Ekonomi SMAMA XI
80
Fraksi Keadilan juga mempertanya- kan mengenai penambahan bantuan
keuangan kepada organisasi Profesi kemasyarakatan dan KPU yang cukup
besar yaitu Rp 7 miliar.
Menanggapi tanggapan-tanggapan fraksi itu Walikota Bogor H. Diani Budiarto
mengatakan, peningkatan pendapatan daerah dalam perubahan APBD Kota
Bogor tahun 2006 pada prinsipnya akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
memperkuat pendanaan kegiatan- kegiatan yang bertujuan mendukung
kelancaran jalannya program 4 prioritas yakni pembenahan transportasi,
kebersihan, PKL Pedagang Kaki Lima dan pengentasan kemiskinan. Hal ini
sejalan dengan rentra Kota Bogor 2004- 2009 dan tetap mengacu kepada Arah
Kebijakan Umum APBD Kota Bogor tahun 2006.
“Kami sependapat dengan tangga- pan fraksi tentang perlunya ditingkatkan
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, sehingga dalam perubahan APBD
Kota Bogor tahun 2006 dianggarkan biaya sebesar Rp 750 juta untuk mendukung
program pelayanan rujukan bagi keluarga miskin.
Merespon Pesan
Bacalah berita dengan judul ANGGARAN PELAYANAN KESEHATAN MAKIN DITINGKATKAN. Analisislah apakah anggaran pelayanan
kesehatan memang perlu ditingkatkan?
Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
Diharapkan dengan tambahan dana program pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin bisa berjalan lancar dan manfaatnya bisa dirasakan oleh
mereka yang sangat membutuhkan.
Tentang penggunaan biaya gaji dan tunjangan pegawai tetap di Sekretariat
Daerah, Walikota menjelaskan, memang perlu dilakukan berdasarkan biaya gaji
dan tunjangan pegawai tetap yang sudah direalisasikan.
Mengenai besaran bantuan keuang- an bagi organisasi profesi kemasyara-
katan, kata Diani, memang dibutuhkan untuk mendukung dinamika aktivitas
organisasi kemasyarakatan yang cen- derung terus berkembang. Sedangkan
bantuan untuk KPU pada perubahan APBD kali ini tidak mendapatkan penam-
bahan anggaran.YAN
Sumber: http:www.kotabogor.go.id
berita.php?isi=743page=1cgiaction= configdefaultvo=2submenu=02
81
Ekonomi SMAMA XI
C. Kebijakan Fiskal
Pemerintah dapat melakukan campur tangan ekonomi melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal juga sering disebut
pendapatan nasional sisi pengeluaran, pasar barang, sektor riil, sektor Keynesia. Kebijakan fiskal tersebut pelaksanaannya
mengacu pada faktor-faktor yang memengaruhi besarnya pendapatan nasional yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, ekspor, dan impor. Pengeluaran pemerintah tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak, maka
pajak dan subsidi juga merupakan elemen kebijakan fiskal.
Pembahasan kebijakan fiskal kali ini tidak secara keseluruhan, tetapi hanya mengenai pajak dan subsidi,
pengeluaran pemerintah, ekspor, dan impor.
1. Pajak dan Subsidi
Pajak dilambangkan T merupakan pungutan yang di- lakukan oleh pemerintah kepada rakyat tanpa kontra prestasi
secara langsung. Sebaliknya, subsidi dilambangkan F merupakan pemberian pemerintah kepada rakyat. Oleh
karena itu, boleh dikatakan bahwa subsidi merupakan pajak yang negatif. Berangkat dari konsep inilah pembahasan tentang
pajak dan subsidi biasanya dijadikan satu. Pajak dan subsidi dapat memengaruhi pendapatan nasional melalui pengu-
ranganpenambahan pendapatan masyarakat yang siap digunakan untuk konsumsi. Pajak mengurangi daya beli
sedangkan subsidi menambah daya beli masyarakat.
Di lain pihak, pajak sebagai sumber pendapatan pemerintah. Oleh karena itu, besar kecilnya pajak maupun
subsidi berpengaruh terhadap besar pendapatan pemerintah, dan pada selanjutnya memengaruhi pengeluaran pemerintah
Government expenditure, disingkat G.
a. Pajak
Pemungutan pajak dapat menurunkan pendapatan nasional. Pajak dapat mengurangi daya beli konsumen
sehingga pasar produk menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah menurunnya keuntungan produsen sehingga produsen
akan mengurangi produksinya. Di lain pihak, pajak yang dibebankan kepada para pengusaha berdampak pada naiknya
biaya produksi sehingga harga jual produknya juga harus dinaikkan. Hal ini akhirnya juga berdampak terhadap lesunya
Ekonomi SMAMA XI
82
Berpikir Kritis
perekonomian. Dilihat dari sisi ini, pajak dapat menurunkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pajak dapat menurunkan pendapatan nasional. Mengapa pemerintah tetap saja melakukan pungutan pajak?
Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
Di dalam teori ekonomi makro, pola pemungutan pajak ada tiga macam yaitu:
1 bahwa besar-kecilnya pajak dipengaruhi oleh pendapatan, T
= tY, misal besarnya pajak 10, dari pendapatan, ditulis T
= 0,1Y; 2 pajak yang tidak dikaitkan dengan pendapatan, besarnya
tetap, T = To, misal pajak sebesar Rp 5.000,00 per orang, ditulis T = 5000;
3 pajak yang unsurnya ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat variabel dipengaruhi pendapatan, persamaan
fungsi pajaknya T = To + tY, misal T = 5000 + 0,1Y.
1 Tarif Pajak
Dalam contoh di atas, t = 10. Untuk pendapatan berapapun, pajaknya 10 dari pendapatannya. Apakah
besarnya t selalu konstans? Ada tiga macam kemungkinan besarnya t, yaitu:
μ
jika t meningkat dengan semakin meningkatnya tingkat kelompok pendapatan, maka sistem pajaknya disebut
Pajak Progresif,
μ
jika t konstan untuk setiap tingkat kelompok pendapatan, maka sistem pajaknya disebut Pajak Proporsional,
μ
jika t menurun dengan semakin meningkatnya tingkat kelompok pendapatan, maka sistem pajaknya disebut
Pajak Regresif.
2 Pajak dan Perekonomian
Perekonomian dapat dipengaruhi oleh pajak yang dipungut pemerintah. Konsumsi masyarakat dipengaruhi
pajak melalui penurunan daya konsumen. Perhatikan contoh berikut ini
83
Ekonomi SMAMA XI
Sebelum ada pajak, C = f Y, tetapi setelah ada pajak berubah menjadi C = fYd di mana:
C = konsumsi
Yd = Y – T atau Yd adalah penghasilan bersih yang siap
dibelanjakan, disebut disposable income.
+
- Tanpa Pajak
Dengan Pajak
Contoh
Sebelum ada pajak, fungsi konsumsi, C = 500 + 0,75Y Setelah ada pajak T = 100, maka fungsi konsumsinya berubah menjadi,
C = 500 + 0,75Y–100.
C = 500 + 0,75Y – 75.
C = 425 + 0,75Y.
3 Automatic Stabilizer
Pajak yang mengandung persentase pendapatan sebagai Automatic Stabilizer
fluktuasi pendapatan nasional. Pajak yang mengandung persentase bermakna sebagai berikut.
a jika pendapatan naik maka jumlah nominal pajak yang
dikenakan kepada masyarakat juga naik. Oleh karena itu, pajak tersebut dapat mengerem laju peningkatan
pendapatan nasional,
b jika pendapatan turun maka jumlah nominal pajak yang
dikenakan kepada masyarakat juga turun. Oleh karena itu, pajak tersebut tidak mempercepat turunnya
pendapatan nasional karena pajaknya dikurangi.
Penjelasan di atas dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini.
_______ = fluktuasi pendapatan tanpa pajak persentase
————— = fluktuasi pendapatan dengan pajak persentase
Ekonomi SMAMA XI
84 b.
Subsidi F
Tahukah kalian, apakah subsidi itu? Subsidi biasanya dilambangkan F adalah pemberian tunjangan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah. Pemberian subsidi tersebut dapat berbentuk:
μ
sumbangan kepada veteran dan pensiunan,
μ
bantuan bencana alam,
μ
bantuan kepada para penganggur dan penduduk miskin, misal Bantuan Langsung Tunai untuk kompensasi
kenaikan harga BBM,
μ
bantuan kepada anak-anak di panti asuhan,
μ
subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan,
μ
bea siswa yang diberikan oleh pemerintah kepada anak kurang mampu maupun anak berprestasi.
Subsidi merupakan pajak negatif, karena pemerintah bukannya menarik uang dari masyarakat melainkan justru
memberikan uang kepada masyarakat. Subsidi tersebut meningkatkan daya beli konsumen sehingga dapat
meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, dan dampaknya adalah meningkatnya pendapatan nasional.
Subsidi memengaruhi perekonomian melalui konsumsi sebagai berikut.
Sumber :
Tempo
Gambar 2.2 Salah satu cara pemerintah untuk membantu masyarakat dalam peningkatan daya beli adalah dengan menerapkan subsidi terhadap barang
kebutuhan pokok
85
Ekonomi SMAMA XI
Kecakapan Akademik
Sebelum ada subsidi , C = f Y, tetapi setelah ada subsidi berubah menjadi C = f Yd di mana:
C = konsumsi
Yd = Y + F atau Yd adalah penghasilan bersih yang siap
dibelanjakan, disebut disposable income.
Sebelum ada subsidi, fungsi konsumsi, C = 500 + 0,75Y Setelah ada subsidi F = 100, maka fungsi konsumsinya berubah menjadi,
C = 500 + 0,75Y+100.
C = 500 + 0,75Y + 75.
C = 575 + 0,75Y.
Mengapa pajak dapat menurunkan pendapatan nasional? Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
Contoh
2. Sektor Pemerintah
Pemerintah dapat melakukan campur tangan perekonomian melalui pengeluaran pemerintahnya biasanya
dilambangkan G. Pengeluaran pemerintah tersebut bersumber antara lain dari penerimaan pajak dan subsidi.
Pengeluaran pemerintah tersebut digunakan untuk pembelian barang dan jasa oleh pemerintah, baik berupa pengeluaran
rutin maupun pengeluaran pembangunan.
Besarnya pengeluaran pemerintah tidak dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional, tetapi besarnya pengeluaran
pemerintah dapat berpengaruh terhadap pendapatan nasional periode berikutnya. Pengeluaran pemerintah yang diterima
oleh masyarakat dapat meningkatkan daya beli konsumen; sedangkan pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk
membeli barang diterima oleh produsen. Produsen tersebut dapat memperoleh keuntungan dan selanjutnya dapat
digunakan untuk ekspansi perusahaannya. Akibatnya, aktivitas perekonomian menjadi meningkat.
Ekonomi SMAMA XI
86
Naiknya pengeluaran pemerintah dapat meningkatkan pendapatan nasional. Mengapa demikian?
Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
3. Ekspor dan Impor
Ekspor biasanya dilambangkan X dan impor biasanya dilambangkan M merupakan sektor luar negeri yang turut
berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri. Besarnya ekspor ditentukan
oleh pembeli di luar negeri sehingga pelaku dalam negeri tidak dapat menentukan besarnya ekspor.
Naiknya ekspor dapat meningkatkan pendapatan nasional karena dapat meningkatkan kegiatan perekonomian dalam
negeri. Jika ekspor naik, maka faktor–faktor produksi dapat diberdayakan, lapangan kerja dapat bertambah luas, dan
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan nasional.
Impor adalah pembelian barang dari luar negeri. Oleh karena itu pada umumnya impor ini untuk konsumsi, maka
besarnya impor tergantung pada pendapatan nasional. Adapun rumus dasarnya adalah
M = fY = Mo + mY
di mana: M
= pengeluaran impor Mo
= otonomi impor mY
= impor induced m
= MPM = Marginal Propensity to Import, besarnya = Naiknya impor dapat menurunkan pendapatan nasional.
Mengapa? Dengan adanya impor menyebabkan produsen dalam negeri menurun pasarnya, dan dengan impor tersebut
berarti ada kucuran dana ke luar negeri. Secara tidak langsung, investasi di dalam negeri dapat menurun.
Kecakapan Akademik
87
Ekonomi SMAMA XI
Berpikir Kritis
Mengapa ekspor dapat meningkatkan pendapatan nasional? Deskripsikan proses pengaruh tersebut
Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu
D. Jenis-Jenis Pengeluaran Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
Dalam melaksanakan program pembangunan, sebelum tahun anggaran berjalan berakhir, biasanya pemerintah
mengeluarkan RAPBN untuk tahun berikutnya. RAPBN tersebut lalu diusulkan kepada DPR untuk dibahas, direvisi
untuk selanjutnya disahkan menjadi Undang-undang APBN untuk tahun berikutnya depan. Dalam APBN tersebut
terdapat sisi pos anggaran penerimaan pemerintah dan sisi pos anggaran pengeluaran pemerintah. Pos anggaran
pengeluaran pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu anggaran belanja pemerintah pusat dan anggaran belanja untuk
pemerintah daerah.
Secara rinci anggaran belanja negara adalah sebagai berikut.
1. Belanja Pemerintah Pusat
a. Pengeluaran Rutin
1 Belanja pegawai:
a gaji dan pensiun,
b tunjangan beras,
c lauk pauk,
d lain-lain belanja pegawai dalam negeri,
e belanja pegawai luar negeri.
2 Belanja barang:
a belanja barang dalam negeri,
b belanja barang luar negeri.