BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Kualitas Pembelajaran
a. Definisi kualitas pembelajaran
Menurut Robbins 1997: 11 bahwa kualitas dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang.
Prokopenko 2001: 18 mengemukakan kualitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran
mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Cepiriyana.
‐blogspot.com...hakikat‐kualitas‐pembelajaran.html
Sujana 2009: 40, mengemukakan bahwa kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses
belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kualitas adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu serta kepuasaan yang dirasakan.
Undang – Undang No 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.
Briggs dalam Sugandhi 2004: 10, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si
belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan.
Sanjaya 2008: 78, pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku
siswa kearah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki oleh siswa.
Dari beberapa pengertian diatas maka pembelajaran adalah interaksi peserta didik dan pendidik dalam lingkungan belajar
dengan memperhatikan potensi dari peserta didik sehingga peserta didik memperoleh perubahan tingkah laku yang positif agar
memudahkan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran adalah
tingkat keberhasilan yang dicapai atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran tertentu
sehingga peserta didik memperoleh perubahan perilaku yang positif agar memudahkannya untuk berinteraksi dengan lingkungan.
b. Aktivitas siswa
Djamarah 2008:2 menjelaskan bahwa aktivitas merupakan asas terpenting dalam belajar. Belajar adalah aktivitas
yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan sekitar. Aktivitas disini dipahami sebagai
serangkaian kegiatan jiwa, raga, psikofisik menuju perkembangan pribadi individu seutuhnya.
Menurut Sriyono dalam blognya “ aktivitas dan prestasi belajar” menyebutkan bahwa, aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.
Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,
mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan dari guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan. http:ipotes.wordpress.com-
20080524prestasi-belajar Siswa adalah organisme yang hidup. Didalam dirinya
beranekaragam kemungkinan dan potensi yang hidup dan yang sedang berkembang. Didalam dirinya terdapat prinsip aktif,
keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Dalam kemajuan metodologi dewasa ini, asas aktivitas lebih ditonjolkan melalui
suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi
dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai. Hamalik, 2001: 170
Dari uraian diatas diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas siswa adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa secara
sadar untuk menunjang ketercapaian tujuan belajar atau sebagai akibat rasa ingin tahunya yang tinggi. Aktivitas siswa yang terjadi
selama proses pembelajaran menyebabkan interaksi yang tinggi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa.
Pada penelitian ini indikator aktivitas siswa yang diamatai meliputi: 1 Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran, 2
Kemampuan siswa mengerjakan soal pretes dalam bentuk kuis dalam CD Interaktif, 3 Kemampuan siswa bekerjasama dalam
kelompok ketika membuat karya teknologi seserhana, 4 Kesediaan siswa menerima tugas dalam pembuatan karya teknologi sederhana,
5 Menyumbangkan pendapat yang ada kaitannya dengan hasil karya teknologi sederhana, 6 Memiliki rasa percaya diri.
c. Aktivitas Guru