Spray drying Karakteristik pigmen fikosianin dari Spirulina fusiformis yang dikeringkan dan diamobilisasi

Metode pengeringan Freeze drying mempunyai keunggulan dalam mempertahankan kualitas produk yang dikeringkan. Freeze drying dilakukan pada suhu rendah, sehingga dapat menjaga flavor, warna, dan penampakan, serta meminimalisasi kerusakan akibat panas untuk nutrien yang sensitif terhadap suhu tinggi. Namun, secara ekonomis metode ini hanya dapat diaplikasikan pada produk yang bernilai tinggi, karena pengeringan dengan freeze drying membutuhkan biaya yang mahal Berk 2009.

2.6 Spray drying

Spray drying adalah pengeringan bahan dengan menggunakan suhu tinggi. Prinsip pengeringan dengan metode spray drying adalah dengan menyemprotkan bahan dalam bentuk droplet ke dalam suatu media pengering yang panas. Air dalam bentuk droplet akan menguap meninggalkan bahan kering Dubey et al. 2009. Proses spray drying terdiri dari empat tahap, yaitu atomisasi bahan melalui penyemprot, kontak droplet dengan udara pengering, evaporasi uap air, dan pemisahan produk dari udara kering Ernawati 2010. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengeringan bahan pangan dengan spray dryer antara lain suhu pengeringan Suhu inletoutlet, laju aliran bahan, dan tekanan udara pengering Masters 1979. Proses yang terjadi secara umum dalam spray dryer meliputi atomisasi atau penyemprotan bahan melalui penyemprot atomizer, kontak antara bahan dengan udara pengering, evaporasi dan pemisahan partikel kering dan udara Masters 1979. Fungsi utama atomizer adalah untuk menghasilkan droplet yang berukuran kecil, sehingga luas permukaan menjadi lebih besar yang mengakibatkan proses penguapan akan lebih cepat. Atomizer juga bertindak sebagai alat pengatur kecepatan aliran produk pada proses pengeringan. Atomizer mendistribusikan cairan pada aliran udara dan menghasilkan droplet dengan ukuran tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Ukuran droplet berkolerasi positif dengan kecepatan aliran bahan dan mempunyai korelasi negatif dengan kecepatan putaran atomizer Heldman Singh 1981. Evaporasi terjadi karena adanya kontak atara droplet dengan udara pengering, sehingga terjadi transfer panas dari udara pengering ke droplet dan air yang terdapat dalam droplet akan menguap. Evaporasi terjadi pada masing-masing droplet yang bersinggungan dengan udara pengering. Kecepatan evaporasi dipengaruhi oleh komposisi bahan, terutama kandungan total padatan, semakin tinggi total padatan bahan, maka proses evaporasi akan berlangsung lebih cepat Heldman Singh 1981. Suhu pengeringan tergantung dari produk yang dikeringkan. suhu pengeringan dapat mempengaruhi mikrokapsul. Suhu inlet yang tinggi digunakan untuk meningkatkan aliran penguapan dari membran semipermeabel pada permukaan droplet. Rentang suhu inlet yang umumnya aman digunakan dan menghasilkan retensi yang baik adalah 160-210 o C Reinnecius et al. 1988 Kelebihan metode spray drying Desorby et al. 1997 Quinn 1965 diantaranya adalah: 1. Produk akan menjadi kering tanpa bersentuhan dengan permukaan logam panas. 2. Suhu produk rendah meskipun suhu udara pengering yang digunakan cukup tinggi. 3. Penguapan air terjadi pada permukaan yang sangat luas sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan hanya beberapa detik saja. 4. Produk akhir yang dihasilkan berbentuk bubuk yang stabil sehingga memudahkan dalam penanganan dan transportasi. 5. Biaya produksi lebih murah bila dibandingkan dengan metode freeze drying Kekurangan metode spray drying Desoby et al. 1997 diantaranya adalah: komponen volatile bertitik didih rendah dapat hilang selama proses. Material inti terdapat pada permukaan mikrokapsul sehingga dapat meningkatkan oksidasi dan kemungkinan perubahan perisa dari produk enkapsulasi.

2.7 Amobilisasi