Simpulan DISTRIBUSI SPASIAL HUJAN ASAM DI WILAYAH INDUSTRI CIBINONG-CITEUREUP BOGOR

Tabel 5. Data rata-rata pH air Hujan di Wilayah Penelitia yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi Lokasi sampling 1999 2001 1 2006 2 2008 3 2009 4 5 Tlajung Udik 5,39 5,95 5,55 5,42 5,68 Wanaherang 4,94 4,16 5,66 5,2 5,85 Cibinong 5,09 4,51 5,05 5,35 5,65 Cirimekar - - 4,95 - 6,35 Jl. Baru Sentul - - 5,02 5,28 5,66 Tajur Ctrp - - 4,95 - 5,64 GBJ - - 5,06 5,63 5,9 Narongong - - 5,63 4,72 8,3 Simpang Pemda - - 4,04 5,51 - Rata-rata [H+] 7,89E-06 3,3736E-05 4,64E-06 4,8594E-06 1,91E-06 Rata-rata pH 5,10 4,47 5,33 5,31 5,72 Gambar 25. Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah yg jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

2.4. Simpulan

Wilayah industri Cibinong-Citeureup Kabupaten Bogor menurut klasifikasi Schmith-Ferguson memiliki zona iklim C dengan rasio bulan keringbulan basah Q 33. Wilayah ini secara umum telah mengalami hujan asam dengan intensitas tidak sama, sebagian daerah mengalami hujan asam terus-menerus dengan intensitas tinggi pH5,0 dan sebagian lagi jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi. Daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu Desa Cibinong sebagian, Desa Kranggan sebagian, Desa Puspasari, Desa Gunung Putri sebagian, Desa Citeureup, Desa Karanga Asem Barat sebagian, dan Karang Batas pH hujan asam pH =5,6 Batas pH hujan asam intensitas tinggi pH 5,0 Asem Timur. Luas daerah hujan asam tinggi mencapai ±1800 ha. Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi: Desa Sentul, Klapanunggal Narogong, Wanaherang, Tajur, Cibinong bagian barat, dan Desa Cilangkap Kabupaten Bogor. Pada daerah yang terus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi keasaman air hujan cenderung meningkat pH menurun. Pada daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi pH air hujan cenderung mendekati normal air hujan alami.

III. HUJAN ASAM DAN LAJU PENGASAMAN AIR SUMUR

DI WILAYAH INDUSTRI

3.1. Pendahuluan

Wilayah Cibinong-Citeureup Bogor merupakan wilayah industri yang padat transportasi. Jumlah industri manufaktur besar-sedang mencapai 423 dengan dua industri semen dan 45 industri tambanggalian, total jumlah usaha mencapai 3.598 perusahaan, dan memperkerjakan sebanyak 149.698 tenaga kerja. Kepadatan penduduk di empat kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Putri, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Klapanunggal masing-masing mencapai 5.345; 2.594; 5.828; dan 786 jiwa km -2 , atau rata-rata 3.638 jiwa km -2 Kebutuhan air domestik sebuah rumah tangga dapat mencapai 60 liter per hari per orang. Air sumur jika digunakan sebagai sumber air minum harus memenuhi kualitas air minum sesuai Permenkes No . 492MENKESPERIV2010. Tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu parameter fisik, kimia, dan parameter biologi. Secara fisik, air bersih adalah jernih, tidak berbau, dan tidak berasa, suhu normal dibawah suhu udara ambien. Secara kimia kandungan konstituen kimia air minum harus dibawah nilai baku mutu yang telah ditetapkan, khusus untuk keasaman pH berada pada kisaran antara 6,5-8,5. . Berdasarkan data PDAM Kabupaten Bogor di empat kecamatan tersebut terdapat 23.334 rumah tangga pelanggan air minum dari 195.121 rumah tangga. Jumlah keluarga yang berlangganan air PDAM hanya mencapai 11,96 , dan sebanyak 88,04 penduduk mengkonsumsi air tanahair sumur, mata air, dan air sungai, yang menggunakan air sumur mencapai 75,63 BPS Kabupaten Bogor, 2010. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga mengandalkan air tanahair sumur sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk kebutuhan air minum. Keasaman air sumur dapat dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya adalah tanah, dan kualitas input air yang merembes ke dalam tanah. Input air sumur terbesar adalah air hujan. Kualitas air hujan yang jatuh disekitar sumur mempengaruhi kualitas air sumur. Secara umum kualitas suatu perairan dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan biokimia dalam air maupun diluar sistem air akibat