B. Kajian Empiris
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Pendekatan STM dengan media CD Interaktif dalam
meningatkan kualitas pembelajaran IPA. Adapun hasil penelitian tersebut adalah :
Agus Dwi Priyanto, Peningkatan Prestasi belajar IPA Melalui Pembelajaran CD Interaktif Di Sekolah dasar Karanganyar 01 Tugu
Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru sekolah Dasar Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan Bahwa pembelajaran CD interaktif dapat
meningkatkan prestasi belajar, aktifitas siswa dan keterampilan guru di kelas V. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus 1 dari 57
menjadi 65, pada siklus II dari 69 menjadi 76, dan pada siklus III dari 77 menjadi 85, daya serap siswa yang melebihi batas kriteria Ketuntasan
Minimal BKKM yaitu 65, pada siklus I dari 22,5 menjadi 45, pada siklus II dari 45 menjadi 70, dan pada siklus III terjadi peningkatan dari
60 menjadi 85. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus I 70, pada siklus II 80, dan pada siklus III mencapai 93,8. Sedangkan hasil observasi
keterampilan guru diperoleh data pada siklus I sebesar 65,6; siklus II 75, dan siklus III sebesar 93,8.
Sri Umiyanti 2009, Melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Keterampilan Siswa Dalam Mengelompokkan Daur Hidup
Hewan Melalui Pendekatan STM Pada Pembelajaran IPA Pada Siswa kelas IV SD N 02 Kaligarang Keling, jepara. Penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa sebelum menggunakan pendekatan STM 6,3 dan setelah menggunakan pendekatan STM pada siklus 1 pertemuan pertama meningkat
menjadi 6,5 pada pertemuan kedua meningkat menjadi 6,7 pada siklus 2 pertemuan pertama 7,1 dan pada iklus 2 pertemuan kedua meningkat menjadi
7,2. Serta aktivitas siswa dan aktivitas guru meningkat. NURHAYATI, Judul penelitian Penerapan Pendekatan Sains Tek-
nologi Masyarakat STM Dalam Konsep Perkembangbiakan Makhluk Hidup Di Kelas VI SDN Cipetir Ii Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur.
Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan penerapan pendekatan STM pada pembelajaran
konsep perkembangbiakan pada tumbuhan dinyatakan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa pada pretes siklus I tergolong rendah yaitu 4,24, tetapi
setelah diberi tindakan, nilai rata-rata yang dicapai siswa pada postes meningkat menjadi 7,13 atau meningkat 40,5, sedangkan pada siklus II,
nilai rata-rata yang dicapai siswa pada pretes tergolong sangat rendah yaitu 2,95, tetapi setelah diberi tindakan nilai rata-rata yang dicapai siswa pada
postes meningkat sangat tinggi yaitu 8,45 atau meningkat 65,1. Terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa yang sangat baik dalam
menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dari siklus I ke siklus II. Hasil angket dan wawancara terhadap siswa menunjukkan respon yang positif dan
sebagian besar siswa menyenangi dan setuju diterapkannya pendekatan STM dalam pembelajaran, begitu pula hasil wawancara terhadap guru memberikan
respon yang positif terhadap penerapan pendekatan STM dalam pembe- lajaran. Aktivitas siswa dan guru dari siklus I ke siklus II dapat berkembang
dengan baik pada setiap tahap pembelajaran STM.
http:digilib.upi.edu- pascaavailable
diunduh 23 Januari 2011 pukul 12.25 Kartini,M.Pd, staf pengajar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Cirebon dalam mengembangkan model pembelajaran Interaktif berbasis komputer sebagai whana pendidikan siswa SLTP. Dari hasil penelitian
berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik dapat diketahui nbahwa siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep, keterampilan
berfikir kreatif dan keterampilan proses sains setelah pembelajaran. Artinya model yang dikembangkan dapat dipertimbangkan sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan berfikir kreatif dan keterampilan proses sains.
http:teknologipendidikan.net
C. Kerangka Berfikir