Metoda Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian.

1,5 . Pembakaran batubara sebanyak 100 tonjam akan dapat melepas gas SO 2 sebanyak antara 1 sampai 3tonjam, dan dalam satu hari dapat mencapai 72 ton. Namun demikian semakin berkembangnya teknologi desulfurisasi pada berbagai industri deposisi sulfur semakin menurun, dan diramalkan kedepan deposisi sulfur tak lagi berdampak pada lingkungan. Perkembangan pertumbuhan lalu lintaskendaraan bermotor di Republik Czech dapat menaikkan kecenderungan deposisi nitrogen dari 15,4 kg ha -1 tahun -1 pada tahun 1990 menjadi 25,7 kg ha - 1 tahun -1 pada tahun 2001. Jika kecenderungan ini berlangsung terus maka deposisi nitrogen akan mencapai 37,8 kg ha -1 tahun -1 pada tahun 2015 Hrkal et al., 2006 yang berarti nitrogen dalam hal ini nitrat memegang peran penting dalam hujan asam. Keberadaan SO 4 = dalam air sumur tidak cukup membahayakan karena ion ini cukup stabil tidak mudah beraksi secara kimia. Namun demikian dalam jumlah yang berlebihan dapat mempengaruhi rasa. Air sumur sebagai air minum harus memenuhi syarat sesuai Permenkes No . 492MENKESPERIV2010 yaitu kadar maksimum SO 4 = 250 mg L -1 Penelitian ini melibatkan data sekunder dari penelitian sebelumnya data tahun, 1999, dan 2001 yang telah dipublikasikan dan data primer pengamatan tahun 2006, 2008, dan 2009. Lokasi penelitian adalah . Penelitian ini bertujuan: 1 memantau dan mengevaluasi keberadaan nitrat dan sulfat dalam air hujan dan air sumur; 2 menentukan pola perubahan kadar nitrat dan sulfat dalam air sumur di wilayah industri; 3 menentukan persamaan yang menghubungkan antara kadar nitrat atau sulfat dalam air hujan dengan kadar nitrat atau sulfat dalam air sumur; dan 4 menetukan persamaan laju perubahan kadar nitrat dan sulfat dalam air sumur akibat hujan asam dengan studi kasus di Wilayah Industri Cibinong-Citeureup Kabupaten Bogor.

4.2. Metoda Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian.

Kabupaten Bogor meliputi Kecamatan Cibinong, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Gunung Putri, dan Kecamatan Klapanunggal dengan luas cakupan wilayah penelitian ±100 km 2 , pada posisi lintang : 106 o 50’34”–106 o 54’46” BT dan 6 o 25’20”- 6 o 31’50” LS. Alat dan Bahan Peralatan meliputi: botoljerigen sampling kapasitas 2 liter, alat penampung air hujan dari plastik, pH meter LUTRON, spektrofotometer UV-VIS Thermo Scientific, tipe Genesys 10V, neraca analitik, penangas air, dan peralatan gelas lainnya,. Bahan-bahan yang digunakan adalah: asam sulfat, kertas pH, larutan buffer pH 4, 7 dan 10, air suling, akuabides, KNO 3 pa, Na 2 SO 4 pa, brucin sulfat, H 2 SO 4 p pa. HNO 3 p. dan BaCl 2 . Cara Kerja a. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan adalah simulasi pengaruh kadar nitrat dalam air hujan terhadap kadar nitrat dalam air sumur menggunakan kolom pelindi. Air hujan buatan pada berbagai konsentrasi dialirkan ke dalam kolom, dan air lindi diamati kadar nitratnya. Kolom pelindi dibuat dari paralon ∅ 3 inchi tinggi 130cm. Kolom diisi dengan tanah dari wilayah penelitian. Pengisian kolom dengan tanah dilakukan dengan metoda undisturb: kolom dimasukkan kedalam tanah perlahan dengan dipandu alat potong tanah sehingga tanah mengisi kolom tanpa ada kerusakan struktur tanah. Kolom selanjutnya dibawa ke laboratorium dan dialiri air hujan buatan dengan kadar nitrat berturut-turut: 10; 20; dan 30 ppm dengan metoda ascending. Pada setiap air hujan buatan dengan kadar nitrat tertentu air yang keluar dari kolom air lindi disampling dan diukur kadar nitratnya pada liter ke 5, 10, 15, dan 20. Data hasil pengukuran dianalisis untuk melihat kecenderungan perubahan kadar nitrat air lindi akibat perubahan kadar nitrat air hujan buatan dan dicari kadar nitrat air lindi pada liter ke 50 rasio LS =10 demikian juga untuk setiap kadar nitrat air hujan buatan yang disimulasikan. Selanjutnya kadar nitrat air lindi pada liter ke 50 dianalisis untuk melihat kecenderungan perubahan kadar nitrat air lindi akibat perubahan kadar nitrat air hujan buatan. b. Penelitian Utama b.1. Evaluasi dan Monitoring Hujan Asam