Sentrifugasi dilakukan dengan kecepatan minimum 3500 rpm selama 5 menit pada suhu 10
o
C. Analisis kuantitatif fikosianin berdasarkan metode Lorenz 1998. Kadar
fikosianin dihitung dengan mengukur absorbansi fikosianin pada panjang gelombang 620 nm, dengan buffer fosfat sebagai blanko. Persentase fikosianin
dalam bahan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
3.3.4 Pengeringan fikosianin
Fikosianin dikeringan menggunakan dua metode berbeda, yaitu pengeringan menggunakan suhu tinggi dan suhu rendah. Pengeringan dengan
suhu tinggi dilakukan menggunakan spray dryer, sedangakan pengeringan dengan suhu rendah dilakukan menggunakan freeze dryer. Alat spray dryer yang
digunakan untuk pengeringan fikosianin adalah Büchi 190 Mini Spray Dryer. Prinsip pengeringan menggunakan spray dryer penyemprotan larutan contoh
dalam bentuk partikel kecil droplet melewati media pengering bersuhu tinggi Dubey et al. 2009.
Pengeringan dengan suhu rendah menggunakan freeze dryer dengan suhu pengeringan kurang dari -18
o
C. Prosedur pengeringan dengan freeze dryer dilakukan dengan menyiapkan larutan fikosianin dan dimasukkan kedalam tabung
khusus yang disediakan. Fikosianin dalam tabung dimasukkan kedalam freezer hingga larutan membeku. Kemudian tabung berisi larutan fikosianin membeku
dipasangkan pada alat freeze dryer yang sudah dihidupkan. Selanjutnya, keran pengatur tekanan dibuka agar uap air yang tersublim dapat berpindah dari bahan.
Proses ini berlangsung hingga bahan benar-benar kering.
3.3.5 Amobilisasi fikosianin menggunakan kitosan
Prosedur amobilisasi fikosianin dilakukan dengan mencampurkan pigmen fikosianin cair dari hasil ekstraksi dengan kristal kitosan yang telah dilarutkan
dalam asam asetat 2. Kitosan yang mempunyai kemampuan absorpsi akan mengikat fikosianin sehingga membentuk matriks ketika dikeringkan. Campuran
larutan fikosianin dengan larutan kitosan adalah 1:1, 1:2, dan 2:1. Campuran ini
17
dikeringkan dengan menggunakan spray dryer Diagram alir prosedur amobilisasi fikosianin dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Prosedur amobilisasi pigmen fikosianin menggunakan kitosan Efektivitas metode amobilisasi ini dievaluasi dengan menguji kemampuan
larut kembali fikosianin amobil dan tingkat stabilitasnya terhadap perlakuan pemanasan pasteurisasi. Kemampuan larut fikosianin amobil diuji dengan cara
melarutkan fikosianin amobil pada akuades selama 3-5 menit, kemudian jumlah fikosianin yang terlarut diukur rapat optisnya menggunakan spektrofotometer.
Nilai rapat optis yang diperoleh digunakan untuk menduga tingkat kelarutan fikosianin amobil yang diuji. Nilai rapat optis paling besar menunjukkan kelarutan
fikosianin yang paling tinggi. Tingkat stabilitas fikosianin amobil diuji pada suhu pasteurisasi.
Pengujiannya dilakukan dengan meletakkan fikosianin amobil pada tabung reaksi dan dimasukkan ke dalam waterbath yang telah diseting suhu pasteurisasi selama
15 detik. Stabilitas fikosianin amobil diamati dengan melarutkan fikosianin Larutan fikosianin
Kristal Kitosan
Pelarutan dalam Asetat 2 Larutan Kitosan
Pencampuran Fikosianin dan Kitosan
1:1, 1:2. 2:1
Campuran fikosianin dan kitosan
Pengeringan menggunakan Spray Drier
Biopigmen Amobil
amobil yang telah dipanaskan kemudian diukur rapat optis fikosianinnya. Tingkat stabilitas fikosianin amobil diduga berdasarkan nilai rapat optis yang terukur.
3.3.6 Pengujian aktivitas antioksidan metode feritiosianat FTC Kikuzaki
Nakatani 1993
Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode feritiosianat. Prosedur pengujian meliputi penyiapan contoh bahan fikosianin kering dari pengeringan
dengan spray dryer dan freeze dryer. Contoh fikosianin kering ditimbang sebanyak 4 mg lalu dilarutkan dalam 2 mL buffer fosfat 0,1 M pH 7,0.
Selanjuntnya campuran ditambahkan 1 mL aquades dan 2 mL asam linoleat 50 mM dalam etanol 99,5 Lampiran 2. Campuran reaksi tersebut
kemudian diinkubasi selama 10 hari pada suhu 37 °C. Campuran reaksi diambil setiap hari sebanyak 50 µL dan ditambahkan 6 mL etanol 75, 50 µL amonium
tiosianat 30 dan 50 µL FeCl
2
20 mM dalam HCl 3,5. Hasil campuran tersebut diukur nilai absorbansinya pada panjang gelombang 500 nm. Diagram
alir metode pengujian aktivitas antioksidan menggunakan FTC ditampilkan pada Gambar 5.
Data yang diperoleh selanjutnya dihitung daya penghambatannya terhadap oksidasi asam linoleat dengan cara menghitung selisih antara absorbansi
sampel dengan absorbansi linoleat kemudian dibagi dengan nilai absorbansi asam linoleat.
Fikosianin kering Contoh fikosianin ditimbang sebanyak 4 mg
Pelarutan contoh dalam 2 ml buffer fosfat 0.1 M pH 7.0 Penambahan 1 mL akuades dan 2 mL
asam linoleat 50 mM dalam etanol 99.5
19
Gambar 5 Diagram alir pengujian aktivitas antioksidan fikosianin
3.3.7 Analisis kadar protein AOAC 1995