Hasil Penelitian Utama 1. Pemantauan dan Evaluasi Keasaman Air Hujan dan Kadar Fe dan Ca

R 2 =0,97. Peningkatan kadar Ca dalam air lindi mengikuti persamaan: [Ca]al=27,019e -0,2546pH dengan R 2 = 0,94. b. Hasil Penelitian Utama b.1. Pemantauan dan Evaluasi Keasaman Air Hujan dan Kadar Fe dan Ca Dalam Air Sumur Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah yang Sering Mengalami Hujan Asam Hasil pemetaan intensitas hujan asam di wilayah penelitian sebagaimana telah diuraikan pada Bab II buku ini bahwa daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Desa Cibinong sebagian, Desa Kranggan sebagian, Desa Puspasari, Desa Gunung Putri sebagian, Desa Citeureup, Desa Karang Asem Barat sebagian, dan Karang Asem Timur. Gambar 40 memperlihatkan daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi di wilayah penelitian daerah dalam arsir warna merah. Keasaman air hujan pada desa-desa ini rata-rata berubah dari pH 4,86 pada tahun 1999 menjadi 4,40 pada tahun 2009. Gambar 40. Daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi pH5,0 di Wilayah Industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor 6.53 6.52 6.51 6.50 6.49 6.48 6.47 6.46 6.45 6.44 LS 106.82 106.83 106.84 106.85 106.86 106.87 106.88 106.89 106.90 106.91 106.92 106.93 BT 2 Km Jakarta Bogor 75 Km Selat Sunda Lokasi Penelitian Daerah Hujan asam Intensitas tinggi pH5,0 Perubahan pH air hujan menunjukkan adanya perubahan kadar polutan di udara. Semakin menurunnya pH berarti semakin tinggi kadar polutan penyebab asam. Pola perubahan penurunan pH tidak linier seperti ditunjukkan pada Gambar 24. Penurunan nilai pH atau peningkatan intensitas hujan asam ini dapat disebabkan oleh semakin meningkatnya polusi udara setempat, khususnya gas NO 2 . Pada tahun 2007 kadar NO 2 antara 24-57,62 ug m -3 DTLH Bogor, 2007 meningkat menjadi antara 36,44 – 101 ug m -3 BLH, 2009. Hasil Analisis Kadar Fe dan Ca Dalam Air Sumur Hasil pemantauan kadar Fe dan Ca air sumur pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi pH 5 disajikan pada Tabel 20 dan 21. Secara umum kadar Fe dalam air sumur memenuhi syarat menurut Permenkes No . 492MENKESPERIV2010 bahwa baku mutu Fe untuk air minum adalah 0,3 mg L -1 . Rata-rata kadar Fe fluktuatif dan dari tahun ke tahun cenderung meningkat dari 0,114 mg L -1 1999 menjadi 0,222 mg L -1 2009. Tabel 20. Data rata-rata kadar Fe air sumur pada daerah yang terus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi di Wilayah Industri Cibinong- Citeureup Bogor Lokasi sampling Kadar Fe mg L -1 1999 2001 2006 2008 I 2008 II 2009 I 2009 II Karangasem Barat 0,300 0,224 0,210 0,115 0,177 0,207 0,232 Kranggan, - 0,210 0,210 0,224 0,147 0,211 0,236 Puspanegara 1Ps. Ctrp 0,110 0,12 0,171 0,182 0,175 0,207 0,231 Puspanegara II 0,090 0,214 0,118 0,255 0,226 0,212 0,237 Jl. Raya G.Putri 0,013 0,117 0,274 0,26 0,211 0,203 0,228 Ds. G. Putri Tlj. Udik 0,141 0,021 0,193 0,202 0,105 0,164 0,181 ITC Cibinong 0,030 0,126 0,117 0,1 0,199 0,233 0,212 Rat-rata 0,114 0,147 0,185 0,191 0,177 0,205 0,222 Keterangan: Komala et al, 1999 Iryani 2001 I= Sampling bulan Juni, II =Sampling bulan Desember Rata-rata kadar Ca dalam air sumur meningkat dari 27,96 mg L -1 pada tahun 1999 menjadi 65,61mg L -1 pada tahun 2009. Baku mutu parameter CaCO 3 500 mg L -1 setara dengan 200 mg L -1 Ca. Secara umum dapat dinyatakan Kadar Ca dalam air sumur memenuhi baku mutu kualitas air minum. Meningkatnya kadar Fe dan Ca air sumur ini dikarena hujan asam terjadi terus menerus dengan intensitas semakin tinggi sehingga proses pelindian semakin meningkat. Tabel 21. Data rata-rata kadar Ca air sumur pada daerah yang terus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi di Wilayah Industri Cibinong- Citeureup Kabupaten Bogor Lokasi sampling Kadar Ca mg L -1 1999 2001 2006 2008 I 2008 II 2009 I 2009 II Karangasem Barat 26,89 39,3 78,33 57,38 29,44 - 60,35 Kranggan, 15,85 30,2 71,94 53,03 60,48 43,08 30,91 Puspanegara 1 Ps.Ctrp 20,7 28,2 26,95 71,29 74,48 - 80,96 Puspanegara II 36,4 65,34 86,59 47,38 67,84 - 82,43 Jl. Raya G.Putri 29,1 88,76 37,5 46,07 53,76 33,6 100,1 Ds. G. Putri Tl. Udik 48,2 49 60,51 47,81 51,2 47,04 63,3 ITC Cibinong 18,6 28,3 17,32 34,77 61,44 42,04 41,22 Rata-rata 27,96 47,01 54,16 51,10 56,95 41,44 65,61 Keterangan: - tidak disamplingmissing data I = sampling bulan Juni, II = sampling bulan Desember. Komala et al, 1999 Iryani, 2001 Tabel 22. Data rata-rata kadar Fe air sumur pada daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi di Wilayah Industri Cibinong-Citeureup Bogor Lokasi sampling Konsentrasi Fe mg L -1 1999 2001 2006 2008 I 2008 II 2009 I 2009 II Blk PT Camping G.Putri - - - - - 0,156 0,183 Griya Bukit Jaya, G.Putri - - - 0,168 0,128 0,209 0,234 Babakan Sentul - - - 0,113 - 0,213 0,238 Babakan tarikolot - - - - - 0,202 0,227 Narogong Km 28 - - 0,111 0,160 0,173 0,201 0,226 Nambo - - - 0,143 0,083 0,233 0,240 Cimpaeun, Cilangkap - - - 0,221 0,173 0,201 0,226 Cikaret Cibinong - - 0,112 0,138 0,083 0,213 0,238 Rata-rata - - 0,112 0,157 0,128 0,204 0,227 Keterangan: I= Sampling bulan Juni, II =Sampling bulan Desember Pada daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi kadar Fe dalam air sumur nampak tidak berbeda dengan kadar Fe air sumur pada daerah yang terus-menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi. Kadar Fe rata-rata meningkat dari 0,112 mg L -1 menjadi 0,227 mg L -1 pada tahun 2009 Tabel 22. Rata-rata pH air sumur pada daerah ini adalah 5,08 pada tahun 2009 yaitu bersifat asam yang kemungkinan berperan dalam melarutkan Fe dalam tanah di sekitar sumur. Tabel 23 memperlihatkan data rata-rata kadar Ca air sumur pada daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi. Nampak bahwa rata-rata kadar Ca relatife lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kadar Ca air sumur pada daerah yang terus-menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi. Hal ini nampak kontradiksi dengan intensitas hujan asam sebagai penyebab kelarutan logam. Namun demikian sebenarnya terdapat dua daerah sumur yang disampling yang memiliki jenis tanah berbeda yang menyebabkan kadar Ca sangat tinggi. Daerah yang dimaksud adalah Babakan Tarikolot dan Narogong. Kedua daerah ini merupakan daerah yang tanahnya berkapur Lampiran 2, dan berdekatan dengan penambangan kapur. Tabel 23. Data rata-rata kadar Ca air sumur pada daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi di Wilayah Industri Cibinong-Citeureup Kabupaten Bogor Lokasi sampling Konsentrasi Ca mg L -1 1999 2001 2006 2008 I 2008 II 2009I 2009II Griya Bukit Jaya - - 28,00 40,94 - 26,88 23,55 Babakan Sentul - - 16,69 31,30 - - 44,16 Babakan tarikolot - - 78,24 40,86 - 189,84 126,59 Narogong Km 28 - - 86,59 34,77 61,44 - 138,37 Nambo - - 59,46 35,64 57,60 45,36 63,30 Cimpaeun, Cilangkap - - 26,98 48,68 74,24 50,04 42,69 Cikaret Cibinong - - 74,07 46,07 60,16 63,84 45,63 Rata-rata - - 52,86 39,75 63,36 75,19 69,18 Keterangan: I= Sampling bulan Juni, II =Sampling bulan Desember

b.2. Pola Perubahan Keasaman Air Hujan dan Kadar Fe dan Ca Dalam Air Sumur