3.3.1 Pengolahan Data Citra
Analisis Backscatter
Analisis backscatter dalam penelitian ini dilakukan terhadap polarisasi HH dan HV. Nilai backscatter dapat diperoleh dengan rumus kalibrasi berikut :
NRCSdB = 10log10DN
2
+ CF Shimada et al 2009 Keterangan :
NRCS = Normalized Radar Cross Section DN = Digital Number
CF = Calibration Factor, yaitu -83 untuk HH dan HV
Filtering Image
Proses filtering image dilakukan dengan menggunakan bantuan software ERDAS IMAGINE 9.1 dengan menu Radar Radar Interpreter
– Speckle Supression. Filtering image ini dilakukan pada citra-citra hasil model terbaik yang telah
dibuat. Setiap citra model dilakukan filtering dengan kernel 3x3, 5x5, dan 7x7.
3.3.2 Pengambilan Data Lapangan
Penentuan plot contoh di lapangan didasarkan pada keterwakilan masing- masing kelas umur yang tersedia di lapangan. Kelas umur dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok yaitu : a.
Kelompok umur muda Untuk tegakan dengan kelas umur I sampai III. Pengambilan data dilakukan
dengan membuat plot lingkaran seluas 0,02 Ha D 7,29 m. b.
Kelompok umur sedang Untuk tegakan dengan kelas umur IV sampai VI. Pengambilan data
dilakukan dengan membuat plot lingkaran seluas 0,04 Ha D 11,28 m. c.
Kelompok umur tua Untuk tegakan kelas umur VII up, pengambilan data dilakukan dengan
membuat plot lingkaran seluas 0,1 Ha D 17,28 m.
3.3.3 Pengolahan Data Lapangan
Pengolahan data lapangan dilakukan untuk menduga biomassa atas permukaan plot-plot yang telah diukur. Pendugaan biomassa atas permukaan
dilakukan dengan menggunakan alometrik yang telah tersedia dan menggunakan koefisien BEF.
Alometrik yang digunakan dalam pendugaan biomassa atas permukaan pada penelitian ini adalah :
BAP = 0.0292X
2,802
Heriansyah 2005 Keterangan :
BAP = Biomassa Atas Permukaan X
= Diameter cm Pendugaan biomassa atas permukaan menggunakan Biomass Expansion Factor
BEF dilakukan dengan menggunakan rumus : BAP = VBEF
Keterangan : BAP = Biomassa Atas Permukaan
V = Volume Tegakan berdasarkan Tabel Volume Lokal
V = 0.00003179977D
2,72647
untuk wilayah Bagian Hutan Majenang V = 0.000006910128D
3,21001999
untuk wilayah Bagian Hutan Dayeuh Luhur V = 0.00003922364D
2,687763
untuk wilayah Bagian Hutan Lumbir KPH Banyumas Barat 1995
BEF = Biomass Expansion Factor dengan koefisien 1,4 untuk Pinus pada hutan tropis Heriyanto et al 2005.
3.3.4 Analisis Data