Analisis siklus proyek pada kegiatan reproduktif

Tingkat pendidikan anak Faktor ekonomi yang terkadang kurang untuk membiayai sekolah semua anaknya. Sumber: Hasil Penelitian 2011 Berdasarkan daftar tabel hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa suami tidak dapat mengikuti silaturahmi setiap saat karena waktunya digunakan untuk bekerja, sedangkan permasalahan yang dihadapi bagi anak laki-laki adalah sikap malasnya untuk mengikuti acara silaturahmi, sebaliknya anak laki-laki memilih untuk bermain. Berbeda dengan istri dan anak perempuan, mereka lebih rajin mengikuti acara silaturahmi yang biasanya dilakukan pada siang hari. Selain itu, permasalahan juga dihadapi oleh istri tentang kegiatan PKK yang sering dijalaninya. Para ibu, merasa keberatan untuk mengeluarkan biaya dalam rangka pembelian seragam PKK yang baru, terkadang juga harus membayar iuran wajibnya. Sedangkan pendapatan suami yang tidak terlalu banyak, membuat ibu-ibu merasa terbebani dengan hal tersebut. Tidak hanya itu saja, suami juga merasa kekurangan dalam membiayai biaya sekolah anaknya, semakin tinggi jenjang pendidikan anaknya, maka semakin tinggi pula pengeluaran ekonomi keluarga. Itulah beberapa hal yang menjadi permasalahan keluarga petani dalam melaksanakan kegiatan sosial buda dan kemasyarakatannya. 4.3 Upaya Keluarga Petani di Desa Jambu Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas dalam Mengoptimalkan Pendidikan Anak Laki-Laki dan Perempuan Sebagai manusia yang bermasyarakat, kita tentunya tahu betapa pentingnya pendidikan bagi bangsa Indonesia. Pendidikan itu sendiri tidak terbatas untuk laki-laki saja, tetapi perempuan juga memiliki presentase besar untuk ikut serta dalam bidang ini. Karena pentingnya tentang arti pendidikan, pemerintah Indonesia mencanangkan program WAJAR Wajib Belajar 9 tahun. Bagi siapa yang tidak melaksanakan program tersebut maka akan dikenai sanksi atau hukuman. Dengan adanya program wajib belajar tersebut, diharapkan para putra-putri bangsa ini dapat menjadi generasi penerus yang dapat menjadi contoh yang baik bagi warga negara Indonesia. Karena tanpa adanya pendidikan, kita tidak mungkin memiliki pengetahuan yang luas. Para orang tua tidak mungkin menginginkan anaknya mengalami putus sekolah. Tetapi sebaliknya, mereka justru ingin anak-anaknya kelak dapat mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda dengan zaman dahulu, setiap orang tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena beberapa faktor penghambat, misalnya kemiskinan. Yang sampai saat ini, faktor kemiskinan masih saja terjadi di negara Indonesia. Tapi kita masih beruntung, sekarang pemerintah mengadakan program BOS Bantuan Operasional Sekolah yang dioperasionalkan sampai 9 tahun dan