Kondisi tiap-tiap daerah yang berbeda itu memengaruhi tingkat pendapatan masyarakatnya, yang berakibat pada penerimaan pemerintah daerah dari sektor pajak dan retribusi. Secara menyeluruh potensi keuangan daerah, ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut.

a. Pertumbuhan Penduduk

Dalam hal-hal tertentu, besarnya penduduk dapat memengaruhi tingkat pendapatan pemerintah. Sebab, jika jumlah penduduk meningkat, maka objek pajak yang dapat ditarik juga meningkat. pengeluaran anggaran berimbang anggaran defisit pajak anggaran surplus GT pengeluaran pemerintah pendapatan 75 Ekonomi SMAMA XI

b. Sumber Pendapatan Baru

Sumber Pendapatan Baru adalah adanya tambahan usaha bisnis dari masyarakat. Dengan adanya penambahan investasi yang dilakukan oleh masyarakat, akan dapat meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi oleh pemerintah. Agar pemerintah memperoleh pajak pendapatan tinggi, pendapatan masyarakat juga harus tinggi. Agar pendapatan tinggi, masyarakat harus mempunyai semangat produktivitas yang tinggi. Nah, bagaimana cara menumbuhkan semangat produktivitas tersebut? Diskusikan dalam kelompok belajar kalian, dan hasilnya dikumpulkan kepada guru kalian

c. Kondisi Awal Suatu Daerah

Struktur sosial dan ekonomi suatu masyarakat menentukan tinggi rendahnya tuntutan akan adanya pelayanan publik public services dalam kuantitas dan kualitas tertentu. Pada masyarakat agraris tuntutan akan tersedianya fasilitas pelayanan publik dalam kualitas dan kuantitasnya akan lebih rendah daripada masyarakat yang berbasis pada industri. Dengan kemampuan membayar pungutan dari masyarakat industriperkotaan akan lebih tinggi daripada masyarakat agraris. Kondisi awal suatu daerah sangat menentukan potensi sumber penerimaan daerah. Kondisi awal ini mencakup: 1 Struktur sosial, politik, dan institusional serta berbagai kelompok masyarakat; 2 Komposisi industri yang ada di daerah tersebut; 3 Tingkat ketimpangan dalam distribusi pendapatan; dan 4 Kemampuan administratif, kejujuran, dan integritas dari instansi perpajakan pemerintah. Untuk melihat kondisi awal suatu daerah, dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian atau kontribusi sektor industri pada Produk Domestik Regional Bruto PDRB daerah tersebut. Semakin tinggi kontribusi sektor industri pada Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB suatu daerah, berarti semakin tinggi potensi penerimaan daerahnya. Semangat Produktivitas