c. Peningkatan kualitas pembelajaran siklus I dan siklus II
Tabel 4.18 Peningkatan kualitas pembelajaran No Indikator yang diamati
Perolehan skor siklus I
Perolehan skor siklus II
1 Perilaku guru dalam pembe-
lajaran di kelas 3 3
2 Kompetensi yang dimiliki
siswa sebagai dampak be- lajar
2 4 3 Iklim pembelajaran yang
tercipta selama proses KBM 2 3
4 Materi pembelajaran yang
berkualitas 4 4
5 Media pembelajaran yang
berkualitas 4 4
Total skor
15 18
Kategori baik
Sangat baik
Grafik 4.20 peningkatan kualitas pembelajaran
Kelemahan pada siklus I dan perbaikan pada siklus II dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.19 Perbedaan hasil observasi kualitas pembelajaran siklus I dan siklus II
No Indikator yang belum
maksimal Siklus I
Siklus II 1 Kompetensi
yang dimiliki siswa sebagai
dampak belajar Pemahaman
materi yang di- sampaikan
melalui CD interaktif belum
maksi-mal dikarena-kan
siswa baru pertama kali
belajar melalui CD interaktif,
siswa belum bisa menunjuk-kan
kebermanfaatan maket sengkedan
Pemahaman materi sudah
maksimal karena siswa sudah
sedikit terbiasa dengan CD
interaktif. Siswa juga sudah bisa
menunjukkan manfaat karya
teknologi sederhana
dengan mempraktekkan
cara kerja detektor banjir
No Indikator yang belum
maksimal Siklus I
Siklus II 2
Iklim pembelajaran yang tercipta selama proses
KBM Guru belum
terlihat memberikan
penghargaan terhadap hasil
karya siswa Guru
memberikan penghargaan
terhadapa hasil kerja siswa
dengan memberikan
bintang
Berdasarkan uraian data di atas jelas bahwa kualitas pembelajaran IPA dengan pendekatan STM melalui CD interaktif
meningkat. Hal ini sesuai dengan keunggulan pendekatan STM bahwa Melalui pendekatan STM dapat membuat pengajaran sains lebih
bermakna karena langsung berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari serta memberi wawasan siswa
tentang peranan sains dalam kehidupan nyata. Muslichach 2006: 81
d. Peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II
Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa sebelum siklus, siklus I dan siklus II perhatikan tabel dan grafik dibawah ini:
Tabel 4.20 Peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II
No Siklus I
Siklus II
1 Nilai
terendah 30
45 2 Nilai
tertinggi 90
100 3
Rata-rata nilai kelas 65,25
83 4
Banyak siswa yang tuntas 29
37 5
Banyak siswa yang tidak tuntas 11
3
Grafik 4.21 Peningkatan hasil belajar siklus I dan siklus II
Pada siklus I ketuntasan klasikal mencapai 72,5 29 dari 40 siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 65,25 dan pada siklus II
meningkat menjadi 92,5 37 dari 40 siswa dengan nilai rata-rata 83. Sebaran nilai pada siklus I dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi
90, sedangkan siklus II sebaran nilai berkisar dari nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 100. Peningkatan ketuntasan kalsikal sebanyak
20. Sesuai hasil belajar siswa yang telah diuraikan diatas
menunjukkan bahwa siswa telah serius dalam mengerjakan soal-soal yang di berikan. Ini membuktikan bahwa penggunaan cara evaluasi
yang kontinu dan beragam dapat mendorong siswa untuk serius dalam mengikuti pelajaran. Muslichach 2006: 83
2. Implikasi hasil penelitian